Prolog

135 88 91
                                    

Diam dan merenung mungkin itulah kata-kata yang dapat mendeskripsikan Marshabella Dwi Hartono Wakil Ketua OSIS SMA Garuda ini.

Entah kenapa pagi ini dia sangatlah tidak bersemangat dalam menjalani aktivitasnya di sekolah.

"Doorr..."
Sontak yang dikejutkan langsung terperanjat.

"TIARA... aah lo apaan sih , nggak lucu banget tau nggak? Pagi-pagi kayak gini udah bikin jantung gue lompat aja," gerutunya kepada Tiara sahabatnya yang selalu saja mengejutkannya.

"Haha, abis lo pagi-pagi kayak gini udah ngelamun aja."

"BELLA,TIAARAA....."teriak seseorang yang sedang lari
ke arah mereka dengan wajah cerianya.

"Hey, lo kenapa sih teriak-teriak Vika?" Tanya Tiara dengan muka kesalnya.

"OMG...... kalian pada tau nggak sekolah kita kedatangan model dari Jepang.Katanya sih sekarang jadi murid baru di kelas XI IPA 3." histeris Vika kepada 2 sahabatnya.

"Cowok?" Tanya Tiara.

"Ya, cowoklah. Kalau bukan gue nggak bakalan seheboh gini." Ucap Vika dengan mencibir.

"Lo beneran Vika? Murid barunya model dari Jepang?" tanya Tiara yang nggak kalah hebohnya.

"Ng..ggak.. Sih, maksudnya dia hanya lahir di Jepang dan waktu kelas 5 SD dia pindah kesini sampai sekarang dan dia jadi model di Indonesia."

"Aah, lo Vika. Padahal gue udah seneng-senengnya," gerutu Tiara karena dia merasa temannya itu telah membohonginya.

"Tapi, setidaknya dia itu ganteng banget dan dia adalah model majalah gitu," jelas Vika.

Bella yang mendengar hanya diam dan tidak ikut berbicara sedikitpun karena bagi Bella itu sangat lah tidak menarik .
Bella tidak selebay sahabatnya mengenai cowok.
Eeitsh, bukan berarti Bella nggak normal melainkan hatinya pernah patah akan seseorang.

Tembok Penghalang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang