Skinny Love [II]

154 5 0
                                    

 ➳ SKINNY LOVE [II]

 ➳ Status : Unedited

 ➳ A/N : Some part has been changed. Black dirubah jadi Keith.

  ©xgreysonxo

   Cander mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memastikan apa yang sedang dilihatnya sekarang ini.

   Alis tebal, mata coklat yang sedikit rambut hitam kecoklatan, dan sebuah rokok yang mencuat dibalik bibir yang pink. Semua perlengkapan yang dipunyai bad boys. Ia bertaruh dengan seluruh koleksi bajunya bawa lelaki ini juga mempunyai sepeda motor. Ia mendengus dalam hati, mensteorotipkan orang itu tak bagus. Walaupun nanti ia memang kenyataannya juga seperti itu.

   Cander termangu, di tahun ketiganya di Ogden High tak pernah ia bertemu dengan lelaki ini. Ia juga tahu tak ada anak baru di tahun somophore-nya. Jadi siapa lelaki ganteng yang tak pernah ia lihat ini? Atau jangan-jangan dia mulai menjadi gila dan mulai membayangkan yang tidak ada?

   "Hey!" Kata laki-laki itu sambil melambaikan tangan di depan wajah Cander yang memasang tampang dingin, namun seperti mencari sesuatu di muka lelaki itu.

   “Hey, are you okay?” Ia melambatkan gaya bicaranya, seperti bicara pada orang bodoh. Cander menatapnya sengit.

   “Siapa kamu?” Tanya Cander. Lelaki itu memberinya senyuman dan mulai memperkenalkan diri. Nampaknya ia tak peduli dengan tampang Cander yang dalam kondisi buruk sekarang dengan mata pandanya dan matanya yang merah.

   “Namaku Keith. Keith Winter.” Dan pada saat itulah Cander memutuskan Keiith mempunyai senyuman yang sangat manis yang membuat senyumnya pun ikut merekah.

   “Hai Keith. The name’s Ca-

   “Aku tahu siapa kamu. Kau Cander Patterson kan?”

   “Dari mana kau tahu? Aku bahkan tak pernah melihatmu selama di sekolah.” Cander merengut, mencoba mengingat-ingat kembali jika ia pernah mendengar nama Keith sebelumnya. Atau melihat wajah ganteng ini. Orang seganteng ini sudah pasti pernah di bicarakan oleh gadis-gadis. Atau langsung menjadi popular.

   “Hahaha, kita memiliki kelas literatur yang sama. Tentu aku tahu namamu. Selain itu kau juga sangat populer.” Ujar Keith kikuk. Cander yang semakin kebingungan mulai berdiri.

   “Oh, okay than. Nice to meet you.” Cander tersenyum kikuk sambil berjalan. Waktu makan siang masih tersisa lama. Ia masuk ke mobilnya untuk segera membersihkan makeup-nya yang berantakan sekaligus mengganti bajunya yang kotor. Untung ia selalu membawa baju ganti dan beberapa make-up cadangan di mobil dan di lokernya.

     

   Lala berjalan menuju kantin. Ia mulai frustrasi dengan perilaku Cander yangd iluar kendali. Cander bukannya keluar dari sifat buruknya itu, ia malah terjatuh lebih dalam. Buktinya pertengkarannya dengan Alex tadi. Namun saat melihat pintu kantin yang terbuat dari kaca itu semua masalahnya langsung terlupakan/

   Lala masuk ke kantin dan langsung mendengar hingar bingar pembicaraan seluruh siswa yang semuanya rata-rata berada di di sini. Sambil tersenyum pelan ia berjalan menuju antrian yang panjang. Ia sangat suka melihat keramaian sekolah, keberagamannya, bahkan Ibu penyedia catering yang galak. Ia melihat sekeliling, perhatiannya langsung terarah ke tengah kantin, dimana sumber suara berada dan anak popular makan siang.

   Ia bisa melihat Chloe, Alex, Jean, Marcy, Nate dan masih banyak lagi yang ia tak ketahui namanya di sana. Dulu ia pernah duduk di sana. Tetapi hanya sebentar. Sesudah itu ia dicampakkan seperti kertas pembungkus permen karet yang sedang dibuang oleh Nate. Ia menggeleng kepala, sudah tahu benar bahwa itu memang perilaku Nate untuk tak pernah membuang sampah pada tempatnya. Sebenarnya ada banyak perilaku khas Nate yang ia ketahui. Bagaimana ia selalu mengacak-acak rambutnya dengan kasar bila sedang frustrasi, bagaimana ia selalu menggigit bibirnya bila malu-

Skinny LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang