FIRST

709 47 1
                                    


-

-

Vmin

Kookmin

-

-

Happy Reading

-

-


LA

Taehyung-ah , kau jadi pindah ke Seoul " seorang lelaki dengan tubuh tinggi dan tegap serta surai dark red itu masuk ke dalam apartement menyapa seorang laki-laki lain disana dengan surai coklat terangnya yang tampak tengah memasukan beberapa helai pakaian kedalam koper biru besarnya.

" Iya hyoeng , aku juga sudah mengurus semua administrasi kepindahan sekolah kesana " lelaki bersurai coklat – Taehyung – itu berucap tanpa menatap seseorang lain yang menyilangkan tangannya serta bersandar didaun pintu – Namjoon - .

"Tidakkah kau mau menemani ku di LA lebih lama" kali ini Taehyung berbalik , mata bulat nya memicing kearah namjoon ,kemudian tertawa.

"Oh... ayolah Hyoeng kau sudah besar kau tidak akan tersesat ataupun diculik disini dan lagi Hyoeng sekolah disini terlalu susah otakku benar-benar pusing " katanya sambil menunjuk kepala nya.

Namjoon berdecak kemudian meninggalkan Taehyung yang tetap berkutat dengan koper biru besarnya.

Seoul

"Jimin , kau sudah – " namja mungil yang dipanggil jimin terus berjalan menghiraukan namja tinggi dengan gigi kelinci yang sungguh terlihat imut namun juga terkesan jantan dengan otot biseps yang terbentuk sempurna.

"Yak ! Park Jimin ... Jangan hiraukan aku " namja tinggi – Jungkook – itu berteriak disekitar koridor membuat semua siswa disana menatap penasaran pada pasangan yang selalu bertengkar itu.

Sret ~~

Sebuah tangan menarik Jungkook masuk dalam sebuah ruang kelas, dia berdesis tidak suka kemudian menatap pemilik tangan itu tajam .

"Owh ... kau berani sekali menatapku begitu Kook " Suga berdesis layaknya ular yang mengintai buruannya.

"Maaf Hyoeng , tapi ini benar-benar gawat , aku belum mengerjakan soal fisika "

"Aku tidak peduli , - "

"- Kau tidak mengangkat telpone ku tadi malam " suga berucap , mata sipitnya menatap tajam bola mata keemasan dihadapannya itu.

"Yoongi , kita bicarakan ini nanti di rooftop saat istirahat " kali ini Seokjin yang berbicara dibalik punggung Jungkook , membuat suga – yoongi – melepaskan cengkeramannya dari tangan kekar jungkook.

"Baiklah , sampai bertemu di rooftop " Jungkook berlari menuju kelasnya.

Jimin duduk termenung dibangkunya , netra biru gelapnya tampak kosong menatap halaman belakang yang berserakan daun – daun maple hingga tak menyadari Jungkook tengah menatapnya dari samping.

"Oh.. Yak ! bodoh " Jimin terpekik saat matanya bertatapan dengan Jungkook

"Kau mengagetkan ku Bocah " Jimin mempoutkan bibirnya.

"Apa yang kau lihat Hyoeng "

"Tidak ada , hanya menikmati angin musim gugur "

Jungkook duduk disamping Jimin , tiba – tiba mata keemasan jungkook bertemu dengan mata hijau cerah milik hoseok. Mata hijau cerah itu memandangnya penuh arti dan seakan mengerti arti tatapan itu jungkook menganggukkan kepalanya.

When The Lucifer falling in love [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang