36

9.7K 336 4
                                    

Don't forget to vote and comment guys. Thank you for reading....

*haikal Pov*

Selesai upacarapun berlalu. Aku beserta sahabat ku siapa lagi kalau bukan kak danes, daniel, bagas, dan juga fadli. Kami pun duduk seperti biasa di tempat favorite kami. Di ujung kantin yang jarang sekali murid di TUNAS BANGSA lewati.

Aku terus bercanda gurau selagi masih di kasih waktu untuk beristirahat sebelum memasuki pelajaran pertama berlangsung.

Mata ku terus menjelajahi isi kantin yang sangat sumpek dengan keberadaan murid murid yang mengunjungi kantin tersebut.

Aku terus menelusuri isi kantin dengan satu tangan memeggang sedotan yang sedang terisi air es jerus..

Itu mereka, teman sekelas ku yang paling di segani. Dalam segi diseganinya sangat di jauhkan dan di benci. Siapa lagi kalau bukan Anindhita beserta teman temannya.

Aku terus memandangi seseorang yang sedari tadi menyita perhatianku selama di sekolah. Agak sedikit aneh memang kalau di lihat dan di dengar siapa orang tersebut..

Aku melihat ia bangkit dari duduknya, entah mau kemana perempuan bermata indah itu. Seketika aku merasa kehilangan. What apa yang barusan ku ucapkan...

Seketika aku mendengar sahabat ku berbicara melalui telfon genggamnya sambil menujukan ekspresi tersenyum bahkan tertawa. Sekilas aku mendengar nama pujaan hati ku yakni caca. Seketika pula aku langsung teringat, sedang apakah gerangan saat ini. Seketika Aku menepis perasaan yang ada.

Please kal inget caca! Ayooo kalll Lo ga boleh mikirin cewek lain bahkan sedikitpun terlintas nama cewek lain di fikiran lo!! Jangan bego kal." batin ku terus menyerbu ku dengan cacian yang ada.

Bell pelajaran pertama pun berlangsung, seketika satu persatu siswa maupun siswi berhamburan meninggalkan kantin sekolah yang sedikit demi sedikit berlalu. Para sahabat ku pun sudah meninggalkan kantin sedari tadi,  sedangkan ku masih terpaku di bangku yang sedari awal ku duduki di kantin bersama sahabatku tadi.

Aku menyibukan diri dengan gadget ku memastikan kembali pekerjaan yang ada di tangan ku saat di luar sekolah. Sudah lama aku berdiam diri di kantin akupun bangkit berniat ke kelas tapi aku terlebih dahulu mengunjungi toilet yang ada di pojok cela kantin untuk menyelesaikan hajat yang sudah tak tertahankan sedari tadi. Saat aku hendak melewati toilet women aku mendengar suara gaduh di dalam sana, akupun menajamkan pendengaran di sela bilik toilet women.

Sudah beberapa menit aku mengumpat di sela tembok pembatas dan terus mendengarkan percakapan entah ada berapa dan siapa di dalam sana tanpa ada niatan untuk ikut campur dengan permasalahan yang pasti siswi di sekolah sini.

Saat aku hendak untuk pergi dan mengabaikan ke kepoan aku ini aku mendengar erangan suara menyakitkan di dalam bilik ruangan cewek tersebut.

"eggghhhh kalian mau apa?" ucap seseorang di dalam toilet wanita yang pasti itu korban bully. Menurut ku

Plakkk aku mendengar suara tamparan keras dari dalam. Aku tak tahan terus diam dan bersikap bodo amatan seperti ini kalau bukan menyangkut nyawa seseorang.

Seketika aku mendobrak pintu toilet women tidak perduli serusak apa dengan pintu itu yang aku fokuskan untuk menolong sesorang yang sedang di bantai pastinya.

Seketika pintu terbanting keras

Bragkkk!

Deg!  Mataku terpaku pada seseorang yang masih tergeletak di pojok kamar mandi dengan mengenaskan pastinya. Entahlah aku melihat mata sayu tersebut. Emosi ku meningkat seketika.

"APA YANG KALIAN LAKUIN KE DIA, LEPASIN DIA! DAN PERGI SEKARANG JUGA SEBELUM KALIAN MENYESAL!!!!!" ucap ku lepas kontrol sekarang. Mataku terus terpaku kepada seseorang yang menatapku lesu.

Umpatku pada diriku. Entahlah aku merasa gagal melindunginya. Semasa bodo dengan janji ku pada diriku. Aaaakhhhh!!!!

"kall kamu ngagetin kita aja sih. Kita lagi bantuin dia aja ko. Tadi gue ngeliat dia tiduran di pojok begitu kamu jangan salah paham dulu sama aku" ucap si cabe entahlah aku tak tau namanya siapa. Aku tak perduli dan tak mau tau

Brugggg aku menonjok pintu di samping ku dengan keras "gue ga mau tau lo pergi dari sini sekarang juga. pergi sekaranggggg....!" ucapku santai tapi tajam.

"tap........." ucap si cabe ku cela "pergi sekarang atau lo bermasalah di sekolah ini sama gue!" ucapku tajam

Seketika si cabe bersama sahabatnya lari kencang keluar toilet

Aku menghampiri Anindhita Natasya murid baru dikelas ku, dia orang yang di bully si cabe sialan.

Aku menghampiri nya memopoh badan serta kepalanya.

Menepuk pipinya pelan "lo gapapa?" ucapku khawatir. Bego memang pertanyaan ku, sudah tau pasti jawabannya pasti kenapa kenapa

"lo bego atau apa sih?! kenapa lo diem aja di gangguin mereka. Kenapa ga lo lawan. Kenapa diem aja. Kalo lo terus terusan diem terus kayak gini yang ada mereka ke demenan dan terus terusan ngebully lo!" ucapku masih dengan posisi yang sama. Tidak ada jawaban dari cewek yang sedang dalam pangkuan ku

Aku pun mengangkat tubuh cewek tersebut tidak ada pemberontakan sama sekali darinya. Aku mengangkat menuju ruangan khusus ku di sekolahan ini. Memang aku memiliki ruangan khusus bersama sahabat-sahabatku tapi aku juga punya ruangan khusus juga.

"lo tunggu sini bentar. Jangan bergerak sama sekali" ucap ku sambil meletakan dirinya di sofa yang tersedia di ruangan ku. Dia pun hanya memanggut

Aku mengeluarkan handphone disaku celana sekolah ku mendial ketua kantin disini

"hallo, tolong bawakan teh hangat dan juga roti. Sekarang ya bu antar ke ruangan haikal. Makasih bu" ucapku di telfon. Dengan nada sopan.

Aku menatap anindhita masih memejamkan mata menahan sakit entahlah.. Diri nya serta seragam yang ia kenakan basah kuyup. Sungguh aku tidak tega melihatnya.

"kal saya izin ke kamar mandi boleh?"ucap nya pelan. Akupun hanya memanggut sebagai respon

Tok tok tok (ketukan pintu)

"ini den haikal pesanannya.. Ada lagi yang di perlukan?" ucap ketua kantin di sekolah

"udah ini aja bu.. Terima kasih yaa" ucapku kembali keruangan ku

Aku sibuk memainkan ponsel ku, mengabari guru yang sedang mengisi mata pelajaran di kelas ku dan juga Anindhita. Aku ber alasan mengantar Anindhita ke Rs.

Clekk (pintu kamar mandi terbuka)

"loh loh, heii tunggu dulu. Lo mau kemana?" ucapku segera bangkit dari duduk ku menahan lengan Anindhita

"lepasin kal, gu.... Eh saya mau pulang. Makasih pertolongannya ya"ucapnya agak ikuk. Aneh

"iya tapi lo harus minum dulu duduk dulu. Lo ga bisa keluar dengan keadaan seperti ini juga kannn?..."ucap ku memastikan

"iyaaa... Tapi saya belum izin ke guru di kelas dan juga orang tua saya di rumah. Pasti orang tua saya kecewa saya pulang dengan keadaan seperti ini lagi"ucapnya lesu

"yaaaaa makanya itu lo disini dulu beresin dulu diri lo, urusan guru di kelas gue udah gue atur sekalian lo. Lo ga perlu khawatir. Soal nyokap lo biar gue yang izinin nanti setelah gue nganterin lo balik. Ngerti?!"ucap ku menatap mata yang menenangkan. Entahlah mata itu menginggatkan.........




🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜

Thanks yaa buat semuanya yang masih setia menyempatkan membaca ceritaku walaupun dari kalian hanya menjadi silent readingku, dan thanks yang sudah memasukan ceritaku ke reading list kalian. Loveble :*

Don't forget to VOTE, COMMENT and FOLLOW me thanks a lot babe:*

Klik ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ 

FAKE IDENTITY (complete✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang