prolog

54 2 0
                                    

Aku ingat waktu itu aku tak sengaja memecagkan lukisan kacanya yang susah payah iya buat untuk tugas senibudayanya, aku merasa bersalah, berkali kali aku mengucapkan perkataan maaf padanya tapi apa kau tau apa yang kudapatkan saat kejadian itu? Pasti kalian berfikir bahwa aku akan kena marah olehny tapi sebaliknya, dia hanya tersenyum manis padaku dan bilang "maafkan aku, aku yang salah jalanku tidak lihat kedepan, aku tidak apa-apa" itulah kata yang ia ucapkan padaku. Aku merasa bersalah tapi aku juga merasa bertanggung jawab prihal itu, aku akan mengajukan usul kepada guru seni budaya agar diberi kemudahan untukny dan aku juga akan membuat ulang lukisan itu, tapi dia tidak mau merepotkanku.

"kamu tudak usah merasa bersalah, kamu juga tidak perlu repot repot melakukan hal itu, ini semua salahku jadi kamu tak perlu memikirkannya" dia tersenyum padaku sambil membersihkan pecahan kaca yang berserakan di lantai.

Aku tak tega melihatnya aku juga membantu membersihkannya, selepas itu dia pergi dan mengucapkan "terima kasih sudah membantuku membersihkan pecahan kaca ini" berlari menyusuri lorong sekolahan menuju kelasnya sambil membawa pecahan kaca miliknya.

Tak lama aku melihat dia berdiri di depan kelasnya, kembali aku tak tega melihatnya seperti itu, memang kita belum saling mengenal tapi semua masalah yg menimpanya adalah karena kesalahanku sendiri.

Aku mendekatinya aku menemaninya berdiri disitu. Walaupun aku sedikit malu untuk mendekatinya, karena sdah sifatku terhadap perempuan. Tapi kalau seperti itu aku tidak bertanggung jawab dan bukan laki laki namanya.

"Maafkan aku. Karena salahku kau jadi terkena hukuman"

Hanya itu yang bisa ku ucapkan selagi menahan rasa bersalah yang telah ku perbuat.

Dia tersenyum lagi padaku "tidak apa-apa aku baik-baik saja"

"Kamu tidak masuk ke kelas, bukannya sekarang sudah memasuki jam pelajaran?" Tanya dia padaku.

"Tidak, kalau aku tidak bisa membantumu menangani masalah ini, setidaknya aku bisa menemanimu menjalani hukuman ini"

"Namamu Kania kan, Aku sangat jahat membuat murid teladan sepertimu terkena hukuman dan melewatkan jam pelajaran"

"Kamu terlalu berlebihan, bagiku ini menjadi sebuah pelajaran berharga"

"Aku juga bisa merasakan hal yang di rasakan murid lain pada saat terkena hukuman, dan aku juga bisa ngobrol dengan mu" ucapnya.

"Begitu ya"

====== teeet '====

"Sepertinya sudah ganti kbm dan hukumanny sudah selesai"

*braaak

Guru senbud keluar dari ruang kelas itu "hey kau kenapa ada disini cepat kembali kekelasmu!!" Teriak beliau kepadaku.

"I-iya, kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa~"

"Tunggu! Siapa namamu?" Tanyanya.

"Aku Fandy!" Teriaku.


Note : sedikit pengenalan chara

Sebelah kiri Fandy Irwansyah Tokoh UtamaRambutnya sbnrny waran coklat pekatMatanya juga sama coklatTgl lahir : 12 Juni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelah kiri Fandy Irwansyah Tokoh Utama
Rambutnya sbnrny waran coklat pekat
Matanya juga sama coklat
Tgl lahir : 12 Juni

Sebelah kanan Kania Windari
Rambutnya warna hitam
Matanya warna ungu
Menggunakan anting di kedua telinganya
Tgl lahir : 24 oktober

Sugar With SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang