part 2

105 11 0
                                    

Ji Hoon menatap Yeona dari ujung kepala hingga ujung kaki, dia lalu tersenyum.

"Kau yakin ingin memakai baju ini?"ucap Ji Hoon meyakinkan.

"Yap, aku yakin. Lagi pula kita hanya sebentarkan?"ucap Yeona lalu mengambil sepatu sneakerss warna putih.

"Mungkin,"Ji Hoon hanya manggut dan senyum tak jelas, dia lalu bicara lagi.

"Kau yakin tidak kedinginan?"Ji Hoon berjalan sejajar dengan Yeona meninggalkan perkarangan rumah gadis mungil di sebelahnya.

"Tidak. Inikan musim panas, cuaca malam tidak sedingin musim semi dan musim dingin,"ucap Yeona cuek.

"Baiklah terserah kau saja,"Ji Hoon hanya tersenyum melihat sikap Yeona masih sama seperti saat mereka masih kecil, sikap Yeona yang seperti ini bisa membuat Ji Hoon menyerah.

Mereka akhirnya sampai di cafe, Ji Hoon lalu ke meja menu sedangkan Yeona berjalan ke meja dekat jendela cafe dan memilih duduk di sana.

Yeona mengamati semua orang yang berjalan melewati cafe tersebut, pengunjung di cafe hari inipun tidak sebanyak biasanya.

"Ini pesananmu, vanilla latte,"ucap Ji Hoon tersenyum.

"Terima kasih, seharusnya kau tidak perlu mentraktirku seperti ini. Kau taukan kita teman dari kecil tidak mungkin aku tidak menolongmu,"ucap Yeona tersenyum.

Ji Hoon hanya mengangguk mendengar perkataan Yeona sambil meminum cappucino, sedangkan Yeona mengerucutkan bibirnya melihat sikap Ji Hoon padanya.

Skip~

Mereka berbicara banyak hal sampai lupa kalau jam menunjukkan pukul 8.00 pm, Ji Hoon lalu memberi tahu Yeona agar mereka harus segera pulang.

Yeona hanya mengangguk lalu berdiri dan berjalan mengikuti Ji Hoon di belakang meninggalkan cafe tersebut, Ji Hoon yang mengetahui hal tersebut lalu menarik tangan Yeona agar mereka tetap bersama meskipun

Yeona berjalan di belakangnya. Yeona hanya diam saat tangannya di tarik Ji Hoon tanpa ada perlawanan sedikitpun.

Di sisi lain, seorang pria berjalan bersama temannyan. Pria itu sedang mengamati Yeona dan Ji Hoon dari jauh, dia lalu memfoto Yeona secara diam-diam. Saat pria itu ingin mendekati Yeona dan Ji Hoon temannya mencegat kepergiannya.

"Jungkook-ah, kau ingin kemana? Ayo cepat, habis ini ada tempat yang harus kita tuju,"ucap temannya yang bernama Taehyung.

"Hyung, kalian tunggu sebentar di sini aku akan kembali,"ucap Jungkook ingin berjalan meninggalkan hyungnya.

"Memang kau ingin kemana?"ucap Jimin menarik tangan Jungkook.

"Aku ingin menemui temanku sebentar, dia ada di...."Jungkook tidak melanjutkan perkataannya saat melihat Yeona dan Ji Hoon sudah tidak ada lagi di tempat tadi.

"Hey, temanmu dimana?"ucap Suga bingung dengan perkataan Jungkook.

"Ah, tidak jadi. Sepertinya aku salah lihat, ayo kita berangkat,"ucap Jungkook lalu merangkul bahu Suga agar berjalan menjauh dari tempat tadi.

"Kau aneh sekali, kau bilang kau ingin menemui temanmu. Tapi dimana dia?"ucap Jimin merasa aneh dengan sikap Jungkook.

"Ah, tidak. Mungkin aku salah liat. Aku kira tadi teman sekelasku ternyata bukan,"ucap Jungkook santai.

"Kau yakin? Kau bersikap aneh sekarang,"ucap Jin sedikit khawatir.

"Bukankah kalian tau kalau dia memang aneh,"ucap Namjoon mengejek.

"Hyung, aku tidak aneh. Cuman perasaan kalian saja,"elak Jungkook.

"Terserah,"ucap Suga cuek.

FLASHBACK OFF

-----------------------------

JUNGKOOK POV

Gadis di depanku kini hanya terdiam saat aku menunjukkan fotonya, dia pikir aku bisa di bodohi. Aku penasaran kenapa dia hanya diam saja dari tadi, apa dia sedang memikirkan alasan untuk mengelabuiku. Hal seperti itu tidak mempan terhadapku, dia kira dia bisa.

Aku lalu menaruh handphoneku ke dalam saku celanaku, tapi gadis itu hanya diam entah kemana pikirannya saat ini. Aku melambaikan tangan di depannya beberapa kali, tapi dia tetap diam.

"Hey, aku bertanya padamu. Kenapa kau malah diam saja?"ucapku menjentikkan jari di depannya.

"Ah, apa?"ucap gadis itu kaget.

Benarkan dia melamun, huh dasar gadis aneh.

"Apa kau sudah ingat?"ucapku mecondongkan badanku ke Yeona.

"Saat itu aku sedang berjalan dengan temanku,"ucapnya santai, dia lalu mendorong tubuhku agar menjauh darinya. Aku termundur beberapa langkah ke belakang, gadis itu mengambil tasnya lalu berjalan keluar kelas.

Apa sekarng dia mulai berani? Hm...dia sangat menarik, aku akan buat dia terpedaya oleh pesonaku. Tunggu saja Yeona, kau akan takluk padaku sebentar lagi.

To be continue~

Like+comment ya!maaf kalo ceritanya aneh,aku masih amatiran. So gays,tetap dukung semua cerita aku ya. Aku akan terus berusaha membuat yang terbaik dan lebih enak di baca kalian.

My WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang