Bab 2

65 14 0
                                    

       Buat melupakan pahitnya masa lalu, terkadang kita harus menghadapi kepahitan itu agar kita dapat melupakannya......

"Nama gue naya, Miranda Nayami."

    "Nama gue Gara, Sagara Williams. "
    Dug! Nama itu!, Naya merasa ia mengenal nama itu. Nama itu tidak terasa asing ditelinganya. Ia berani taruhan demi sejuta cowo ganteng, kalau ia benar-benar yakin akan hal itu.  Astaga jangan-jangan..., belum sempat ia melajutkan dugaannya, Zico menepuk pundaknya.
    
     "Nay, tangan kamu." ucapnya lirih, sontak Naya melihat tangannya.  Betapa terkejut-nya dirinya saat melihat tangannya, segera melepaskan genggaman tangganya. Ya ampun! Malunya aku! Serunya dalam hati.
      Gara hanya tersenyum kecil melihat kelakuan Naya yang jadi salah-tingkah. Tak ada yang tahu, jika didalam hatinya Gara merasa gelisah, gelisah yang sangat. Karena ia menyakinin satu hal, MASA LALU!

      Zico hanya mengelengkan kepalanya, Naya ini benar-benar lucu. Ia mengalihkan kepalanya ke arah luar cafe, ia terkejut saat ekor matanya menangkap siluet orang yang sangat dikenalnya. Namun ia hanya terkejut beberapa saat saja, sebelum menguasai dirinya kembali.

       Siang ini, mereka bertiga duduk di cafe dengan perasaan yang teramat gelisah, menyadari bahwa masa lalu mereka akan segera datang.

               🎀🎀✨✨✨🎀🎀

         Keesokan harinya, di sekolah......

      Hari ini, cuaca sangatlah panas, matahari dengan semangatnya bersinar terang-benderang tanpa menghiraukan anak-anak Sma Resident, Jakarta sedang melaksanakan rutinitas mereka setiap hari senin.
      
       "Ah, panas banget tau. Sialan banget sih belum selesai juga curhat tu guru, mana panas lagi"
       Naya hanya tertawa geli mendengar kesah keluh teman-temannya. Ia juga heran kenapa sih ada guru yang ceramahnya kayak kereta api, kenapa kagak sekalian kayak jalan tol yang ada amerika sih. Naya menggedarkan pandangannya, hingga pandangannya menangkap Zico yang sedang bergurau dengan temannya,namun saat pandangan mereka bertemu Zico langsung membuang  muka. Naya keheranan melihat hal itu, kenapa sih? Pikir Naya.

      Seusai upacara, Naya kembali ke kelas bersama dengan Aryanda, teman sebangkunya.

      "Nay, lo lihat gak tuh cowok. Gile ganteng banget!"
       Naya mendelik mendengar ucapan dari aryanda, "Ya elah, yan. Lo kayak baru lihat yang celing aja sih." Ledek Naya, aryanda hanya mengkurucutkan bibirnya. Naya tertegun saat mengetahui siapa yang dibicarkan oleh Aryanda. Oh ya ampun, itukan.....

        Sagara Williams, berjalan menuju kelasnya dengan santai. Hari ini hari pertama ia menjadi anak sma. Dan ini yang membuatnya kesal, dari tadi kakak-kakak kelasnya melirik dan menatapnya dengan tatapan memuja. Bukannya ia sok kegantengan, ia memang ganteng namun ia tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian.
        Gara langsung duduk dibangkunya sesampainya dikelas, ia mengedarkan pandangan-nya. Dia ada disini!

         Naya mengirimkan pesan dengan Zico.
      
     To             : Zico satrio
     From  .   : Nayami mira
     Subject. : bertanya?
  Zic, si Gara murid disini yah?
      
          Tak lama, Zico sudah sampai didepan kelasnya, Naya sontak melotot melihat kelakuan Zico. Mendapat tatapan intens dari Naya, Zico hanya menyengir kuda. Naya mengeleng kepalanya, ia tidak habis pikir dengan Zico. Dikelasnya memang sedang tidak ada guru namun, bukankah sekarang dikelas Zico sedang belajar, astaga! Batin Naya. Zico berjalan mendekati Naya dengan senyum yang masih disunggingkannya.
           "Aku gak bisa balas pesan dari kau, jadi aku samparin aja. Oke aku tahu kau akan marah denganku karena kelakuanku yang tidak baik

            Aku akan jawab pertanyaanmu, iya memang Gara se-sma dengan kita dan bahkan sekelas denganmu " Zico mengarahkan dagunya ke arah Gara yang sedang duduk dibangkunya.
           "Kamu pikun ya? kan waktu itu Gara udah bilang, dasar Naya!" Ledek Zico. Naya sontak mencubit lengan Zico. Enak saja, ia dikatain pikun. Naya mendengus kesal sebelum terdiam sejenak memikirkan sesuatu. 

            Zico terkekeh melihat wajah bete dari Naya. Ia mengacak rambut Naya sebelum beranjak meninggalkan Naya yang masih terdiam. Ia butuh udara segar.

             🎀🎀✨✨✨🎀🎀

            Dirumah, Naya termenung di lonteng kamarnya. Ia memandangi sebuah foto yang sudah tampak kusam karena dimakan waktu. Satu hal yang ia tahu, he is back!

#flashback
#past
#love
               -Happy Reading-

The EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang