• Terkadang pertemuan itu terjadi dengan hal yang tak terduga•
~Marshabella Dwi Hartono~"Kak bangun, bangun," ucap Daniel adik Bella yang baru kelas 5 SD sambil mengoyang- goyangkan tubuh kakaknya itu.
"Hhmm, iya," ucap Bella dengan berdeham dan langsung mengambil posisi duduk sambil meregangkan tubuhnya.
Badan Bella terasa remuk, bagaimana tidak semalam ada acara besar yang diselenggarakan sekolah Bella sampai larut malam. Jadi Bella harus bekerja ekstra maklum saja ia adalah wakil ketua OSIS.
Bella langsung mandi dan menyiapkan peralatannya untuk berangkat sekolah
Hal yang paling wajib dilakukan Bella adalah merias wajahnya dengan alat-alat make up yang tipis dan sewajarnya, karena bagaimanapun Bella masih sekolah dan hal yang terpenting adalah Bella Wakil Ketua OSIS jadi dia harus menjadi teladan yang baik untuk siswa-siswi yang lain."Pagi Ma, Pa, Kak,"
sapa Bella sambil menarik kursinya untuk duduk. Bella memang terkenal sopan, periang, ambisius, dan baik hati tetapi terkadang hal itu hanya terkeluar dalam mulut keluarga, sahabat, dan orang orang terdekat Bella.Karena Bella lebih menunjukkan sikap seperti tak acuh bahkan sangat tak peduli tapi pada dasarnya ia sangatlah peduli.
Tapi semua yang dilakukan Bella tidaklah lepas dari sebuah alasan yang berprinsip."Kak, kok akunya nggak disapa," gerutu Daniel sambil memberhentikan aktivitasnya memakan roti yang sebelumnya telah ia makan, ia berhenti saat sadar kalau kakanya tidak menyapa dirinya.
"Oh iyaa...
soalnya kakak nggak liat kalau kamu duduk disini," ucap Bella sambil menghelus kepala adiknya itu.Mama, Papa, dan Kakak Bella tersenyum melihat tingkah Bella dan Daniel.
"Dek, kamu yakin nggak mau kakak anterin? Sekalian kakak mau cuci mobil ditempat pencucian langganan kita itu berhubung kakak lagi libur kuliah," ucap Kak Jihan, Kakak Bella.
"Iya, aku yakin kok kak. Aku naik motor aja," ucap Bella sambil meneguk segelas susunya.
"Tapi kak.." ucap Daniel terpotong ketika kakaknya Bella menariknya tangannya untuk berangkat sekolah.
"Pa, Ma, Kak. Bella sama Daniel berangkat sekolah dulu yah," ucap Bella sambil mencium tangan papa, mamanya. Disusul oleh adiknya.
* * *
Ya ini salah satu aktivitas Bella setiap harinya mengantar Daniel adiknya ini berangkat sekolah.
Bruukk.....
"Hey, lo kalau mengendarai mobil hati-hati dong," Komplain Bella yang telah terjatuh dari motor bagaimana tidak sebuah mobil berwarna putih ini telah melakukan kesalahan dalam mengendarai mobil sehingga membuat Bella terkejut dan jatuh dari motor bersamaan adiknya.
"Maaf gue salah-.. ucap seseorang pria yang menggunakan seragam sekolah turun dari mobilnya menuju Bella dan Daniel ucapan pria itu terpotong saat melihat gadis itu sangat panik.
"Dek, kamu nggak apa-apa kan? Ada yang terluka nggak?," tanya Bella dengan panik. Hal yang paling penting ingin diketahui Bella adalah kondisi adiknya dan ia sama sekali tidak memperdulikan kondisinya padahal ia sendiri terluka kaki dan tangannya mengeluarkan darah dan yang pastinya tubuh Bella sangat sakit dan tambah remuk karena motornya itu sangatlah berat yang telah menimpa tubuh Bella yang mungil itu.
"Daniel nggak apa-apa kok kak cuma kakinya aja yang terasa sakit sedikit," jelas Daniel ia memang merasakan sedikit sakit pada kakinya.
"Gue memang salah. Saya minta maaf," ucap pria itu yang telah mendekati Bella dan Daniel. Dan sontak pria tersebut terkejut. Bagaimana tidak ternyata orang yang ada dihadapannya ini adalah Bella sosok wanita yang jatuh karena badannya telah terkena Bola basket keras yang di mainkannya dan yang ia bawa ke UKS dan banyak sekali mata yang menatap Bella dengan pandangan yang tidak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tembok Penghalang Cinta
Teen FictionKau tak pernah tau rasanya sakit. Ketika hatiku yang dulu selalu bahagia dan beruntung telah memilikimu. Tapi kau telah merubah segalanya. Sekarang kau membuatku lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Ketika luka itu mulai hilang dan tertutup. Ketika c...