(Author POV)
Tak terasa hubungan Vero dan Dhilsya semakin dekat setiap harinya. Hampir seluruh sekolah mengetahui bahwa mereka memiliki hubungan khusus tapi dari kedua belah pihak sendiri tidak ada yang mengakuinya.
"yang nanti temenin aku ke toko buku ya" ucap Vero sambil memakan bekal yang Dhilsya bawakan.
"yang yang palak lo peyang, enak aja manggil manggil sayang" sewot Dhilsya.
"yaelah gitu aja sewot, biasa aja dong"
"cepat abisin makanannya, nanti gak aku bawain bekal baru tau rasa" omel Dhilsya sambil menunjuk bekal yang sedang disantap Vero.
"jangan dong, nanti aku bisa kelaparan terus kalo aku kelaparan aku bisa sakit nanti kalo aku sakit, yang jailin kamu siapa" ucap Vero menampilkan wajah yang dibuat sepolos mungkin.
"wahh minta getok nih anak, fix besok aku gak bakal bawain bekal lagi" ucap Dhilsya sambil melipat tangan nya di dada.
"yaelah bercanda doang kali, jangan ngambek dong"
"siapa juga yang ngambek" sinis Dhilsya.
"oke oke, kali ini aku serius. pulang sekolah mau nemenin aku kan?" tanya Vero sambil memakan bekalnya.
"ke toko buku?" tanya Dhilsya yang hanya mendapatkan anggukan dari Vero.
"kayaknya gak bisa deh, sepupu aku baru datang dari Bandung jadi aku harus jemput dia" lanjut Dhilsya.
"cewek apa cowok?" tanya Vero.
"cewek"
"pasti sepupu kamu itu cantik, kayak nya lebih cantik dari kamu deh. Wahh kalo gitu boleh nih di gebet" ucap Vero sambil membayangkan rupa sepupu Dhilsya.
Mendengar penuturan Vero tentang sepupunya, membuat hati Dhilsya sakit. Dhilsya memang mengakui bahwa ia mulai menyukai Vero tapi semenjak mereka dekat, Vero tidak pernah mengatakan perasaan nya kepada Dhilsya.
Vero emang selalu menunjukkan rasa sayang dan perhatiannya kepada Dhilsya. Tapi mungkin rasa sayang dan perhatian tersebut hanya sebatas teman. Yang dimana setiap wanita pasti akan menganggap hal tersebut berbeda, lebih dari teman. Dan Dhilsya telah menganggap Vero lebih dari sekedar temannya.
"serah kamu deh, aku mau ketoilet aja" Dhilsya langsung pergi meninggalkan Vero.
"kenapa tuh orang, sinis banget. Kayak nya lagi pms deh, kayaknya sih emang lagi pms" gumam Vero sambil mengangkat bahunya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, but You Love Her
Teen FictionApakah salah jika kita mencintai seseorang? Apakah salah jika rasa cinta itu kita pendam? Apakah salah jika rasa cinta itu hanya kita sendiri yang merasakan bahkan mengetahuinya? Dhilsya Esmeraldha bukan lah seorang playgirl yang tiba-tiba berhenti...