Prolog

16 5 1
                                    

"Meow, jangan pergi." Ucap Juliet sambil terisak. Kulit putihnya menjadi sepucat mayat. Mata yang kerap kali menatap dengan tajam menjadi sayu dan sembab.

"Jangan pergi." Ucapnya lagi sambil menarik keliman baju milik Romeo.

Romeo terpaku di tempatnya, ia bimbang, tentu saja. Tapi dia buru-buru menepis kebimbangannya. Ini sudah benar keputusannya. "July," Romeo menangkup wajah pucat gadis itu. "Dengerin gue ya, jangan jadi anak kecil kaya gini." Ucapnya membuat Juliet berhenti terisak dan menatap mata Romeo.

Biarpun begitu, Romeo suka dengan sikap Juliet yang seperti ini. Persis seperti 6 tahun yang lalu saat dirinya terbangun di ranjang rumah sakit. Julietnya yang cengeng dan penurut.

"Tap-tapi, jangan pergi." Ucap juliet lagi dengan sisa isakannya.

Romeo menyunggingkan senyum kecil, dia menggerakan tangannya lalu menyentil kening Juliet dengan setengah tenaganya. "July, gue cuma pergi tiga bulan."

Juliet menunduk kemudian bergumam pelan. "Tiga bulan itu lama Meow. Lagipula lo perginya itu ke LA, jauh. Harus naik pesawat selama berjam-jam. Kalo pesawat lo kenapa-kenapa gimana?"

"Lo khawatir sama gue?"

Juliet menggeleng tegas. "Enggak, gue kasian sama pesawatnya. Lo kan pembawa sial, jadi gue takut waktu lo naik pesawat itu, pesawatnya ikutan sial. Terus kalo pesawatnya kena sial, lo bakalan--" Juliet menggerakan tangannya di leher sebagai isyarat. "--terus kalo lo kaya gitu, siapa yang bakalan di suruh Mommy buat anter jemput sekolah gue? Mungkin Ayah gak masalah kalo lo gaada karena anaknya ayah itu gue, bukan lo."

Romeo sudah berancang-ancang membuka mulutnya untuk protes. Tapi langsung di tutup oleh Juliet.

"Meow, kalo orang lagi ngomong jangan nyela. Gak sopan." Ucap Juliet. "Nah, makannya itu, jangan pergi ya?"

Romeo geleng-geleng karena ucapan tetangganya yang kelewat ngaco ini. Sejak kapan ia menjadi pembawa sial? Romeo adalah pemegang kartu AS di setiap pertaruhan. Yang ada, kalo dia bersama Juliet, ia malah kena sial terus dan kartu ASnya seakan tidak berlaku.

"July denger, selama gue pergi. Gue minta tolong banget lo upgrade kapasitas otak lo itu." Romeo berdecak. "Setelah gue balik, gua harus dapet hasilnya."

Juliet mengerutkan kening, dia tampak sedih lagi. "Jadi, Meow beneran pergi?"

Romeo mengangguk. "Iya, kenapa?"

"Jangan. Gue gamau lo pergi kan."

"Foto Topless Zayn Malik ditambah tanda tangannya." Ucap Romeo cepat.

Manik mata Juliet langsung berkilat. "Deal! Pergi yang lama, kalo bisa setahun dan bawain gue 10 foto topless Zayn Malik dan tanda tangannya. Kalo lo bisa dapetin video bokepnya sama Gigi Hadid juga gak apa-apa. Malah bagus banget itu."

"Oh, jadi lo sering nonton film begituan?"

Juliet menggeleng. "Enggak. Kata Mommy sama Daddy, gak boleh nonton film gituan. Kalo gue ketauan nonton, katanya semua fasilitas gue akan disita selama 2 tahun. Tapi kalo Zayn Malik yang main, gue rela semua fasilitas gue di sita."

Romeo berdecak lagi. "Dasar gila!"


>>>>>>o<<<<<<

Please Vote&Comment^^

(9 September 2017)

Ro'Meow' & 'July'ietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang