6. He's a Charming Man

550 95 138
                                    

Bulan purnama terlihat jelas di atas langit malam. Udara berhembus perlahan, dan masuk ke dalam celah jendela kamar seorang pria. Teh hitam menemani malamnya yang terus terjaga. Pria itu masih menggunakan pakaian semi formal. Kemeja putih dengan dasi hitam, serta celana bahan berwarna gelap. Wajahnya nampak serius melihat laptop berwarna hitam. Jari jemarinya terus mengetik tanpa henti.

Benda persegi berwarna hitam itu menunjukkan sebuah foto dan identitas seseorang. Guanlin menatap serius, mata tajamnya melihat nama beserta tanggal lahirnya.

Nama: Kwon Hyunbin

Tanggal lahir: 04 Maret xxxx

Identitas:

Kwon Hyunbin, mantan tentara angkatan udara Korea Selatan. Ia adalah tunangan dari Hwang Minhyun.

Mata Guanlin menatap tajam nama yang tidak asing baginya.

Hwang Minhyun.

Pemuda asal Cina itu berpikir. 'Apa jangan-jangan yang menculik mayat Hyunbin adalah Minhyun?'

"Kau belum tidur?" tanya seseorang di depan kamar Guanlin.

Pemuda Lai menengok kearah pintu, sosok pemuda manis tengah berdiri di sana dengan membawa nampan berisi makanan. Seonho tersenyum sekilas lalu masuk ke dalam kamar sang bodyguard.

"Kenapa kau belum tidur? Ini sudah jam 12 malam." ucap Guanlin. Seonho hanya terkekeh sejenak lalu menaruh nampan di atas meja, "Aku belum mengantuk."

Tuan muda kembali berjalan menuju pintu kamar, "Kau ini kebiasaan. Tidak pernah menutup pintu kamar." Seonho menutup pintu kamar Guanlin. Jadi, hanya ada mereka di dalam kamar.

Iya, hanya mereka. Hanya berdua.

Seonho berjalan mendekat ke arah Guanlin yang masih sibuk dengan laptopnya. Pemuda manis itu berdiri di belakang Guanlin. "Itu siapa?"

Guanlin menjawab, "Kwon Hyunbin. Polisi yang kemarin menghadang kita di tempat parkir."

Pemuda Yoo hanya mangut-mangut, "Dia kenapa?"

"Dia adalah tunangan Hwang Minhyun." jawab Guanlin.

Mata bulat pemuda manis membulat sempurna. Bibirnya sedikit menganga, "T-tunangan?!"

Guanlin hanya mengangguk pelan. Matanya masih fokus menatap laptop. Angin malam semakin berhembus kencang, Seonho mengusap kulit tangannya sendiri. Hitung-hitung mengurangi kadar udara dingin yang menusuk kulit.

Sang bodyguard melirik sekilas, melihat tuan muda yang kedinginan. Ingatkan, Lai Guanlin bukanlah tipe-tipe pria yang romantis. "Kenapa kau menggunakan pakaian dengan lengan pendek malam ini? Di luar sangat dingin." ucap Guanlin dengan suara beratnya.

Seonho sedikit memanyunkan bibirnya. Uh, ia kira Guanlin akan memakaikannya jaket atau selimut yang hangat. Benar-benar tidak peka. Lai Guanlin pria yang tidak peka!

Tunggu, kenapa Seonho mendadak kesal begitu.

"Aku pinjam selimutmu." ucap Seonho lalu berjalan menuju kasur sang bodyguard. Mengambil bedcover tebal berwarna hijau daun lalu melilitkannya di tubuh.

Guanlin menatap Seonho yang asik berguling-guling di atas kasurnya. Benar-benar mirip lontong. Mungkin lebih tepatnya lontong berjalan.

Hari semakin larut. Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Pemuda Lai masih terjaga dengan laptop di hadapannya. Dasi hitam ia lepas dari leher, 2 kancing atas kemeja ia buka. Sedikit memperlihatkan dadanya yang bidang. Mata tajamnya menatap pria manis yang sedang terlelap tidur di atas kasur. Selimut melilitnya bak seorang bayi.

The Bodyguard from Cina [ guanlin/seonho ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang