Chapter 2

23.7K 676 6
                                    

Note:
Harusnya ini menjadi last chap, tapi karena keasikan nulis enceh hasilnya melebihi ekspetasi menjadi 18k+. Akhirnya dibagi 2 chap lagi agar tidak terlalu kebanyakan. Maap kalau ada typo. Untuk sementara, silahkan nikmati membaca Kiming tersiksa di sini hahaha senangnya hatiku #evilLaugh.

.

.
-o0o-
.

.

"Wonie. Aku lupa memberitahumu, jika Mingyu akan tinggal bersamamu," ucap Yunho tegas.

"Di apartemenku?!"

"Penjagaan 24 jam, Nona Wonwoo."

"Hanya sampai keadaan membaik."

"Tapi, dia pria-"

"Ya, seorang pria yang akan menjagamu. Aku tahu kau akan canggung tinggal bersama orang lain."

"Tapi aku pikir ini berlebihan. Aku bukan orang yang sering beraktifitas di luar. Pekerjaanku sebagai novelis cukup membuatku mendekam di dalam apartemen," terang Wonwoo sedikit frustasi. Gugup lebih tepatnya. Oh, Tuhan mimpi apa dirinya semalam mendapatkan Mingyu sebagai penjaganya?! Dan tinggal bersamanya?!

Sial. Dewi seks Wonwoo mulai bergoyang pinggul gembira mengetahui akan ada kesempatan untuk melihat penis besar pria tampan itu. Ouch! Wonwoo ingin sekali melempar dirinya ke dalam sungai untuk menjernihkan pergolakan otak liar yang berpadu dengan kewanitaannya yang mulai berkedut basah.

Kamar. Wonwoo butuh kamar sekarang.

Dan Mingyu.

Wonwoo menatap mata tajam Mingyu yang menggelap seakan mengerti kondisi dirinya sekarang.

"Walau begitu kau tetap harus dijaga. Siapa tahu ada yang berani masuk ke dalam apartemenmu jika mereka tahu kau tinggal sendirian." Perkataan Yunho menyadarkan Wonwoo kembali, mencoba fokus. "Kau tahu bukan kalau oppa tidak suka dibantah," ujar Yunho tegas.

Wonwoo bagaikan anak kecil yang mengangguk patuh.

"Tenang saja, Nona Wonwoo. Kau akan tetap memiliki privacy sama seperti sebelum aku berada di dekatmu," terang Mingyu menambahkan keyakinan Wonwoo.

'Tentu saja karena aku sudah sempat memegang bagian pribadi nona muda Jeon yang seksi,' batin Mingyu sedikit menyeringai jika sempat-sempatnya ia memikirkan hal lain di tengah acara perkenalan mereka sebagai atasan dan bawahan.

Yeah... atasan dan bawahan. Maksudnya ia teringat akan posisi siapa yang menunggangi siapa. Mingyu tidak keberatan jika ia harus di bawah asal Wonwoo yang bergoyang di atasnya, tentunya dengan keringat membasahi tubuh telanjang keduanya.

"Wonwoo, jangan seformal itu. Aku pegang kata-katamu tadi, Mingyu," bisik Wonwoo dengan setengah hati karena perasaan ragu dan tertantang mulai merasuki jiwa liarnya


.
-o0o-
.

Mingyu bersiul dalam hati. Jeon Wonwoo. Wanita itu memang sangat cantik dengan tubuh putih mulus, rambut hitam panjang bergelombang sepinggang. Bibirnya yang merah seakan minta dilumat, dan kedua kaki jenjangnya yang seakan menggodanya untuk terkait erat di pinggulnya.

Namun yang paling menarik perhatian Mingyu adalah bagian payudara wanita itu yang cukup besar, belahannya bahkan sudah terpampang karena dua kancing kemeja bagian atasnya yang memang sengaja dilepas, mungkin agar tidak terlalu sesak. Kemeja berwarna putih transparan yang cukup menutupi tanktop hitamnya.

Sialan! Kejantanan Mingyu langsung menegang.

Wonwoo mengikuti Mingyu untuk masuk ke dalam mobil miliknya. Wonwoo masih terlihat canggung berada di dekatnya. Rona merah di wajahnya yang tak kunjung hilang membuat Mingyu gemas ingin menciumi pipi halus Wonwoo.

My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang