"Selamat datang kuucapkan untukmu" ucap Taeyong saat pertama kali membuka pintu. Ditatapnya anak laki di sampingnya.
"Lee Jeno" panggil Taeyong. Anak itu menoleh seadanya. Tanpa menjawab Taeyong, dia masuk ke dalam rumah.
"Heol... "
"Dia fikir dia siapa?"
"Memangnya dia yang punya rumah ini"
"Dia sudah kehilangan akal"Haechan, Renjun, Makeu, dan Mark menggerutu melihat tingkah Jeno. Sedangkan dua anak di samping Makeu menunduk diam.
"Jisung, Chenle apa kau suka dengan tingkah anak lelaki dengan nama Jeno itu" ucap Makeu. Kedua anak itu nenoleh ke arah Makeu. Kemudian Menggeleng.
Taeyong menyuruh mereka untuk masuk karena Taeyong masih ada pekerjaan. Sejenak Taeyong diam. Semua di luar nalar fikirnya. Sifat mereka semuanya unik.
Taeyong yakin dia bisa memberi kasih sayang yang seharusnya pada Haechan, Mark, dan Makeu. Taeyong percaya dia bisa membuat Renjun mewujudkan mimpinya. Taeyong yakin dia bisa merawat Chenle dan Jisung. Taeyong percaya bisa mengeluarkan Jeno dari candunya. Taeyong berharap setelah itu mereka tidak akan pergi.
Taeyong akan mengurus sekolah mereka karena sebentar lagi tahun pelajaran akan dimulai.
Taeyong berjalan kedalam aula sekolah terkenal itu. Dia menghembuskan nafasnya. Dia masuk ke dalam ruang kepala sekolah.
"Permisi" ucap Taeyong sopan. Orang yang tadinya sedang fokus itu menoleh sumber suara.
Matanya membulat dan mulutnya terbuka. Sejenak kemudian dia kembali normal. "Aku Lee Taeyong, aku ingin mendaftarkan anak saya" ucap Taeyong.
Orang itu menangguk dan mempersiapkan Taeyong masuk. Taeyong masuk dan duduk dikursi dengan anggun.
"Aku Johnny Seo" ucap orang bernama Johnny itu sambil mengulurkan tangannya. Taeyong membalasnya ramah.
Johnny diam. Dia merasakan sesuatu yang berbeda saat kulitnya menyentuh kulit Taeyong.
"Ada apa?" tanya Johnny setelah terdiam cukup lama. Taeyong tersenyum.
"Begini aku ingin mendaftarkan anak-anak ku kesekolah ini" ucap Taeyong. Raut wajah Johnny terlihat kecewa. Namun Taeyong tidak sadar akan itu.
"Ooh begitu. Sebentar ya" Johnny beranjak berdiri. Dia berjalan menuju lemari berkas.
"Berapa orang?" tanya Johnny. Taeyong terlihat berfikir.
"Tujuh" jawab Taeyong. Johnny mengambik tujuh formulir pendaftaran.
"Ini kau bisa mengisinya dirumah" ucap Johnny. Taeyong mengangguk.
"Dan...... Bisa ku tahu nomor telefonmu nona" ucap Johnny. Taeyong terlihat bingung.
"Ah, maaf. Maksudku tuan" ucap johnny. Taeyong tersenyum lalu mengangguk. Taeyong memberikan kartu namanya pada Johnny.
*******
Keenam anak laki itu bermain bersama diruang televisi setelah mengenal satu sama yang lain. Satu orang anak duduk di sofa mencoba fokus menonton televisi. Namun, kebisingan yang di buat keenam anak lainnya mengalahkan volume televisi.
"YAK!" anak itu berteriak keras. Keenam anak lainnya diam dan menatap dia takut.
"KALIAN BISA DIAM TIDAK SIH! BERISIK!" ucap anak itu. Makeu menatap anak itu tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION D
FanfictionKami memang tak punya hubungan sedarah, tapi kami saling menyanyangi. Status kami mungkin "Tiri" tapi kami saling nencintai. Lee Taeyong. Mungkin kau tidak melahirkan kami, Tapi kau membesarkan kami dengan cinta kasih. Kami tahu, suatu saat har...