JinSeob Side Story ㅡ Promise

1.5K 223 10
                                    

*Hyungseob POV*

"Aku ingin kau datang ke studio latihan."

"A-Aku harusㅡ"

"Besok adalah hari spesial untukku. Debut ku, aku ingin merayakannya denganmu."

"Baiklah.. Aku akan kesana."

Aku mengambil mantelku dan pergi ke studio latihan. Besok adalah hari dimana Woojin akan debut bersama Wannaone. Aku senang, tapi.. di satu sisi aku sedih. Bukan karena ia lebih dulu debut daripada aku, tapi selama promosinya ia akan sangat sibuk. Dorm kamipun akan terpisah. Aku.. tak ingin jauh darinya. Itu saja.

.

.

.

"Aku masuk."

"Hyungseob!" Woojin langsung berlari kearahku dan memelukku dengan erat. Ah, ia berkeringat. Tapi aku menyukainya, ia terlihat lebih tampan ketika berkeringat. Aku pun memeluknya.

"Aku menunggumu." Bisiknya ditelingaku.

"Maafkan aku."

Ia melepaskan pelukannya, tangannya masih dipinggangku.

"Aku mencintaimu."

"Y-ya, aku tau! Kenapa tiba-tiba bilang seperti itu?!"

"Karena aku sangat mencintaimu hari ini, besok, dan selamanya."

Ia memegang kepalaku dengan kedua tangannya dan mencium keningku.

Blush! Ia pandai membuatku malu seperti ini.

"K-kau lapar?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Tentu saja!"

Aku tersenyum.

Kami duduk diruang latihan dan membuka makanan yang aku bawa dari dorm tadi.

"Aku suka masakanmu."

"Bagaiman kau taㅡ"

"Aku sudah hafal rasa masakanmu, Ahn Hyungseob."

Ia memakan masakanku dengan lahap, walau terkadang rasanya tak enak tapi ia tetap memakannya. Ia sangat menghargaiku.

"Ohiya, dimana yang lain?"

"Sudah pulang ke dorm." Jawabnya dengan mulut penuh makanan.

"Kau juga harus cepat pulang." Aku mengusap rambutnya yang lembut.

"Aku masih ingin bersamamu."

"Sebentar saja, lalu pulang."

Ia tersenyum.

.

.

.

.

Kami meninggalkan studio, Woojin masuk ke mobilku. Aku akan mengantarnya ke dorm.

"Kau belum mengucapkan selamat."

"Ah, selamat atas debutmu."

"Hanya itu?"

"Kau mau apㅡ"

Woojin mencium pipiku.

"Ya! A-aku sedang menyetir! Berbahaya, bodoh!"

"Hehehe. Aku ingin hadiah."

"Ya, nanti aku belikan."

"Aku tak mau hadiah yang dapat di beli dengan uang."

"Sudah sampai."

"Ah, sial. Cepat sekali."

"Cepat masuk. Sudah tengah malam."

"Aku belum mengatakan hadiahku."

"Ya, kau ingin hadiah apa?"

Ia mendekat kearahku dan meraih pengatur kursiku membuat sandaran kursiku menjadi rendah seperti sedang tertidur.

"K-kau mau apa?!"

Ia merangkak keatas tubuhku dan meletakan telinganya diatas dadaku.

"Hadiahku, aku ingin detak jantung ini hanya berdebar cepat ketika kau bersamaku."

Aku terdiam.

Lalu wajahnya mendekat ke wajahku. Matanya yang sayu menatap manik mataku dengan lekat membuat wajahku memanas seketika.

"Aku ingin, majahmu merona seperti ini hanya ketika aku menatapmu."

Ia mengusap rambutku dan mengecup bibirku singkat.

"Aku ingin kau mencintaiku sampai kapanpun."

Aku tersenyum.

"Aku akan melakukannya, Mr. Park."

"Aku berjanji ketika masa promosi albumku selesai, aku akan mengajakmu pergi ke suatu tempat yang indah."

"Iya, cepat selesaikan promosimu dan dapat penghargaan."

"Tentu."

Ia menyeringai dan mendaratkan bibir lembutnya di bibirku.

.

.

.

Everything he does..

The way he laughs..

The way he talks and acts..

The clothes he wears and even the way he teases me..

I realized how much i like him.

I love you, Park Woojin.

END




Maap ak masih cinta jinseob sampe bikin ginian 😂😂😂😂✌

Cinlok? ; Jinseob Guanho MinhyunbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang