"Siapa kau?! Kembalikan badanku!"
'Doyoung' menghela nafasnya berat.
Ia menatap 'orang' di hadapannya kini yang sedang menatapnya penuh amarah. Namun wujudnya, transparan. Bahkan wajahnya sama seperti yang dimilikinya.
"Aku Moon Taeil."
"Aku tak peduli lagi! Kembalikan badanku!"
Moon Taeil, yang kini berada di badan Doyoung pun hanya bisa menunduk. Memalingkan pandangannya dari si empu badan yang 'dipinjaminya' kini.
"Aku perlu bantuanmu, aku pikir1 minggu saja cukup."
"Tidak bi-"
"Aku mohon. Dengarkan ceritaku dulu." Air muka sedih dibuat Taeil di wajah Doyoung membuat Doyoung bergidik. Rasanya ia bahkan tak pernah membuat ekspresi seperti itu.
"O-oke."
***
Kini Doyoung dan Taeil sedang duduk di teras rumah milik Doyoung.
"Jadi, aku tadi melihatmu sedang menyetir dalam keadaan mabuk" Taeil membuka suara.
"Kau nyaris kehilangan kesadaran, saat kau melewati jalanan sepi itu.."
"Sudah lama sekali tidak ada orang yang melewati jalan itu"
"Dan aku terjebak disana, tak bisa kemana mana setelah kecelakaan yang menimpaku disana."
"Aku tidak bisa pergi keatas, karena aku tahu, masih ada penyesalan yang aku tinggalkan di dunia ini"
"Aku rasa aku harus menghilangkan rasa penyesalan itu"
"Jadi aku butuh bantuan mu, entah kenapa saat aku mencoba mengikutimu itu menjadi sangat mudah, dan aku bisa memasuki tubuhmu juga"
Doyoung menunduk mendengar semua penjelasan Taeil.
Entah kenapa hati nurani nya berfungsi saat ini.
"Sepertinya kau juga memiliki masalah" ujar Taeil tiba tiba.
"Apa yang kau tahu" Doyoung memalingkan wajahnya.
"Kau bertengkar dengan istrimu, dan kau juga merasa seperti baik - baik saja jika kamu meninggalkan dunia ini. Mungkin itu sebabnya aku jadi mudah masuk kedalam tubuhmu"
Taeil pun menumpu wajahnya dengan tangan diatas pahanya, menghadap ke Doyoung yang terbelalak kaget.
"Bagai-bagaimana kau bisa mengetahui semua hal itu?"
"Aku hanya merasakannya, begitu aku memasuki badanmu aku merasakannya, beban pada dirimu. Walau tidak semua"
"Menyeramkan"
Doyoung menatap langit malam yang berhiaskan bintang bintang diatas sana.
Memang, ia sempat berpikir itu pasrah dengan hidupnya.
Ia merasa sangat hancur, dan kecewa dengan hal yang dialaminya kini. Entah mengapa hal ini bisa membuatnya sangat lemah dan mudah menyerah. Apakah ia sebenarnya sudah tidak mencintaimu lagi? Apakah kekuatan cinta Doyoung kepadamu hilang begitu saja saat mengetahui kekurangan mu?
Pikiran Doyoung kembali berkecamuk.
Taeil yang duduk di sampingnya menatap Doyoung.
"Aku akan membantu kau berbaikan lagi dengan istrimu sebagai ganti kau meminjamkan tubuhmu."
***
Kamu tak bisa tidur, daritadi terus terjaga.
Kejadian tadi, rasanya seperti mimpi..
Doyoung kembali seperti dulu, penuh kehangatan. Walau rasanya ada yang janggal. Tapi itu tidak mengurangi rasa senangmu.
Ah, kamu tidak tahan lagi.
Akhirnya kamu bangkit dari tidur, keluar kamar untuk mencari Doyoung. Ingin memastikan tadi kamu tidak bermimpi.
Saat kamu membuka pintu kamar, kamu sudah mendapati 'Doyoung' juga yang hendak membuka pintu.
"A-ah" kamu kaget di buatnya.
"Kenapa belum tidur hm?"
Kamu tiba tiba merinding melihat 'Doyoung' yang begitu.
"A-aku tidak bisa"
Saat Taeil hendak masuk ke kamar, ia merasakan Doyoung yang menatapnya tajam dari belakang.
"Aku akan tidur di sofa" 'Doyoung' tersenyum lembut sambil mengelus rambutmu lembut dan pelan.
"Ah o-oke"
"Selamat malam" ucapmu sebelum menutup pintu.
'Doyoung' pun hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya.
"Kau cemburu kan? padahal ini badanmu sendiri." ujar Taeil sambil menjatuhkan dirinya di sofa.
"Bukan begitu, aku sedikit merasa jijik melihat badanku sendiri melakukan hal itu"
Taeil yang tadi bersandar langsung menegakkan tubuh yang dipinjaminya ini.
"Kau sudah tak mencintainya?"
note : disini untuk 'Doyoung' artinya itu Taeil ya, tapi disudut pandang tokoh lain (kecuali Doyoung sendiri) dia dilihat sebagai Doyoung.
Ribet enggak sih ? maaf yaa ㅠㅠ
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband ✔
Fanfiction✖Ini bukan YAOI Feat. Doyoung and Taeil of NCT Sikap Doyoung berubah saat ia pulang dari kantornya malam itu, apa penyebabnya? ©lulalana, Oktober 2017