part 21

5.5K 233 7
                                    

Setengah jam lebih Tania membaca buku Biologi nya, Namun tidak satupun yang dapat ia ingat dari apa yang sudah ia baca. 

Tania berdiri dari duduk nya dan berjalan menuju tempat tidur, lalu segera merebahkan tubuh nya .

Baru beberapa menit ia memejamkan mata, tiba-tiba saja smartphone Tania bergetar menandakan ada pesan maasuk.

"Jalan yuk"

Tania tercekat saat membaca siapa pengirim pesan tersebut.

"Hei, kok ga di balas?" Pesan kedua dari pengirim yang sama.

Tania segera menggetikkan bebebrapa kalimat.

"Gimana ya? Hmm" balas tania tampak berfikir.

"Ayolah! Please" Sangat cepat batin tania.

"Gue mau belajar biologi" Balas Tania.

"Lo tega, nyuruh gue balik lagi? Hmm?"

Tania mencoba mengartikan maksud dari pesan tersebut.

"HAH?! GAK, GA MUNGKIN!" Teriak Tania setelah tahu maksud dari pesan itu, dan ia segera berlari keluar kamar dan turun melompati 2 anak tangga sekaligus. Beruntung ia tidak jatuh kali ini.

"Ehh kamu kok lari-lari gitu?" Tanya mama sedang menonton tv dan dengan seenaknya tania berlari di depan nya.

"MAU KE DEPAN SEBENTAR MAH!" Teriak Tania tanpa berhenti berlari.

Setiba nya di depan rumah Tania mencari sosok orang tersebut untuk membuktikan dugaan nya.

Tetapi Tania kecewa setelah memutarkan pandangan nya ke sekitar halaman rumah nya ia tidak menemukan apa yang ia cari tersebut.

Tania mengerutu dan menghentakkan kaki nya kesal, dan kembali melangkah masuk ke dalam rumah.

"TANIA!"

Tania berhenti dan memastikan apa yang ia dengar barusan. 

"TANIA!"

Tepat saat panggilan ke dua kali tania kembali memutarkan pandangan ke segala arah,

"Haii"Terdengar teriakan dan lambaian tangan tepat saat pandangan nya tertuju ke depan gerbang rumah nya.

Tania berjalan menuju pagar rumah nya.

"Lo ngapain sih kesini?!" Tanya Tania tanpa basa basi.

Yang ditanya hanya diam lalu tersenyum. "Buka aja dulu pagar nya ga enak banget kita di halangin gitu".

"REY! Gue serius heh" Jawab Tania kesal, Tania tidak munafik jujur ia senang Rey datang ke rumah nya, jarang-jarang Rey melakukan hal ini semenjak ia jadian dengan Luna.

"Lo kenapa?" Tanya Rey bingung melihat Tania yang tiba-tiba menampar pipi nya pelan.

Tania menampar pipi nya pelan karna Mengginggat kan diri nya sendiri tentang Rey yang masih bersama Luna, semua kejadian Tania yang membantu Rey mendapatkan Luna, kejadian ketikaRey danLuna.memberitahu kan kalau mereka sudah jadian dan mengginggat kejadian tadi pagi di cafe yang sudah jelas terlihat Rey dan luna masih berhubungan.Semua kejadian itu berputar kembali di benak nya, padahal ia sudah berusaha untuk tidak mengginggat nya.

"Tan?" Panggil Rey pelan memiringkan kepala nya melihat wajah tania yang terkena cahaya lampu yang memang tidak terlalu terang, jadi rey harus memfokuskan tatapan nya ke Tania.

Tania yang merasa tatapan Rey begitu dalam, jantung nya terasa berdetak lebih cepat dari sebelum nya.

Tania menghentakkan kaki nya kesal dan segera berjalan cepat kembali kedalam rumah. Jika berlama-lama di tatap Rey seperti itu bisa bisa jantung nya loncat dari tempat nya.  #lebay.

Love Is Not A ToyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang