"T-tolong, lepaskan saya tuan!" teriak seorang satpam. Tubuhnya ditarik paksa masuk kedalam ruang pendingin untuk para mayat di rumah sakit. Malam itu, satpam itu terlihat sangat ketakutan.
"Katakan saja padaku di mana mayat Kwon Hyunbin." ucap pria berpakaian serba hitam. Sebilah pedang panjang terlihat di selipan celana bahannya. Pemuda itu terlihat datar, namun tatapannya sangat membunuh.
Satpam itu kemudian mengangguk, lalu membuka salah satu almari mayat seorang Kwon Hyunbin. "I-ni mayat Kwon Hyunbin, t-tuan Hwang Minhyun." ucap satpam itu gagap. Ia sungguh ketakutan sekarang.
Minhyun mendorong pria itu asal, lalu menatap mayat Hyunbin yang sudah memucat. Sedih. Hatinya sedih melihat sang tunangan terbaring tak bernyawa di dalam almari pendingin. Wajah sang tunangan sudah tak berbentuk. Minhyun segera memasukkan mayat sang tunangan kedalam papper bag besar dan menaruhnya di bahu kiri.
Satpam penjaga mulai berdatangan membawa senjata. Ingin memukul sosok Minhyun yang masih berdiri dengan tenang.
CTAS
Pedang panjang milik Minhyun sukses tertantap di kening salah satu satpam. Besi panjang itu menembus otak--bahkan sampai kepala belakang. Darah mulai membasahi pedang tajam dan runcing milik pemuda Hwang. Wajah sang satpam terkejut. Dan ketika Minhyun mencabut pedang dari keningnya, satpam itu tergeletak di lantai dengan mata terbuka. Ia telah tewas.
Pedang itu kembali menancap di jakun salah satu satpam. Pedang itu menembus sampai leher bagian belakang. Minhyun sedikit menyodok pedang itu beberapa kali. Ia senang melihat lawannya kesakitan lalu meregang nyawa di hadapannya.
Dengan santai, pemuda Hwang menaruh jenazah sang tunangan di atas meja. Lalu dirinya kembali bertarung melawan satpam lainnya. Ia memiliki dua pedang. Satu pedang ia alunkan ke bola mata satpam, dan satunya lagi ke perut satpam lainnya. Minhyun bahkan melempar satu satpam ke luar jendela--ruang pendingin mayat berada di lantai 15.
Semua satpam mati, hanya satu yang masih hidup. Ia terlihat sangat ketakutan sekarang. Minhyun mulai mendekatinya, "Dengar, tutup mulutmu dengan uang ini. Jangan beri tahu siapapun tentang kejadian ini." Minhyun menyumpal mulut satpam itu dengan gulungan uang. Uang yang banyak dan terlihat tebal itu dimasukkan secara paksa kedalam mulut satpam. Sampai satpam itu meninggal karena Minhyun dengan paksa memenggal lehernya.
Minhyun menatap pedangnya yang berlumuran darah. Dijilatinya darah itu. Menyesap darah yang menempel pada pedang layaknya seorang anak kecil yang menjilat lolipop. Pemuda Hwang kembali memasukkan pedang dan menempelkannya di saku celana, lalu membawa mayat sang tunangan ke sebuah pekarangan rumah.
Pemuda Hwang membakar jenazah Kwon Hyunbin. Menatap sang tunangan yang mungkin sudah berubah menjadi abu di dalam api yang berkoar. Ia masih ingat bagaimana Hyunbin mengecupnya di pagi hari, bagaimana pemuda itu selalu memanjakannya setiap hari.
Minhyun menangis dalam diam. Hatinya sakit sekarang. Seharusnya, besok ia dan Hyunbin meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan dan merubah namanya menjadi Kwon Minhyun.
Mata tajam Minhyun mendadak menatap nanar. Suara gertakan di gigi terdengar, pukulan keras menggelegar. Dirinya dipenuhi amarah saat ini.
"Lihat saja, kalian akan merasakan penderitaan Hyunbin. Kalian harus mati Lai Guanlin dan Yoo Seonho! Aku akan membunuh kalian dengan kedua tanganku sendiri!"
.
.
.
.
THE BODYGUARD FROM CINA
Main cast:
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bodyguard from Cina [ guanlin/seonho ]✔
Fanfiction[ 1 - 12 END ] [ 11 Juli 2017 - 11 September 2017 ] [ REMAKE FILM THE BODYGUARD FROM BEIJING ] Pengamanan Yoo Seonho yang menjadi saksi aksi pembunuhan pun harus diperketat semenjak dirinya sering mendapatkan teror. Seorang tentara asal Cina dikirim...