13 tahun silam, ada gadis kecil bernama Keira Aprilia berada ditengah orang tuanya yang sedang ribut besar.
Gadis itu tidak mengerti apa-apa, umurnya masih kecil untuk mengetahuin bahwa papa dan mamanya akan bercerai.Kalian bisa membayangkan? Mereka ribut didepanku yang tidak tahu apa-apa. Mereka hanya mementingkan egonya sendiri tanpa mengingat bahwa ada aku ditengah-tengah mereka.
Setelah mama dan papa resmi bercerai, gadis kecil itu akhirnya tinggal bersama papanya. Ya, papa selalu melarangku bertemu dengan mama. Entah mengapa, mungkin bekas luka dihati papa masih ada.
Aku sudah terbiasa bersama papa, dan kakak-kakakku. Aku mempunyai satu abang dan dua kakak yang tinggal bersamaku yaitu Tommy Suhardjo, Metta Hanindya dan Anna Larasati. Mereka semua menyayangiku meski kita berbeda ibu.
Ya, sebelum bersama mamaku, papa sudah lebih dulu menikah dengan Tante Ariani, mama dari kakak-kakaku itu.Keira bangun tidur, dia turun dan langsung siap-siap pergi kesekolah.
Setelah turun dari kamarnya, Keira melihat Papa dan Kakak-Kakaknya sedang sarapan pagi."Eh anak papa sudah bangun, sini sarapan sama papa" sambil tersenyum kearah kei yang masih berjalan menuruni tangga.
Kei langsung beranjak ke meja makan dan langsung melahap nasi goreng yang sudah tersedia.
"Makan yang banyak dek, biar nanti lo semangat belajarnya" ucap Tommy, Keira hanya menangguk.
"Nanti lo sama papa ya dek berangkatnya, gue ada keperluan lain soalnya sebelum ke kampus nanti" ucap Metta sambil menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.
"Yaudah deh, gapapa kok" Kei meneruskan lagi sarapannya.
"Ayok kita siap-siap kei, nanti telat" sembari mengelus lembut rambut kei.
Tiba-tiba Kei menahan tangan papanya itu, "Pa, aku boleh ketemu mama? Aku rindu sekali dengan dia" sambil menahan sesak kei memberanikan bicara itu pada papanya.
Darlan bermata sayu sambil tersenyum menatap anaknya tersebut.
"Sekarang Papa izinkan kamu bertemu mamamu, karena papa rasa kamu sudah cukup besar" darlan tersenyum lagi.Mata Keira langsung berbinar-binar, dia tak menyangka kalau Papanya akan mengizinkannya bertemu mamanya. Padahal dulu papanya akan sangat marah jika Keira bicara tentang mamanya walau hanya meminta ingin bertemu.
Dia langsung menghubungi mamanya kalau minggu ini dia akan menemui wanita tersebut. Keira mengetik pesan kepada mamanya sambil tersenyum bahagia tidak menyangka Papanya sudah tidak seegois dulu
Flasback on,
Keira dan keluarganya sedang sarapan bersama di meja makan, semua terlihat tenang mereka menikmati makan bersama tersebut dengan hikmat.
Tiba tiba Keira, memulai pembicaraan.
"Pa" Darlan menengok kearah Keira.
"kenapa sayang?" Sambil mengelus lembut rambut keira.
"Aku mau ketemu Mama, boleh?" Takut-takut Keira bicara seperti itu.
Muka Papa Keira langsung berubah menakutkan, matanya memerah.
"HARUS BERAPA KALI LAGI PAPA BILANG, JANGAN PERNAH MENEMUI MAMAMU!! APA KAMU SUDAH TIDAK SAYANG LAGI SAMA PAPA?!"bentak Darlan.
Keira menangis sejadi-jadinya, ia tau bahwa respon Papanya akan seperti itu. Tapi dia tetap bersikeras mencoba bicara pada Papanya baik baik, namun sepertinya sifat Baik Papanya sudah sangat tertutup jika berbicara tentang mantan istrinya tersebut.
Anna yang melihat kejadian tersebut langsung menenangkan Keira, sedangkan Metta dan Tommy menatap tajam Papanya tersebut bermaksud ingin berbicara serius.
Flashback off.
"Eh Keira Aprilia yang cantik nan menawan udah dateng" Goda Aina pada Keira yang baru datang ke SmallVille High School, sekolah tenama di Jakarta
"Apaansi, jijik banget na" Kei memasang muka mau muntah dengar omongan Aina.
"Lo tuh, gue bilang cantik salah. Gue bilang jelek lebih salah lagi. Akutu cape Kei gabisa diginiin terus" Aina memasang tampang memelas tapi sangat menjijikan.
"Sekali lagi ngomong, gue siram lo ya!" Ancam Keira sambil memegang gelas berisi orange juice.
Feli yang sedaritadi melihat sahabatnya bertengar itupun hanya memperhatikan sambil tertawa pelan. Ya, Felicia Eviana. Teman Keira satu ini memang sangat pendiam, tapi hanya dengan orang terdekat saja dia akan banyak bicara.
"Eh eh ada bu Selly tuh masuk" ucap salah satu teman sekelas Keira.
Bu Selly, guru cantik dan muda yang menjadi modusan para lelaki disekolah Smallville High School.
"Baik anak-anak, ibu kasih tugas ke kalian untuk kerjakan tugas kelompok, sebelumnya ibu akan membagikan kelompok kalian terlebih dahulu." Ujar Bu Selly sambil mengambil Kertas Nama.
"Feli dengan Devian, Aina dengan Radit, Keira dengan Alan, Joko dengan Sinta, Felix dengan Bianca, dst"
Mata Keira melotot saat namanya dipasangkan dengan Alan Pratama Rahagi. Si cowok super dingin, nyolot tapi tingkat kegantengannya diatas rata rata dan salah satu Most Wanted di Sekolah ternama terserbut.
"Bu, saya mau protes" ucap Keira sambil berdiri menatap serius Bu Selly.
"Kenapa Keira, ada yang salah?" Ucap Bu Selly.
"Bu, saya gamau sekelompok sama anak ternyebelin sejagat raya ini. Ih amit amit deh" ucap keira sambil menunjuk kearah Alan.
Alan yang mendengarnya hanya cuek, karena menurutnya itu sangat tidak penting.
"Tidak bisa Keira, ini udah terlanjur Ibu bagikan. Anak-anak tugas ini dikumpulkan minggu depan, jangan sampai tidak dikumpulkan!" Tegas Bu Selly.
Murid-muridnya hanya mengangguk malas.
"Eh lo, besok kita kerja kelompok dirumah gue. Gaada penolakan dan gausah sok kegantengan." Teriak Keira kepada Alan yang duduk didepannya.
Alan hanya mengacungkan jempol tanpa berbalik menghadap Keira.

KAMU SEDANG MEMBACA
LoveOrLove
RomansaKamu, Cinta dan Patah Hatiku. Entah aku yang bodoh, tapi aku cinta kamu.