LELION : Legenda Perang Pertama

Prolog

Ras Lelion, yang biasa dijuluki sebagai ras kaum dewa pertama. Ras terkuat di antara ras terkuat lainnya yang dipimpin oleh Raja Alex bersama dengan istrinya, Ratu Liliana.

Bumi menjadi lebih damai semenjak dipimpin oleh Raja Alex bersama dengan istrinya. Banyak makhluk immortal yang menyukai cara memimpin Raja Alex yang tegas juga selalu mengedepankan kepenting rakyatnya.

Bahagia dan bahagia. Itulah yang mereka rasakan saat ini. Rasa nyaman, aman, dan damai selalu menyertai mereka karena cara memimpin Raja Alex yang sungguh luar biasa. Mereka berharap agar selalu seperti ini. Selamanya.

Namun mereka salah. tidak ada kebahagiaan yang kekal di dunia ini. Hingga peristiwa itu terjadi. Peristiwa dimana berakhirnya kebahagiaan mereka hanya karena keegoisan satu orang. Peristiwa yang mampu menimbulkan rasa penyesalan tanpa akhir di masa yang akan datang. Peristiwa dimana seluruh ras kaum dewa kembali ke wujud asalnya. Sebutir kristal.

Dulu api tidak memiliki cahaya. Yang ia miliki hanyalah sesuatu yang berkobar berwarna merah dengan rasa panas yang begitu terasa. Tapi karena peristiwa itu api menjadi memiliki cahaya.

Dulu cahaya hanyalah sesuatu yang hampir menyerupai angin dengan warna kekuningan terang juga mampu memberikan penerangan. Tapi itu dulu. Sekarang cahaya itu sudah memiliki panas. Cahaya itu sudah bisa memberikan rasa hangat bahkan panas sekalipun. Cahaya itu sudah bisa membunuh vampir ataupun demon yang berkeliaran di bawahnya. Dan semua itu terjadi hanya karena peristiwa di masa lampau. Peristiwa dimana penyesalan itu berawal. Peristiwa yang membuat makhluk immortal harus terus bersembunyi dan enggan menampakkan dirinya di alam bebas.

Semakin hari populasi makhluk immortal semakin menipis dan semua itu berawal beberapa hari setelah peristiwa itu terjadi. Bagi mereka makhluk immortal, peristiwa itu sama saja seperti kiamat kecil. Ya, kiamat kecil. Yang mereka lakukan sekarang hanyalah menunggu hingga seluruh makhluk immortal benar-benar punah tak tersisa. Atau menunggu hingga mendapatkan pertolongan dari Tuhan agar mereka kembali seperti berjuta-juta tahun yang lalu. Bahagia, bahagia, dan bahagia.