Bab 1

67 18 0
                                    

          Ada sesuatu yang entah kenapa saat itu aku mulai merasakannya, namun aku tidak tahu perasaan apa itu. Hingga akhirnya aku mengetahuinya sayangnya, ada yang salah saat aku megetahuinya.

   Cuaca yang terasa dingin dan langit yang terus mengeluarkan jarum-jarum-nya, membuat sebagian orang lebih memilih untuk bersantai diberanda atau cafe-cefe sekedar minum coffee bersama teman. Namun tidak dengan Miranda Nayami yang hanya duduk di sebuah cafe tanpa ada yang ia lakukan. Ah!, sudah sekian kalinya ia menghela napas. Tentu saja ia sudah menunggu lebih dari 2 jam. Dan batang hidung orang yang ditunggunya belum datang juga.
   
Menyebalkan sekali! Batin Naya. Tiba-tiba seseorang menepuk pucuk kepalanya dengan lembut. Sontak saja, Naya menoleh seketika. Namun ia langsung mendengus kesal saat mengetahui siapa yang menepuknya.

   "Sorry, aku terlambat. Aku tahu kau pasti marah dan kesal denganku karena, aku telah membuatmu menunggu. Aku benar-benar minta maaf, please!" Naya hanya mendelik kesal.
  
    Ia merasa kesalnya bertambah, siapa yang tidak kesal harus menunggu lebih dari dua jam lamanya namun lihat-lah ia hanya minta maaf.
   Alfazico satrio yang biasa dipanggil Zico hanya bisa menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Ia tahu bahwa kelakuannya telah buat Naya yang ceria marah. Arrgh! Frustasi Zico.

   Zico menghela napas sebelum berkata, "Nay, aku tahu kau marah denganku. But, i'm sorry. Kau boleh menampar, nonjok, atau apa-pun asalkan kau maafkan aku nay." Naya terdiam sebelum mengangguk, ia tahu bahwa seorang Zico sudah frustasi pasti dia akan melakukan apa-pun asalkan dimaafkan. Entah kenapa Naya merasa geli sendiri dengan sikap Zico yang kekanakkan.
    Zico yang melihat angunggakan Naya tersenyum lega akhirnya ia dimaafkan.

    Tiba-tiba Zico menepuk jidatnya yang menimbulkan suara, membuat Naya terlonjak kaget. Ia mentap Zico dengan dahi yang berkerut. Ada apa sih! Pikir Naya. Seakan mengetahui apa yang dipikirkan oleh Naya, zico langsung berseru, "kau tunggu disini. Aku akan segera kembali, jangan kemana-mana!" Seusai mengucapkan itu, Zico langsung pergi begitu saja.

    Belum lagi keheranan Naya mereda, ia kembali terheran saat melihat Zico berjalan ke arahnya yang diikuti seorang laki-laki mungkin lebih tua sekitar satu-dua tahun dari mereka.
    
     "Nay, perkenalkan ini temanku namnya Gara. And Gara, ini sahabat gue namanya Naya." Ucap Zico memperkenalkan kami. Namun anehnya ada sesuatu yabg sulit dijelaskan oleh naya saat melihat laki-laki yang bernama yudha, bahkan saat laki-laki itu mengulurkan tangannya.

     Naya menyambut uluran tangan yudha namun ia terkesima saat mendengar nama lengkap Gara.

     Dug! Nama itu.

#romance
#bestfriend
#penasaran

#The_Ending


                ********

The EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang