Satu

87 9 0
                                    

Sebuah pigura foto terlihat menghiasi meja sudut ruangan. Di dalam pigura foto itu terpampang gambar Ghina,Mandy, Evan,dan Damar di tengah wahana bom cart Dunia Fantasi.

[Flash back]
Saat itu dengan nekatnya mereka berfoto di tengah-tengah permainan mobil yang saling tabrak itu. Mereka meminta tolong seorang pengunjung yang masih berdiri di tengah antrean panjang. "Mas,tolong fotoin kita ya," bujuk Ghina. Mendapatkan anugrah senyum manis Ghina mas berambut kribo pun langsung mengangguk.
"Yuk guys! This is the show time !" Mandy dengan serta merta menarik tangan Evan dan Ghina untuk berlari ke tengah tengah arena. Belum jauh dirinya menyeret dua teman nya itu, ia tiba-tiba teringat Damar yang entah berada di mana. Matanya sampai mencari-cari sosok itu. Sampai kemudian, dilihatnya Damar sedang sibuk 'tebar pesona' dengan segerombolan cewek. Mandy pun tersenyum jail. Ia langsung berteriak dengan gaya manja, "Damar Sayang ..... kesini dong ! Kita kan kesini mau main berdua aja ..."
Damar langsung mati gaya. Cewek-cewek yang sedang di rayunya langsung pasang muka garang. " Dasar playboy busuk ! Udah punya cewek, masih aja ngerayu kita !" cewek-cewek tadi pun langsung menjauhi Damar.

" Dasar Mandy madu lo !!!! Anaknya beruang madu! " Maki Damar kepada Mandy
Mandy hanya nyengir, Sambil memberi tanda agar Damar bergegas datang. "Cepetan ! Lo mau ikutan kita foto nggak ?" dan jadilah mereka berfoto di sana. Dalam jepretan ke lima Evan dan Damar sukses di tabrak seorang anak kecil. Tidak hanya itu petugas juga langsung menghentikan permainan dan menggiring empat sahabat itu ke pinggir arena.
"Kalian tuh maunya apa sih? bukan nya naik mobil nya main seperti anak yang lain malah sibuk pasang aksi buat di potret segala!" maki sang petugas. "Sorry banget nih , Pak. Bukan nya angkuh, bukannya sombong. Kita mah udah ratusan kali naik bom cart di Dufan. Yang belom pernah kita lakuin, berdiri di tengah arena pas semua mobil itu jalan," kata Mandy membela diri. Mendengar hal itu, sang petugas langsung mengusir mereka.
[Flash back end]

" Klunting klunting" bunyi notifikasi Line itu terdengar dari kamar Mandy. Mandy langsung membuka Hp nya.

Man, lo udah tidur blom? Gue suntuk nih,telp gw dong !

Pasti Evan yang mengirim chat kayak gini. Soalnya Evan emang lebih suka curhat dengan Mandy ketimbang dengan yang lainnya. Meskipun malas, biasanya Mandy tidak pernah bisa menolak keinginan Evan itu. Soalnya kalau tidak, Evan bakalan terus meneror dengan misscall. Bahkan kalau Mandy sampai nekat mematikan hp nya karena merasa terganggu, maka telepon rumahnya akan menyalak tiada henti. Tapi kalau diangkat biasanya Evan akan dengan cuek menutup nya. Pernah hal itu terjadi beberapa kali. Hasilnya... Mami marah besar pada Papi karena Mami berpikir Papi punya wanita simpanan,Evan emang kutu kupret ! Maki Mandy dalam hati. Kali ini demi keutuhan keluarga nya Mandy pun dengan enggan menghubungi Evan lewat telepon di kamar nya.
"Halo , Van ?" terdengar Evan terkekeh di sebrang sana "i knew it. You feel lonely this night and need a friend to talk." ujar Evan "Ge er lo. Nggak usah memutar balikkan fakta deh. Lo tuh yang minta di telpon. Lo yang kesepian. Bukan gue. Udah deh, cepetan ! Lo mau curhat apaan ?" desak Mandy tidak sabar. "Nggak kok. Gue nggak mau curhat apa-apa. Gue cuma mau denger suara lo aja sebelum tidur." WHAT ??? Evan... How pathetic you are! Mandy pun langsung membanting telpon nya. Lalu memetikan hp dan mencabut kabel telepon di rumahnya. Malam itu Mandy merasa terbebas dari teror Evan. Sampai pada saatnya Mandy bermimpi ... Ternyata Evan menelponya lewat mimpi tidak berhenti-henti.
EVAN how dare you !!!! Dasar teroris !!!

 Evan Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang