Prolog

18.2K 1.3K 65
                                    

Ps. Cerita ini dulunya hanya sebuah Novelet karya aku yang terdiri hanya 3 part yang pernah di publish secara gratis di Playstore. Namun kini, Ceritanya sudah aku rubah. meski alur dan yang lainnya masih sama, tapi tetap ada perbedaan karena ceritanya akan lebih Completed dan lebih panjang dari cerita itu sebelumnya. jadi, Kalian wajib baca ulang!! wakakkakakakkak cerita ini bukan Novelet lagi, melainkan Novel panjang seperti cerita-ceritaku sebelumnya. So, buat yang udah pernah baca dan baper ama Justin, mari kita baca ulang dan baper lebih lama sama si iblis tampan bernama Justin Andreas. wakkakakakak. buat yang belom baca, gak usah download gratis di playstore dulu, karena ceritanya akan berbeda, bahkan beberapa nama akan aku rubah di sini nanti, jadi dari pada bingung, lebih baik baca Versi terbarunya aja.

buat yang pernah COPAST alias PLAGIAT cerita ini, silahkan di baca dear.  :D :P :P jika kamu menyukai sebuah cerita, maka hormatilah penulisnya dengan TIDAK mencopast apalagi mengganti atau menyadur namanya dengan nama idola kamu! malu-maluin idolamu aja. :P :P :P

oke happy reading dehh..

Prolog

-Justin-

Aku mengetuk pintu sebuah rumah sederhana yang kini sedang kudatangi. Lama aku mengetuk pintu itu hingga kemudian pintu tersebut di buka oleh seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik meski usianya sudah tidak lagi muda.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu padaku.

"Maaf Bibi, apa benar ini rumah keluarga Jhonson?" tanyaku sesopan mungkin.

"Ya, benar. Anda siapa?"

Aku sedikit menyunggingkan senyumanku. "Saya Justin, Justin Andreas."

Wanita itu tampak berpikir sebentar lalu kemudian membulatkan matanya ke arahku seakan tak percaya dengan siapa yang ia lihat kini. "Justin? Jadi ini.. Kau.. Kau.." ucapnya masih dengan ekspresi tak percayanya.

"Iya Bibi, ini aku, Justin dari keluarga Andreas yang datang untuk melamar puteri dari keluarga Jhonson." ucapku sambil menyunggingkan sebuah senyuman.

***

-Caroline-

Dengan tergesah aku keluar dari dalam kamar. Hari ini aku bangun kesiangan dan mungkin akan terlambat masuk kerja. Astaga, ini semua karena Elena yang semalaman meneleponku dan membuatku tidur sekitar jam empat pagi dan kini bangun hampir jam sepuluh.

Saat aku sampai di ruang tengah, sedikit terkejut ketika melihat seorang lelaki tampan duduk di sebelah Ibu dan Ayahku. Siapa lelaki itu? Dia terlihat sangat rapi dan berkelas. Untuk apa dia kemari? Aku menatapnya dengan tatapan menyelidikku, sedangkan dia sendiri menatapku dengan tatapan menilainya.

"Nak, kau baru bangun? Kemari dan duduklah." ucap ibuku. Walau masih penuh dengan kebingungan, akhirnya aku duduk tepat di sebelah ibu.

"Ada apa, Bu? Dia siapa?" bisikku pada ibu.

"Care, kenalkan, dia Justin, Justin Andreas. Calon suamimu." ucap ayah yang kemudian membuat tubuhku menegang.

Calon suami? Apa ini mimpi? Kenapa bisa aku memiliki calon suami yang terlihat sempurna seperti lelaki itu?

-TBC-

My Handsome Devil (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang