Prolog

197 15 6
                                    

Tap..tap....

Satu persatu, kakinya melangkahkan di koridor rumah mewah milik keluarga Fountstain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu persatu, kakinya melangkahkan di koridor rumah mewah milik keluarga Fountstain.

Lantai dengan karpet merah yang lembut dan mahal serta peralatannya terbuat dari emas asli dan perak yang mengkilap.

Perlahan dia menikmati raumah newah itu dengan langkahnya yang lambat.

Tiba-tiba...

BRUKKK...PRANGG!!!!

Ada apa itu?, tanyanya dalam hati.

"Gawat....".

Karine langsung menghampiri seorang gadis berambut coklat dan berpakaian maid. tampaknya dia tak sengaja menjatuhkan sebuah piring makan dan gelas yang telah dipakai sebelumnya.

"Apa kamu nggak apa apa?".

"eh?", gadis itu tampak terkejut karena yang menghampirinya adalah orang yang tak dikenalnya."eh, kamu siapa? Kamu pelayan baru ya?".

"Ah,iya. Namaku Karine, aku baru datang tadi" jelasku, semoga dia bisa mengerti.

"Oh,begitu ya". Gadis itu cepat cepat berdiri dan membungkukkan badannya.
"Namaku Freida Akane, panggil saja aku Freida".

Karine menganggukan kepalanya tanda mengerti.

"Oh ya, karena kau baru disini sebaiknya aku mengajakmu berkeliling, ayo".

"Eh,bagaimana dengan pecahan piringnya,bukannya seharusnya kita bersihkan dulu sebelum ada yang terluka" tanyanya sambil mengingatkan.

"Ah, jangan khawatir sebentar lagi Sorata akan membersihkannya, karna itu tugas sehari harinya" jawab Freida santai sambil mengajak Karine beranjak dari tempat tadi.

'Sorata? Apa ada pembantu lain di rumah ini?,*mengelengkan kepala* dasar, rumah ini kan besar sekali, nggak mungkin hanya ada satu pelayan untuk mengurusnya sendirian kan' Bisik Karine dalam hati.

Freida mengajaknya ke ruang makan, keluarga, bahkan sampai taman indah milik keluarga Fountstain. Sampai akhirnya Freida berhenti di depan sebuah pintu besar dan tinggi, gagang pintu itu terbuat dari emas berkilauan.

"Baiklah, seharusnya kamu sekarang masuk dan bertemu dengan bos kami, semoga beruntung" ucapnya membuka pintu raksasa itu.

Sebelum Karine melangkah masuk.

"Eh, tunggu dulu Karine!" panggilnya mendadak.

"Iya".

" eh nggak deh aku cuma mau kamu tau....", sisa perkataan Frieda dibisikan ke dalam telinga Karine.dan ia langsung mengangguk.

Krekkkk....

"Tch, siapa yang datang di siang santaiku ini" ucap seseorang yang kesal atas kedatangan Karine.orang itu terlihat sedang duduk di atas kursi mewah dan kayaknya empuk sekali (kalo gue coba).

"Ma..aaff menganggu tuan. Namaku Karine Albert, saya adalah pelayan sementara disini" jelas Karine dengan suara lemah lembut.

"Tch, Begitu ya, aku memang memanggilmu minggu lalu". Pria itu mulai berdiri dan mendekati Karine.

" Namaku Alexander Fountstain, panggil saja Tuan Alex, mulai hari ini kamu akan bekerja untukku. Freida akan mengantarkanmu ke asrama maid-ku".

Freida langsung masuk dan membungkukkan badannya,"tentu saja, tuan Alex".

"Tch, kembali bekerja! Kalian sudah menguras waktu istirahatku" ucapnya keras dan kembali duduk di kursi nyamannya.

'Freida benar, tuan Alex memang orang dengan tipe pemarah', Karine dan Freida langsung pergi keluar dari ruangan itu sebelum tuan walah datar itu marah marah lagi.

Pukul 19.30

Karine membereskan dan merapikan baju dan barang barang kedalam lemari berwarna putih bersih tanpa ada corak sedikitpun.

Di dalam asrama maid terdapat 7 kamar tidur dan sebuah ruang tamu dan dapur masing masing.

Kamar Karine letaknya di paling pojok dekat balkon.sedangkan kamar Freida tepat di sebelah kamarnya.

Brukk...

Karine menghempaskan badannya ke arah tempat tidur untuk melepaskan rasa capek setelah seharian berkeliling rumah tuan Alexander Fountstain (ya begitulah).

Tampa dia sadari dia pun terlelap dalam mimpi entah apa yang ia impiakan, dia tak memperdulikannya sedikitpun saat ini.

To be continue...

Stay With UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang