Chapter 4

21.6K 585 7
                                    

Beberapa hari setelah morning sex yang tak terduga. Wonwoo selalu berusaha menahan diri untuk tidak mendudukan dirinya ke atas pangkuan Mingyu. Menghindar jika Mingyu ingin melakukan hal lebih.

Walaupun semua itu membuat keduanya menahan sakit pada tubuh mereka karena menolak segala hal yang menyangkut penis dan vagina.

Wonwoo merasa frustasi. Sesungguhnya Wonwoo tidak menolak jika Mingyu ingin hubungan yang lebih. Namun pria itu bahkan tidak membahas atau mempermasalahkan status mereka yang kembali pada titik awal. Jadi Wonwoo hanya bisa menunggu. Walaupun Wonwoo yakin jika Mingyu jauh lebih gila di balik wajahnya yang lebih sering terlihat datar.

Namun yang dipikirkan Mingyu berbeda. Status antara seorang nona dan sang bodyguard telah berlanjut. Peraturan kembali seperti sedia kala di mana hanya ciuman dan panggilan sayang yang berlaku.

No sex. Itu yang ada di dalam pikiran Mingyu.Bila sang nona muda yang menginginkannya. Dengan jelas Mingyu akan menurutinya tanpa adanya paksaan. Semua kembali pada Jeon Wonwoo. Permainan menyiksa Kim Mingyu di mulai kembali. Padahal Mingyu hanya harus menjelaskan dengan lantang apa yang ia inginkan dari seorang Wonwoo.

Bagaimana bisa Kim Mingyu menjadi orang idiot dalam urusan percintaan?Wonwoo jadi berpikir, sesungguhnya type macam apakah Kim Mingyu itu? Ini hanya permainan atau sebuah keseriusan? Entah kenapa Wonwoo ingin sekali mengutuk pikiran pria Kim tersebut yang membuatnya gemas sendiri.

Hanya saja Wonwoo pikir harus lebih berhati-hati, karena Mingyu yang telah merasakan nikmatnya seks dengannya, jauh lebih berbahaya dibanding sebelumnya.

.
-o0o-
.

Dari pagi sudah terdengar suara perkakas dapur beserta aroma yang menguar dari hasil racikan berbagai bumbu dan bahan lainnya. Ketika keluar dari kamar tidurnya, Mingyu telah mendapati sosok wanita cantik yang inginsekali ia bawa ke ranjang seperti sebelumnya.

Oh, My God.

Otak dan penis Mingyu lebih cepat merespon bila berhubungan dengan Wonwoo dan seks.

"Wonwoo." Suara parau dan berat khas bangun tidur itu terdengar.

Merasa dirinya dipanggil, wanita itu pun menyempatkan diri menengok sebentar kemudian memberikan senyuman manis di pagi hari untuk pria tampan yang sedang berdiri terdiam menatapnya lekat tak jauh darimeja makan.

"Selamat pagi."

Mingyu melangkahkan kakinya menuju Wonwoo yang telah sibuk kembali menyelesaikan masakannya. Mingyu dengan sadar ingin menyentuh Wonwoo. Tanpa bersuara ia memeluk pinggul Wonwoo membuat wanita cantik itu terkejut.

"Mingyu?!" Dengan cepat Mingyu mengecup pipi Wonwoo yang kini tersapu warna merah.

"Pagi juga, Sayang."

Wonwoo tidak menyangka bahwa pagi hari ini berbeda, ia mendapatkan kejutan yang sungguh menyenangkan. Ia memang pernah membayangkan layaknya drama atau film romantis yang pernah ia lihat. Adegan seperti ini di pagi hari bersama dengan Mingyu, sudah lama ia harapkan terjadi. Dan saat khayalannya terwujud kini malah tubuh Wonwoo yang sulit digerakkan.

"A-ah, Gyu. Bisa kau lepaskan aku? Masakannya sudah matang. Kita sarapan dulu oke," ucap Wonwoo agak tergagap sambil mematikan kompor gas.

Mingyu yang meletakkan kepalanya di bahu Wonwoo sebagai penyangganya hanya mengangguk pelan kemudian mengendurkan pelukannya. Mencium pelan leher jenjang Wonwoo, bahkan sempat menjilatnya, mengakibatkan lenguhan kecil keluar tanpa bisa Wonwoo tahan.

Sebelum dirinya mendapatkan pukulan sayang dari Wonwoo. Mingyu telah melenyapkan dirinya secepat mungkin untuk duduk di kursi makan menunggu sarapan yang sudah mendapatkan sambutan dari perutnya yang terus berbunyi semenjak mencium aroma sedap yang dihasilkan dari masakan Wonwoo.

My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang