#5

45 11 20
                                    

Wherever you go
Whatever you do
I will be right here
Waiting for you


Sudah hampir 15 menit Davin menunggu Celina di rooftop sekolah. Dari tadi dia gelisah menatap jam di tangannya. Sebenarnya dia masih teringat kejadian tadi pagi. Dia penasaran apa hubungan Celina dengan cowok tadi. Terlihat sepertinya cowok itu menyukai Celina walaupun tadi Celina hanya mengabaikan sapaan cowok itu, tapi wajar jika Davin sekarang merasa khawatir kalau mereka ada hubungan istimewa.

“Sorry Dav, gue harus nganterin Aurel ke parkiran dulu tadi, kakinya keseleo soalnya.” Celina berkata dengan nafas agak memburu. Kelihatannya dia habis lari.

Davin tersenyum “Iya, gue juga belum lama kok.”

Celina lalu duduk di sebelah Davin

“O iya Dav, nggak papa nih kita disini, terus Nayla gimana?”

“Nanya tuh satu-satu neng!" Celina memberengut kesal

“Emangnya kenapa kalau kita disini, disini aman kok. Terus soal Nayla gue kan udah bilang gue nggak bisa pulang bareng dia karena ada urusan.” Celina hanya mengangguk paham.

“Eh, Cel, cowok yang nyapa lo di dekat kelas tadi siapa?” Celina menoleh menatap Davin ketika  mendengar pertanyaan yang dia takutkan dari tadi.

“Eh, itu cowok kelas sebelah. Gue juga baru kenal kok. Jadi gue nggak gitu tau tentang dia."

“Baru kenal? Dimana?” Celina terdiam nggak mungkin kan dia bilang kalau Arga yang menemani nya waktu dia lagi nangis gara-gara Davin.

“Nggak sengaja kok kenalnya, pas gue pulang kebetulan satu bus aja.” Davin memicingkan matanya

“Kayaknya dia kelihatan suka sama lo deh Cel.” gumam Davin tapi terlalu jelas di telinga Celina

“Perasaan lo aja kali. Lagian kenapa jadi bahas dia deh, nggak penting banget.”

“Iya juga ya."

Drrtt..dddrtttt..

Davin merogoh sakunya melihat notif di ponselnya. Lalu dia menghela nafas pelan.

“Siapa?”

“Bokap”

“Kenapa? Disuruh pulang?” Davin mengangguk pelan

“Keluarga Nayla lagi di rumah gue sekarang” Celina terdiam

Ingatkan Celina kalau semua memang sudah tidak sama lagi.

***

Beberapa bulan kemudian.....

“Aduh...ampun Na... hahaha.. geli Na” setelah puas menggelitiki Arga Celina akhirnya berhenti

“Rasain... siapa suruh lo bohongin gue”

“Gitu aja ngambek, ntar cepet tua lho” jawab Arga sambil menoel dagu Celina

“Pokoknya gue nggak mau tau, lo harus tepatin janji lo buat traktir gue”

“Iya-iya bawel.. besok deh gue traktir se-pu-as-nya” Arga menekankan kata sepuasnya

Hubungan Celina dan Arga memang sudah sangat dekat. Tapi, hanya sebatas sahabat dan teman curhat, tidak lebih.
Setidaknya itu menurut Celina. Kalau untuk Arga jangan ditanya karena perasaanya masih sama.

Beberapa bulan berlalu tidak ada yang berbeda. Celina masih berhubungan dengan Davin, masih backstreet. Bedanya sekarang Arga lah yang menjadi tempat curhat Celina, yang selalu siap mendengarkan cerita tentang hubungannya dengan Davin. Tapi akhir-akhir ini Celina dan Davin memang sudah jarang saling kontak, karena bagaimanapun Papanya Davin tetap bersikeras menjodohkan Davin dengan Nayla. Untung saja ada Arga yang selalu menjadi penghibur bagi Celina, seperti saat ini misalnya mereka berdua habis jalan-jalan di taman hiburan.

Be My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang