Part 12

6K 238 0
                                    

Haii ketemu lagi sama aku dan cerita abal inii, aku udah selesai UAS nyaa jadi bisa nge post hari inii.Pada kangeen gaa? hikz engga ya kasiaan :') .

Gimanaa?  puas ga sama part ini? kependekan ya?  maaf yaa, ide aku entah kemana kabur nya,mungkin dia kabur bersama kertas ulangan aku hahaa:D saking stress nya inii.Oh iya pada belom baca ya? ya udah Enjoy readingg :*

Oh iya satu lagi makasih buat yang udh baca cerita abal ini dan udh ngasih vomment. Jadi makin semangat!!

♥♥♥♥

⇨Sebelum nya.

Tania POV

Dia menatap gue dalam sangat dalam, gue bingung harus ngapain.Seandainya gue tahu apa yang lagi dia pikirkan.

Gue berusaha melepas tangan gue,tapi— gue merasa dia menahan nya. Oh may... Pipi gue udah panas iniii. Apapun dan siapapun tolong gue. Hikzz.

"Ehm,rey,lepasin!" ujar gue ke dia.Dia tersontak kaget dan segera melepas tangan nya dari pergelangan tangan gue. Gue pun segera berdiri menjauh dari dia.

"Hhh,maaf tan! i—ini hp lo. Cepet sembuh ya!" ujar nya sambil mengacak rambut gue. Duh bahaya banget nih buat jantung gue.

"Hhh,gue balik ya! bye" ucap nya,dan berjalan terburu-buru menuju keluar.

"Rey, makasih ya!" panggil gue. Dia hanya menggangguk dan tersenyum.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Rey merebahkan tubuhnya di kasur empuknya.Baru saja dia kembali dari rumah tania.Entah apa yang merasuki nya, sampai-sampai kejadian tadi masih teringat jelas di benak nya. Dia sendiri masih bingung apa yang terjadi pada diri nya.

"Arghh! kenapa sih gue?!" gumam rey menggacak rambut nya. Dia pun segera mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi untuk menyegarkan pikiran nya. Dimana-mana mah mandi untuk menyegarkan badan ya?.

Di waktu yang sama di rumah luna. "Angkat dong angkaat—" batin luna yang sedari tadi tidak berhenti-henti nya mondar-mandir.

"Ahhh, kemana sih lo!" teriak luna kesal dan melempar handphone nya ke kasur,baru beberapa detik dia kembali mengambil handphone nya itu. Duh luna konsisten dong.

"Halo!" ucap luna setelah panggilan nya tersambung.

"Lo tau rey dimana ga sekarang? " tanya luna melalui telfon nya.

"…"

"Ohh.. gitu, ya udah makasih ya. Maaf gue nganggu" ujar luna dan segera mematikan sambungan telfon nya.

Tania yang tiba-tiba bingung karna baru saja dia menerima telfon dari luna dan menanyakan keberadaan rey kepada nya. Tentu saja dia tidak memberitahu luna kalau rey baru saja dari rumah nya. Bukan karna apa-apa,ia hanya takut terjadi sesuatu pada hubungan rey dan luna. Tania baru saja di beritahu carra melalui pesan mengenai kejadian rey dan luna di sekolah yang hampir berantem karna nya .

••••

"REYYYYY!," terdengar teriakan memekikkan dari sebrang telfon,yang siapa saja mendengar nya harus segera memeriksa alat pendengar nya itu.

"Ahh, ga usah teriak, aku bisa dengar kok!" ucap rey dengan menutup telinga nya yang sempat berdengung.Ah luna teriakan mu.Badai membahenol.

"Arghh, kamu itu darimana aja? dari tadi aku telfon kenapa ga diangkat sih!? " tanyanya berbondong,setelah menunggu cukup lama untuk rey mengangkat telfon nya.

Rey menghela nafas "Aku abis bertapa di kamar mandi mencari keajaiban!" jawab nya asal, karna kesal dengan sikap luna yang seperti itu.

Luna yang mendengar jawaban rey dari seberang telfon hanya bisa melongo untung saja rey tidak dapat melihat nya.

Love Is Not A ToyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang