3

2.7K 340 45
                                    

Suara hentakan heels yang beradu dengan lantai putih itu menarik perhatian semua orang yang berada di lantai satu Seoul Hospital. Semua orang melihat ke arah yeoja yang berjalan dengan angkuh memasuki rumah sakit tersebut.

"Omo, bukankah itu Bae Suzy."

"Wah dia sangat cantik dilihat secara langsung."

"Aku sudah membeli tas yang dimodelinya."

"Sangat cantik."

Suzy tersenyum tipis mendengar pujian untuknya. Pesona seorang Bae Suzy tak terbantahkan bukan, begitu pikirnya.

"Hmmm, di mana yah ruangannya, rumah sakit ini luas sekali, lebih baik aku bertanya saja." Gumam Suzy.

"Jeogiyo, di mana ruangan Kim Myungsoo?" tanya Suzy pada seorang perawat yang lewat di depannya.

"Ruangan dokter Kim ada di lantai dua, setelah keluar dari lift, nona belok kanan ruangannya adalah ruangan yang pertama."

Suzy menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Saat hendak berjalan ke arah lift, perawat itu bertanya lagi.

"Hmm maaf nona, jika anda ingin berkonsultasi dengan dokter Kim sebaiknya anda datang besok karena jadwal prakteknya sudah selesai."

"Aku tidak ingin berkonsultasi, aku hanya ingin bertemu dengan namjachingu-ku." Ucap Suzy sambil tersenyum. Dia segera menuju ke arah lift.

"Sepertinya bermain sedikit tak apa-apa kan, tapi bagaimana kalau dokter itu sudah mempunyai kekasih?, ah itu bukan urusanku." Gumam Suzy sambil memencet tombol yang membawanya ke lantai dua.

Sementara itu si perawat,

"Hmmm wajahnya tidak asing, aku seperti pernah melihatnya tapi di mana." gumam perawat itu sambil berpikir.

"Omo omo omo, bukankah itu Bae Suzy, huwaaa seharusnya aku meminta tanda tangan dan selfie dengannya, aigoo sayang sekali." ucap perawat itu dengan ekspresi sedih.

"Ah chamkaman, dia bilang ingin bertemu namjachingu-nya, jangan-jangan Bae Suzy dan dokter Kim, daebak ini berita besar."

*****

Suzy celingak-celinguk mencari ruangan Myungsoo.

"Ketemu, akhirnya." gumam Suzy sambil tersenyum, tetapi senyumannya memudar karena ruangan tersebut terkunci.

"Aissh, pintunya terkunci. Apa dia membohongiku, mungkin saja kartu nama itu di curinya dari dokter yang bekerja di sini."

"Siapa yang mencuri kartu nama, agassi?"

Suzy terjengkit kaget dan berbalik begitu mendengar suara orang yang menyahuti pernyataannya.

"Ups, sejak kapan kau berdiri di situ?" tanya Suzy sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Sejak seseorang menuduhku mencuri kartu nama." Myungsoo menatap tajam ke arah Suzy.

"Eyy, aku hanya bercanda dokter Kim."

Myungsoo memutar bola matanya kesal. Kemudian membuka pintu ruangannya. Suzy mengekorinya sambil memperhatikan sekeliling ruangan.

Ruangan yang tidak terlalu luas terdapat meja dan kursi tempat duduk Myungsoo serta sebuah sofa yang sepertinya lumayan nyaman dipakai untuk tidur, begitu pikir Suzy.

"Hey nona, sampai kapan kau akan berdiri di situ, duduklah." titah Myungsoo.

Suzy segera duduk di sofa kemudian menepuk-nepuk pelan sofa tersebut. "Hmmm sepertinya nyaman untuk tidur." pikir Suzy.

Our Story (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang