Hari sudah pagi Shila sudah rapih dengan seragam sekolahnya. Dia menuruni anak tangga untuk menuju meja makan.
"pagi mah, pah ,bang". ucap Shila menarik kursi di sebelah Bima
"pagi". Ucap mereka bersamaan
Shila mengambil roti yang berlapis selai
"nih non bekalnya udah siap". Ucap Bi Ijah
"ko bawa bekel". ucap Shila
"iya hari ini kan hari senin kamu upacara kan di sekolah jadi harus bawa bekel". ucap Bima
Shila memasukkan bekal itu ke dalam tasnya "makasih bi, yaudah aku berangkat dulu". Shila menyalami tangan kedua orang tuannya
"Mah, Pah Bima juga berangkat".
"iya hati-hati di jalan". ucap Sara
...
Mobil berhenti tepat di depan gerbang sekolah "belajar yang bener". ucap Bima
"iya". Shila lalu membuka pintu mobil dan turun dari mobil itu
Bima membuka kaca mobil "abang berangkat". ucap Bima dan di balas anggukan kepala oleh Shila lalu Bima melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang
Shila berjalan di sepanjang kolidor sekolah, di saat yang bersamaan Shila melihat Bella dan teman-temannya yang berjalan berlawanan
brukkk
"aww...". Shila jatuh terpental dan tangannya terbentur tembok
"huhkkk... Sory...". ucap Bella
Shila bangun sambil memegang lengannya yang sedikit sakit "mau kamu sebenarnya apa sih". Tanya Shila
"hahaha... mau gue lo pindah dari sekolah ini". ucap Bella
"AKU GA AKAN PINDAH DARI SEKOLAH INI". ucap Shila penuh dengan penegasan
"oh... Oke, yuk guns cabut". Ucap Bella lalu Bella dan teman-temannya pun pergi
Shila lalu melanjutkan jalannya menuju kelas, ketika sudah sampai di kelas Shila melihat Azwa yang sedang membaca novel
"hai Shil, loh kamu kenapa lengan kamu sakit". Ucap Azwa yang melihat shila memegang lengan kirinya
"ga papa ini tadi ga sengaja ke bentur tembok". Shila lalu duduk di samping Azwa
Kringgg...kringgg...
Bel masuk berbunyi semua siswa berhamburan ke luar kelas menuju lapangan untuk mengikuti upacara
"ayo Shil kita ke lapangan". ucap Azwa
"iya".
"kamu beneran ga papa shil itu lengan kamu, coba aku liat". Ucap Azwa sambil melipat lengan baju Shila untuk melihat lengan shila
"ya allah lengan kamu biru shil, pasti sakit bangat ya". Tambahnya lagi
"ga papa, yaudah ayo kita ke lapangan". ucap Shila
Lalu Shila dan Azwa berjalan menuju ke lapangan. Pagi ini matahari cukup terik membuat shila sedikit lelah. Shila baris di barisan tengah, dia menundukan kepalanya melihat ujung sepatunya yang di ketuk-ketukan ke tanah
"Shila".
Shila menengokkan kepalanya "Jingga". Ternyata di sampingnya ada Jingga
"hai Shil". ucap Dimas sambil menyikut lengan Shila
"aww...".
"kenapa". Tanya Jingga
"ga papa". ucap Shila
"Dim, mending lo diem deh, pake nyikut-nyikut lengan Shila, lengan Shila tuh lagi sakit". Ucap Azwa
"bener Shil gue minta maaf ya". ucap Dimas
"ya ga papa". ucap Shila
"emangnya lengan kamu kenap-". ucap Jingga terpotong
"untuk amanat istirahat di tempat... Gerak". Ucap Pemimpin upacara
"udah jangan banyak nanya dari pada nanti di suruh maju ke depan kan ga lucu". Ucap Ivan yang ada di depan Jingga
Lalu mereka semua mendengarkan apa yang di bicarakan oleh pembina upacara. Beberapa menit kemudian upacara pun selesai Shila dan Azwa berjalan menuju ke kelasnya. Untunglah siswa di kasih beberapa menit untuk istirahat sesudah upacara.
...
Bel masuk berbunyi semua siswa mulai mengikuti pelajaran dengan tenang.
"shila coba maju dan jawab soal yang ada di depan". Ucap Pak Muhali
Shila lalu bangkit dari tempat duduknya dan mengerjakan soal yang ada di papan tulis itu
"sudah pak". ucap shila
"kamu boleh duduk, jawabannya benar. Beri tepuk tangan untuk shila yang udah bisa menjawab soal dari bapak". ucap pak muhali memecah keheningan
"alah... baru kaya gitu aja udah bangga". Celetuk Bella
"bella ayo kamu maju kerjakan soal no.2 yang ada di papan tulis". ucap Pak Muhali
"sa-saya pak". ucap bella
"iya kamu, emang di kelas ini yang namanya Bella ada berapa". ucap Pak Muhali
"ta-tapi". ucap Bella terpotong
"udah cepat jangan banyak alasan". ujar Pak Muhali
"tapi saya ga ngerti pak". Bella menundukkan kepalanya menahan rasa malu
"hooo... Huuhhh... Huuhh...". Sorak siswa sekelas
"rasain, makanya jadi orang jangan so-soan pinter". Cibir Azwa
"apa lo". ucap Ulan
"sudah-sudah mari kita lanjutkan pelajarannya". ucap Pak Muhali menenangkan sambil memijit pelipisnya yang terasa pening
"awas aja lo, liat pembalasan gue". Batin Bella
Bel istirahat pun berbunyi semua siswa berhamburan keluar kelas
"Shil kamu mau ke kantin ga". Tanya Azwa
"ga deh aku bawa bekel". ucap Shila
"aku pergi ke kantin dulu ya beli makan nanti aku ke sini lagi". ucap Azwa dan di balas anggukan oleh Shila lalu Azwa pergi meninggalkan Shila
Shila mengeluarkan kotak bekal yang tadi pagi di siapkan oleh Bi Ijah. saat Shila ingin membukanya tiba-tiba kotak bekel itu di rebut seseorang
"kembaliin kotak bekel aku". ucap Shila
"oh mau ini ya ambil dong". Ucap Salsa yang menggoyang-goyangkan kotak bekal Shila di tangannya
"kalian ini maunya apa sih, kembaliin". ucap Shila sambil berusaha merebut kotak bekal itu
"Bella tangkep". Salsa melemparkan kotak bekal itu ke Bella
Bella dengan sengaja tidak menangkap kotak bekal itu akhirnya kotak bekal itu jatuh ke lantai dan mengeluarkan isinya
Shila sangat terkejut melihat perlakuan Bella dan teman-temannya
"ups... Sory". ucap Bella
Shila menghampiri kotak bekal itu dan mulai memungutkan nasi yang sudah berserakan di lantai
"guns ayo kita pergi". Lalu Bella dan teman-temannya pun pergi meninggalkan Shila
Azwa datang dan langsung membantu Shila memungutkan nasi yang berserakan "ya ampun Shil, ini pasti kerjaannya si bella kan". ucap Azwa
"udah ga papa". ucap Shila
"kamu makan roti aja ya, aku beli dua roti nih". ucap Azwa sambil memberikan sebungkus roti pada Shila
"makasih". ucap Shila
Shila dan Azwa kembali ke tempat duduknya. Shila membuka roti yang di berikan Azwa dan mulai memakannya
Jangan lupa vote dan komen...😃😃😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
SHILA [END]
Teen Fiction{Follow dulu sebelum membaca} PLAGIAT DILARANG MENDEKAT... Sebelum membaca siapkan hati dan pikiran kalian. Pastikan sudah di follow akun Author... Bermula dengan seorang gadis yang bernama Shila Palwita dengan sekolah barunya. Hari di mana pertama...