Part 13

5.5K 228 3
                                    

"Sudah 10 menit kamu berada di depan, tapi belom ada hasil nya! kamu bisa atau tidak?!"

Rey berdecak kesal mendengar nya.Sudah jelas dia tidak bisa mengerjakan soal yang kelebihan angka dan kekurangan kalimat ini! masih saja di suruh mengerjakan di depan kelas.

"Rey! kamu mendengar ibu tidak?!"

Rey memutar tubuh nya dari papan tulis dan segera menghadap bu nita "Saya ga bisa buuu, saya duduk ya bu " rayu rey ke bu nita.

Bu nita tidak menjawab, mata nya bergerak ke seisi kelas seperti mencari terkaman baru dan— "tania maju! kamu bantu rey mengerjakan soal di depan!".

Tania yang dari tadi sedang tertawa bersama carra, sontak diam dan hanya menganga tidak percaya.

Bu nita yang melihat nya menarik nafas sedangkan rey tersenyum bahagia karna ada yang membantu nya mengerjakan soal.

"Tania! apa yang kamu pikirkan?! cepat maju!" teriak bu nita lebih keras lagi.

Tania terlonjak kaget dan segera berdiri dari tempat duduk nya berjalan menuju depan kelas.

Tania menatap rey tajam seperti ingin mengatakan 'lihat apa yang udah lo lakuin!' rey hanya tersenyum dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

Tania segera mengambil spidol yang di pegang oleh rey dan mengerjakan soal yang di suruh oleh bu nita, untung saja tadi ia dan carra sudah mencoba mengerjakan soal ini berdua saat bu nita menulis soal di depan.Kalau tidak ia pasti sudah bernasib sama dengan rey.

"Sudah bu." ujar tania dan memberikan spidol ke bu nita. Bu nita melihat hasil kerja tania."Ya sudah benar, kalian silakan duduk!"

"Loh bu,kok rey di suruh duduk juga? kan yang mengerjakan soal itu saya bu, bukan rey!" ucap tania yang merasa di rugikan.

"Sudah cepat duduk! kamu kan saya suruh membantu rey!" ujar bu nita.

Rey tersenyum puas mendengar ucapan bu nita, hampir saja ia berpikir bu nita akan memberikan soal untuk kedua kalinya.

Tania mengalah dan berjalan menuju tempat duduk nya yang diikuti rey di belakang nya.

••••••

~Tania POV

Gue menatap heran kelakuan cowok di depan gue.Siapa lagi kalau bukan rey.loncat-loncat udah kayak kutu kupret aja.

"Hwaa, thanks ya tan udah mau nemenin gue!" ucap nya sambil mengoyang-goyangkan tangan gue. Duh jadi inget kejadian kemaren saat rebutan handphone.Rey, rey, kenapa sih lo terkadang membuat gue seneng banget dan tiba-tiba lo ambil kesenangan gue itu.

"REEYY!"

Gila teriakan siapa tuh? nganggu gue melamun aja.

"Sorry fit ga sengaja hehe"

Gue melihat ke belakang mencari asal suara itu. Yap persis dari beberapa meja dari gue tempatin gue dapat lihat di sana rey lagi beradu mulut sama fitri. Baru kali ini gue ngeliat cowok bacot gede banget .Hahah.

"Baju gue basah kan ini!" ujar fitri ke rey sambil mengibas-ngibas kan baju nya.

Gue ga tahu persis kejadian nya bagaimana, yang pasti gue sekarang nge liat baju fitri yang bener - bener udah basah banget.

"Lagi sih lo di situ, jadi nya ke senggol kan!" ucap rey ga mau kalah. Dasar.

"Njirr!! gue di sini yah karna tempat gue emang disini! lagian sih lu rusuh banget jadi orang!" ucap fitri tak mau kalah.

Gue hanya melongo melihat mereka adu mulut.

"Ya udah gue minta maaf elah! " ucap rey sambil mengacak rambut nya.

Love Is Not A ToyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang