Matahari pagi sudah mulai menampakkan diri, tapi seorang yeoja masih betah bergelung dengan selimut tebalnya. Yeoja itu tak menyadari kehadiran seorang namja yang menatapnya dengan raut wajah kesal.
"Yya, Bae Suzy, chagi, honey, baby, ireona sampai kapan kau akan tidur. Kau tahu aku bahkan rela menerobos jalanan kota Seoul di pagi buta hanya untuk menemuimu." ucap namja itu yang tak lain adalah Myungsoo.
Suzy tak merespon kata-kata Myungsoo, justru yeoja itu semakin mengeratkan selimutnya seolah suara Myungsoo ibarat lagu pengantar tidur.
Myungsoo tersenyum jahil lalu mendekatkan bibirnya ke pipi Suzy dan mengecupnya putus putus. Suzy yang merasakan sesuatu mengenai pipinya lalu membuka mata.
"Oppa, selamat pagi." ucap Suzy mengerjapkan matanya.
"Eoh kau tidak kaget lagi."
"Aku sudah terbiasa oppa, lagipula siapa lagi yang berani menyelinap ke kamarku dan membangunkanku dengan kecupan."
Myungsoo hanya mengeluarkan cengiran lebar, "cah mandilah aku akan membuatkanmu sarapan sehat." sebelum keluar kamar Suzy, Myungsoo mengecup lagi pipi gadis itu lalu berlari keluar dari sana.
"Yya Myungsoo, dokter pencari kesempatan dalam kesempitan." teriak Suzy. Sedangkan Myungsoo tersenyum menang dari dapur.
Dua puluh menit kemudian Suzy keluar dari kamar menuju dapur. Di sana ada Myungsoo yang masih sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
Suzy duduk di salah satu kursi pantry. Tempatnya sangat strategis, bisa melihat Myungsoo yang menghadap ke belakang. Gadis itu memperhatikan Myungsoo yang sedang berkutat dengan alat masak. Betapa beruntung dirinya memiliki Myungsoo.
Suzy berjalan mendekat ke arah Myungsoo, kemudian memeluk namja itu dari belakang. Myungsoo tersenyum, saat akan berbalik suara Suzy menginterupsi.
"Biarkan seperti ini sebentar saja." Ucap Suzy sambil memejamkan mata sejenak, menghirup wangi mint khas Myungsoo.
"Suzy-ah ada apa?, kau ada masalah hemm?" tanya Myungsoo.
"Aniya, oppa. Aku hanya merindukanmu saja."
Myungsoo berbalik, di tatapnya manik mata hazel itu. Gadis ini adalah cinta pertamanya, kekasih pertamanya dan ia berharap gadis ini pula yang akan menjadi cinta terakhirnya, yang akan menemaninya sampai tua nanti bersama anak mereka kelak.
Myungsoo mendekatkan wajahnya ke wajah Suzy, semakin dekat perlahan tapi pasti incarannya adalah bibir merah bak delima milik kekasihnya itu. Suzy yang mengerti apa yang akan dilakukan kekasihnya itu, segera menutup mata. Dapat dirasakannya hembusan nafas hangat yang mengenai permukaan kulit wajahnya. Detak jantung keduanya tak bisa terkontrol, ini adalah ciuman pertama mereka. Saat jarak bibir keduanya tinggal se centi lagi...
Kring...kring...kring...
Ternyata suara alarm ponsel Suzy menghentikan aktifitas mereka pemirsa hahaha.
Myungsoo menjauhkan dirinya dari Suzy, kembali melanjutkan kegiatan membuat sarapan yang sempat tertunda. Suzy hanya tertunduk malu, hampir saja mereka berhasil.
"Mianhae oppa, aku lupa mematikan alarm ponselku."
"Gwaenchanna, kita bisa melakukannya lain kali dengan suasana yang lebih romantis." ucap Myungsoo sambil menaik turunkan alisnya. Suzy memukul pelan bahu Myungsoo, kekasihnya itu benar-benar.
"Cah sarapan sudah siap, mari makan setelah itu aku akan mengantarmu." ajak Myungsoo yang diangguki Suzy.
*****
"Hey Suzy, malhae." todong Jiwon saat Suzy memasuki ruang kerja mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story (Completed)
ФанфикMain Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy Genre : Romance ❤❤❤❤❤ Annyeong Haseyo, Ini adalah ff pertamaku, aku suka baca ff myungzy jadi yah nyoba buat ff myungzy and finally yey jadilah ff ini ☺ selamat membaca dan maafkan jika ada typo dan kekuran...