12

3.7K 280 21
                                    

"Kau serius Zy-ah, membatalkan kontrak itu aigoo." ucap Jiwon heboh.

"Omo kapjagi, eonni kau selalu saja mengagetiku." gerutu Suzy sambil mengelus dada karena kaget. "Eoh, ku rasa pembatalan kontrak jalan satu-satunya supaya Seongwoo tidak melakukan hal macam-macam lagi."

"Yya, kita akan rugi besar, begitu juga dengan mereka. Pasti sajangnim akan marah besar."

"Tenang saja eonni, appaku akan membantu menutupi kerugian yang ditimbulkan. Aku 50%, appa 50%. Bereskan eonni."

Jiwon geleng-geleng kepala menyikapi ucapan Suzy, "terserah kau sajalah,yang penting kau bahagia."

Sementara itu di tempat lain,

"Hyung, eottoke?. Suzy membatalkan kontrak. Appa pasti akan memarahiku." adu Seongwoo panik.

"Sudah ku bilang kan, akibat tingkah kekanakanmu itu akhirnya berimbas kepada proyek ini." ujar Jisung santai.

"Jadi apa yang harus aku lakukan hyung?"

"Minta maaf dan jangan melakukan hal aneh lagi pada Suzy atau kekasihnya. Lepaskan dia biarkan dia memperoleh kebahagiaannya, dengan begitu kau akan memperoleh kebahagiaanmu sendiri."

Seongwoo terdiam sesaat menelaah ucapan Jisung, lalu menghembuskan nafas pelan.

*****
Saat ini Suzy sedang tiduran di sofa apartemennya dan paha Myungsoo sebagai bantalnya. Myungsoo sedang menonton TV sedangkan Suzy sibuk dengan smarthpone nya.

"Oppa, igeo lihatlah ini." Suzy menyodorkan smarthpone nya kepada Myungsoo untuk memperlihatkan sebuah cincin yang menurutnya bagus.

"Waeyo?" tanya Myungsoo tak mengerti.

Suzy mendengus, "kau ini tidak peka sekali sih oppa, menurutmu cincin ini bagus atau tidak?"

"Hmm, biasa saja." ucap Myungsoo lalu kembali memusatkan perhatiannya pada acara TV yang ditontonnya.

Suzy mempoutkan bibirnya, "Oppa kau benar-benar tak peka sekali. Menurutku cincin ini bagus."

"Menurutku biasa saja."

"Issh, dasar pria sendok bulgogi yang tak peka" gumam Suzy.

"Aku mendengarnya Suzy." ujar Myungsoo tanpa mengalihkan pandangannya dari TV.

"Oppa, kapan kau akan melamarku?, kalau kau melamarku nanti belikan aku cincin yang cantik eoh awas saja kalau kau membelikan cincin yang tak cantik."

Myungsoo menolehkan kepalanya, "Kau sudah tak sabar eoh untuk menyandang marga Kim, aku tak tahu kapan akan melamarmu, masih banyak hal yang harus dilakukan lagipula aku belum mau menikah."

"Mwo?, Yya, umurmu sudah tak muda lagi oppa jadi segeralah menikah. Aku yakin eomonim juga berpikiran sama denganku."

Myungsoo tersenyum melihat wajah kesal kekasihnya itu, "Entahlah aku masih ingin menikmati waktu berpacaran denganmu. Bukankah masih banyak hal yang belum kita lakukan bersama?."

Suzy mengerutkan keningnya, "apa yang harus dilakukan memangnya?"

"Masih banyak seperti berkencan, menonton film di bioskop dan lain sebagainya. Selama ini kita kebanyakan kencan di apartemen atau di kafe. Ah yah satu lagi kita belum berimprovisasi soal ini..."

Myungsoo memajukan dirinya mendekati Suzy yang bingung, menempelkan bibirnya di sana kemudian melumatnya pelan, Suzy menegang menerima perlakuan tiba-tiba Myungsoo, tapi kemudian gadis itu menyesuaikan diri.

Our Story (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang