Oberon : The Inverse Portal

VI. Peterpans with Tinkerbells

“Kau tidak menginginkan ini terjadi bukan ?” tanya Joon Young.

Anri menggelengkan-gelengkan kepalanya.

“Then, home and walk on your path,”

Anri berdiri dengan mantap dan tersenyum. Aura Anri sudah berganti dengan aura semangat. Ia sudah mengerti apa ucapan Joon Young dan alasan ia menjadi penjaga Arcana Cube yang baru.

“Yeah, you’re right. I have back to school now,” balas Anri semangat, “They may have worried about me,”

Senyuman Joon Young menggembang, ia menyukai sisi Anri yang ini. Positif dan dewasa. Joon Young pun mengantar Anri pulang ke Oberon School.

Title :  The Oberon : The Inverse

Author  : ChenLin21

Character : EXO, OCs

Genre   : Fluff, Friendship, Tragedy

Pairing  : EXO x OCs

Rating   : T

Disclaimer : all characters are belongs to their parents. I just owned the plot.

Decitan pintu ruangan 16thPieces Room terbuka. Sebuah kamar—tempat markas Anggota 16th Pieces berada, sebuah ruangan dimana terdapat grand piano hitam yang biasa Chen dan Lay sering menghabiskan waktunya. Ada sebuah meja catur di dekat perapian—tempat Kris dan Suho saling bertarung di atas papan catur. Lalu, meja billiard yang menjadi salah satu fasilitas untuk membuang rasa bosan mereka masing-masing. Sebuah rak buku dengan buku-buku favorit mereka masing-masing dari yang fiksi sampai yang non-fiksi, kebanyakan bertema mitologi. Tentu saja ada sofa dimana mereka bisa menyamankan diri masing-masing dengan acara Afternoon tea—melepaskan penat mereka dari dokumen-dokumen mereka.

Para penghuni 16thPieces Room meolehkan kepala mereka ke pintu. Seorang gadis dengan rambut hitam kelam dengan tubuhnya terbalut kemeja putih Joon Young dan celana jeans. Wajahnya sedikit pucat dan lembam. Tidak seperti Anri yang biasanya. Yang pertama kali bangkit dari tempat duduk mereka adalah Chloe. Dia lah yang paling menguatirkan Anri. Barulah yang lain bereaksi.

“Astaga, Anri !” pekik Chloe.

Gadis blasteran Canadian-Korean itu langsung melesat mendekatkan diri pada Anri dan memeluk erat gadis itu. Ia terus menerus mengelus-elus rambut panjangnya. Lalu melepaskan dekapan eratnya.

“Kau kemana saja ?” tanya Chloe panik, “Kau membuatku menguatirkanmu !”

“Maafkan aku, Chloe,” balas Anri dengan senyuman tipisnya.

“Berjanjilah padaku, jangan membuat kami kuatir,” Chloe kembali mendekap Anri lagi.

“Ya, aku berjanji,” Anri membalas pelukan Chloe.

Anri datang ke Oberon School tidaklah sendirian—dia tentunya diantarkan oleh Joon Young si bujangan pondok hutan selatan. Pemuda itu tersenyum dan mendengus kecil.

“Kalau begitu, aku pergi dulu ya, Anri ?” ucap Joon Young.

Anri menengok, “Berhati-hatilah dalam perjalanan,”

“Ya, aku tahu,” jawab Joon Young santai.

“Joon,”

“Hm ?” jawab Joon Young.

“Thank You for your advice,” lirih Anri.

Joon Young menyeringai, “Ya, ya… Aku akan kembali untuk menjengukmu dengan membawa buruanku,”