Beannacht...(Selamat Tinggal...)

71 4 0
                                    

SELAMAT TINGGAL...

Dublin,Irlandia. Malam masih bergelayut manja di tengah angin musim dingin. Butiran air bergumul dalam aliran lough yang setia memantukan cahaya pirnama utuh. Suara jeritan di balik rumah berdinding besar itu seakan merobek lukisan indah malam ini. Seseorang akan mati malam ini. Dia yang ada di dalam rumah berdinding tinggi itu. Diaeberang hutan. Ya...aku tahu,tak ada yang mengenal kematian lebih dari aku.

Mata Alle terpejam. Tubuhnya gemetar. Ia merasa bulu kuduknya meremang. Napasnya pendek-pendek dan menderu. Ia tak ingin membuka telinga yang ditutupnya dengan kedua telapak tangannya. Ia tak ingin membukanya,suara lengkingan itu masih terdengar.Alle menggigit bibirnya sampai perih
"Seseorang sedang bernyanyi, " katanya yakin dalam hatinya. "Yah suara perempuan..." Kini dia mulai menguasai ketakutannya. "Siapa yang bernyanyi sepilu ini?" kini Alle beranjak dari ringkukannya di tempat tidur. Rasa penasarannya lebih besar dari rasa takutnya.

Dibukanya tirai jendela, di edarkannya pandangannya ke luar. Tak ada apapun kecuali halaman berdinding tinggi. Telinganya masih mendengar suara pilu itu "mungkin dari balik hutan itu...." suara hatinya seolah menuntunnya.

Langkah kecil Alle semakin masuk ke dalam hutan, suara itu memang masih terdengar. Sangat pilu, suara lagu kematian. Suara itu menuntunnya masuk hutan yang tak jauh dari kastil tempatnya tinggal. Dan benar, dalam gelap suara itu menguasai malam. Samar samar dia tepis dedaunan yang menghalangi pandangannya, seorang gadis berdiri di tepi danau. Dia menyanyi, suaranya merdu tapi terdengar sangat sedih.

Alle mendekat, matanya terpikat pada sosok cantik d hadapannya. Gadis itu sangat cantik, rambut panjang hitam berkilau sempurna, kulit putihnya sungguh bagai hamparan salju musim dingin. Dari jauh, dia memandangnya, wajah cantik itu tampak sedih, bibir merah lembut itu masih menyenandungkan sebuah lagu kesedihan.

"Tú1...apa yang kau lakukan di tengah hutan begini" Alle mendekat, berusaha lebih mengenalnya. Gadis bergaun putih yang membuatnya terpesona. Gadis itu terkejut mendapati seseorang di belakangnya.
"Tá tú dathúl2..."gumam Alle tanpa sadar, dia sungguh takjub dengan kecantikan yang dia lihat.
"Jangan takut." ujar Alle, dia tahu gadis cantik itu menghindar, wajahnya tertunduk,tak berani menatap Alle. Rambutnya yang tergerai menutupi sebagian wajahnya, Alle tak suka, dia sudah terlanjur ingin melihat wajah itu, jika mungkin selamanya. Alle mendekat, memanjukan langkahnya. Gadis itu mundur beberapa langkah, tapi langkahnya terhenti, tubuhnya tak bisa mundur lgi, tepat dibelakangnya danau.

Tubuh Alle, berhadapan dengan gadis dihadapnnya. Jantungnya berdetak lebih kencang, dia tahu hatinya benar benar jatuh pada gadis yg ditemuinya malam ini. Alle mengangkat lembut wajah gadis itu, hingga mereka berhadapan, mata mereka beradu.
"Kau menangis?" Alle bertanya ketika melihat mata indah d hadapnnya itu berair.
"Beidh duine éigin a bás3 ... Itulah sebabnya aku menangis." mereka berkata sambil tetap saling berhadapan, berpaut mata merajut rasa yang tumbuh di pertemuan pertama.

"Kesedihan bagiku sudah bukan hal istimewa, kesedihan yang selalu ada setiap akan terjadi kematian."

Alle tertawa, dia tak bermaksud merusak suasana indah. Hanya saja dia benar benar ingin tertawa.

"mendengar kata katamu, seolah kau adalah penentu kematian seseorang."
"Aku bukan penulis tadir, tapi aku tahu, seseorang yang tinggal di sana akan mati malam ini."

Alle semakin bingung, gadis itu menunjuk ke arah kastil yang dia tinggali. Dia ingat, kakeknya memang sakit. Itu salah satu sebabnya dia tinggal di sini, sementara waktu

"Kau lucu, semua orang tahu, tuan besar itu sakit. Tapi tak seharusnya kau berkata buruk tentang dia." Alle mencari sebuah kemungkinan gadis itu sedang mengajaknya bercanda. Tidak ada. Mata nya menunjukkan dia mengatakan sebuah kebenaran. Bola mata biru dihadapnnya membuat Alle seolah berada dalam samudra tak berdasar, jernih namun mematikan.

CINTASTIK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang