The Self Do Not I Want

840 99 17
                                    

••••••

Namja Itu terlihat melajukan motornya menuju sebuah rumah bertingkat yang berada tak jauh dari pandangannya .

Begitu dirinya sudah dekat dengan rumah tersebut, Pintu Gerbang rumah tersebut pun secara otomatis terbuka untuknya .

Dan setelah memarkirkan kendaraannya itu, namja itu pun mulai berjalan menuju pintu utama rumah tersebut .



Ceklek!


Ia kemudian berjalan tanpa mengucapkan apapun setelah ia telah memasuki rumah tersebut .

"Apa anak sekolah Pulangnya semalam ini?" Namja itu seketika menghentikan langkahnya begitu ia mendengar suara seorang pria paruh baya dari arah sampingnya .

"Memangnya kenapa? Apa sekarang ayah sedang mengkhawatirkanku? " ucap namja itu seraya melirik pria baruh baya yang dipanggilnya 'ayah' itu dengan ekpresi dinginnya.

"Apa begitu caramu berbicara pada orangtua? Ayah hanya bertanya tapi, kenapa kau menjawabnya seperti itu hah?"

"Ck! Jangan sok perduli padaku, perdulikan saja pekerjaan bodohmu itu!" Ucap namja itu sembari berjalan meninggalkan ayahnya yang berada diruang tamu tersebut .

"Yak! Oh sehun! Jangan bersikap kurang ajar kau! Ini semua juga untukmu kau tahu itu!"

Sehun yang mendengar perkataan ayahnya pun, hanya dapat menghela nafas dengan kesal dan memilih untuk tetap mengabaikan semua perkataan pria paruh baya itu padanya.

"Ini semua juga karenamu ayah. Aku menjadi seperti ini, itu semua karenamu." Ucap sehun saat dirinya telah berada dalam kamarnya dan duduk dikursi belajar miliknya .



••••••



"Eonnie, aku duluan yah . " ucap gadis berseragam sekolah itu pada wanita berseragam pelayan dimini restoran tersebut .

"Eoh! Baiklah. Hati - hati hayoung - ah" ucap wanita tersebut menanggapi perkataan hayoung.

Setelah mendengar tanggapan wanita tadi, gadis bernama hayoung itu pun perlahan mulai berjalan keluar dari restoran tersebut .

Saat dirinya telah berada diluar restoran tersebut, ia pun kembali melangkahkan kakinya kearah barat berniat untuk pulang kerumahnya yang letaknya tak jauh dari tempat ia bekerja paruh waktu direstoran tadi.

"Hufftt... Apa aku harus pulang kerumah itu lagi?" Tanyanya pada diri sendiri seraya menatap fokus kearah jalannya .

'Lihatlah! Dia mendapat ranking kelas lagi, padahal dia hanya anak dari pembantu, tapi kenapa dia lebih baik darimu?. Kenapa kau tidak berusaha melakukan seperti itu juga eoh?! Kami harus melakukan apa lagi agar kau mengerti hayoung - ah...?'


hayoung seketika tersenyum getir saat tiba - tiba sebuah ingatan tentang perkataan seseorangpun terngiang difikirannya.

"Kenapa mereka harus menjadi orangtuaku? . Astaga.... ini sungguh lucu. Ranking? Ck! Apa pentingnya hal itu dari pada hidup anak mereka sendiri?" Ucapnya lagi dengan kedua tangan yang ia silangkan didepan dadanya .

SECRET [Badgirl 👢Badboy 👟] *HIATUS/HIJRAH*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang