Chapter 5

24.3K 632 24
                                    

Kediaman keluarga Jeon Yunho.

Rumah besar yang biasanya hanya dihiasi oleh tawa mungil Minhyun sang anak tunggal dari pasangan Yunho dan Jaejoong. Kini terasa lebih ramai hanya karena kedatangan Mingyu dan Wonwoo.

Minhyun sangat bersemangat jika Wonwoo datang ke rumahnya karena sang bibi tidak akan lelah menemaninya bermain apapun yang ia inginkan. Mungkin karena Minhyun anak tunggal dan di sekitar rumahnya sudah tidak ada anak yang seumuran dengannya. Jadi ia mudah dekat pada Wonwoo dan beberapa sahabat baik dari kedua orangtuanya.

Seperti saat ini di ruang keluarga Jeon.

"Hyunie pelan-pelan, Sayang!" peringat Jaejoong ketika melihat putranya yang telah ia berikan segelas susu hangat dengan cepat bergerak kembali ke arah Wonwoo. Minhyun memang tidak berlari, tapi jalannya terlampau cepat hingga tepat di hadapan Wonwoo, apa yang ditakutkan Jaejoong pun terjadi.

"Oh?! Ya ampun, Minhyunie-" seru Wonwoo terkejut saat pakaiannya terkena tumpahan susu coklat karena Minhyun tersandung langkahnya sendiri. Gelas susu beserta Minhyun terjatuh ke dalam pelukan Wonwoo yang memang telah bersiap menyambut Minhyun untuk duduk kembali di sampingnya.

Minhyun yang ikut terkena tumpahan susu kini mulai terisak. Bola matanya telah berair, pipi bulatnya memerah, antara nyeri di kulit tangannya karena air susu yang masih lumayan panas dan takut dimarahi oleh sang bibi.

"M-mianhe, Bibi Woonie," ucap Minhyun di tengah isakannya tanpa mau memandang Wonwoo.

Namun Wonwoo tidak mempermasalahkan pakaiannya. Dengan sigap Wonwoo menggendong Minhyun berjalan cepat menuju dapur untuk segera membersihkan tangan Minhyun terlebih dahulu, takut kulit tangan anak itu memerah.

"Sstt~ tidak apa-apa, Sayang. Bibi tidak marah. Hanya lain kali lebih berhati-hati ya, Jagoan," ujar Wonwoo lembut sesekali mengecup kepala Minhyun dan mengelus punggungnya.

Wonwoo seolah terbiasa menangani anak kecil, Minhyun yang kini sudah agak tenang setelah dibantu Wonwoo membersihkan tangannya di wastafel dapur dan melepas pakaiannya menyisakan celana dalam bergambar pororo. Mengecup kedua pipi yang masih memerah kemudian menyerahkannya pada Jaejoong untuk membawanya ke kamar dan bertukar pakaian yang bersih.

"Ganti pakaianmu, Won. Mungkin kau harus membersihkan diri juga," perintah Jaejoong.

"Yeah... bau susunya memang menyengat."

Wonwoo menghela napas kecil saat menyadari aroma tubuhnya sendiri. Saat Wonwoo kembali ingin membereskan sisa tumpahan susu di sofa yang ia temukan keadaan sudah rapi kembali. Malah ada dua pria yang kini sedang santai menonton televisi sembari mengobrol.

"Oh, syukurlah sudah beres."

"Minhyun terlalu bersemangat jika ada dirimu,Won." Yunho menggelengkan kepalanya mengingat tingkah putranya yang aktif.

"Kau ada baju ganti?" tanya Mingyu memperhatikan noda susu yang tersebar pada pakaian Wonwoo. Mingyu jadi membayangkan tempat keluarnya susu pada tubuh Wonwoo.

"Tentu saja. Ini masih rumahku. Kalau kau ingat, Tuan Kim," jawab Wonwoo yang langsung beranjak menuju kamarnya di lantai atas.

Yunho memperhatikan Mingyu yang masih menatap sosok Wonwoo hingga menghilang dari pandangan mereka. Kedua mata mereka bertemu dan Yunho langsung memberikan tatapan tajam.

"Rupanya kalian sudah semakin dekat. Tapi kuharap kau tidak bermain-main dengan adikku, Kim."

"Kau tahu bagaimana diriku, Jeon."

Mingyu meneguk kopi hitam miliknya dengan perlahan. Tidak merasa terintimidasi oleh sang sahabat yang mengeluarkan aura predator.

"Karena aku tahu. Kau memang sudah lama tidak memiliki kekasih. Tapi kebiasaanmu untuk membuang-buang sperma sudah tidak terhitung."

My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang