"Kak, kakak lagi dimana kok lama banget?" ujarku pada laki-laki di seberang saluran telepon, aku protes lantaran ini telah lewat dari waktu yang kami sepakati kemarin, tidak seperti dia yang biasanya.
"Oh kakak lagi mampir ke mini market dulu sebentar, ada yang mau kakak beli," terdengar jawaban dari laki-laki tersebut, baiklah mungkin dia ingin membeli beberapa makanan ringan. "kamu mau nitip sesuatu gak?" sambung suara tersebut.
"Hmm kayaknya aku pengen cookies aja, yang coklat ya kak," ujarku. "Ok siap, 15 menit lagi kakak sampe di rumah kamu, tunggu ya," "Ok aku tunggu ya kak, bye," ujarku mengakhiri panggilan telepon tersebut.
Namun lima belas menit yang ia janjikan tidak pernah datang. Dia tidak mampu memenuhi janji sederhannya padaku.
Setelah hari itu aku hanya bisa menemui ilusi tentang dirinya. Aku hanya mampu menemuinya dalam mimpi.
Dia telah pergi tanpa bisa kembali lagu bersamaku. Dia pergi menyisakan malam hampa lagi suram untukku.
Minggu, 31 May 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Soleil
Teen FictionKetika Evelyn Hermawan seorang gadis yang masih tenggelam dalam rasa sakit masa lalunya, bertemu dengan Arga, sosok tengil namun hangat, juga selalu tampak ceria. Bagi Evelyn Arga tampak seperti matahari, sosok yang hangat, namun menyilaukan. Dala...