"Jaehwan! Kumohon, pecatlah si tentara Cina itu! Aku sudah tak tahan dengannya!" Seonho sedang merengek tak jelas di ruang tengah. Kakinya dihentak-hentak di atas lantai keramik berwarna coklat kayu. Tangan kanannya menggenggam telepon rumah berwarna putih. Bibir pink manis dimanyunkan ke depan. Pertanda sang tuan muda Yoo Seonho sedang dalam mode ngambek.
"Guanlin tidak usah dipecat, aku akan berusaha membujuknya agar bisa memberikanmu privasi."
Seonho menghela nafas pasrah, "Hmm.. Baiklah."
"Sekarang, tolong sambungkan teleponku pada Guanlin."
Seonho menekan beberapa tombol. Lalu berteriak ke arah CCTV yang terpasang di ruang tengah. "Ada panggilan dari Jaehwan!" teriak Seonho.
Guanlin yang melihat rekaman CCTV dari layar monitor kecilnya pun segera menyambungkan telepon pada Jaehwan. "Ya, tuan Kim Jaehwan?"
"Ah, tuan Lai Guanlin. Apa aku bisa meminta sesuatu darimu?"
"Jika maksudmu untuk memberikan kebebasan pada kekasihmu, maaf. Aku tidak bisa." ucap Guanlin tegas.
"Begini, Seonho juga membutuhkan beberapa privasi. Apalagi kau juga memasang CCTV di kamar serta kamar mandinya."
"Baiklah. Aku akan melepas seluruh CCTV yang berada di kamar serta kamar mandinya. Tapi, jika kejadian ketika Seonho hampir mati karena tersengat listrik di kamar mandi terulang kembali, tolong jangan salahkan aku." Guanlin berbicara dengan nada yang super datar. Wajah tegasnya menunjukkan raut yang sangat serius. Tak ada rasa takut pada presdir Kim Jaehwan.
"S-sebaiknya CCTV itu tidak usah dilepas. Aku tidak ingin Seonho kenapa-napa."
"Pilihan yang tepat, tuan Kim." sahut Guanlin yang sedang berada di dalam kamarnya. Kini, dirinya bisa memantau keadaan sang tuan muda kapan saja dan di mana saja dengan bantuan CCTV dan monitor kecilnya.
"Hahaha, baiklah tuan Lai. Aku ingin berbicara dengan Seonho."
Guanlin segera menekan beberapa tombol. Matanya kembali menatap layar monitor yang menampilkan Seonho dengan wajah putus asanya. "Tuan Kim ingin bicara padamu." ucap Guanlin dari layar monitor. Oh, sebenarnya tentara Cina itu juga memasang speaker di mana CCTV terpasang. Jadi, jika Seonho melanggar peraturan yang ia buat, bodyguard baru itu tinggal berteriak di walkie talkie-nya.
Benar-benar terlalu posesif.
Seonho yang mendengar suara pemuda Lai dari speaker dekat CCTV pun segera mengangkat teleponnya, "Jae, jadi bagaimana?"
"Sepertinya kau harus menuruti segala peraturannya. Ini demi kebaikanmu juga,"
"Kau ini bagaimana sih?! Kau itu bosnya! Bukan pria Cina itu! Masa tidak berani, sih?!" pemuda Yoo terlihat marah. Bibir pink ranum semakin dimajukan kedepan.
"Bukan masalah tidak berani melawannya, tapi ini memang untuk menjaga keselamatanmu."
"DASAR PAYAH! AKU BENCI PADAMU!" Seonho membanting telepon genggamnya. Mengusap rambut hitamnya kasar. "SIAL SIAL!"
Dari monitor kecil, Guanlin hanya diam menatap reaksi Seonho. "Ck, dasar bocah labil."
.
.
.
.
THE BODYGUARD FROM CINA
Main cast:
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bodyguard from Cina [ guanlin/seonho ]✔
Fanfiction[ 1 - 12 END ] [ 11 Juli 2017 - 11 September 2017 ] [ REMAKE FILM THE BODYGUARD FROM BEIJING ] Pengamanan Yoo Seonho yang menjadi saksi aksi pembunuhan pun harus diperketat semenjak dirinya sering mendapatkan teror. Seorang tentara asal Cina dikirim...