POV AUTHOR
Ketika jam makan siang tiba,Miley pergi meninggalkan kantor untuk menemui Willy yang menunggunya di restauran dekat kantor. Sementara,George yang melihat Miley pun hanya menatapnya sinis tanpa Miley tau bahwa ia ada di belakangnya.
Taxi berhenti di hadapannya,Miley pun membuka pintu taxi dan memasukinya. Tak lama,taxi pun melaju pergi.
Di sisi lain..
Willy sudah duduk manis,menunggu kedatangan Miley. Keadaan restauran begitu ramai. Alunan musik rege,dan dentingan gelas di seluruh penjuru ruangan,tak lepas dari bagian keramaian ini. Ia mengangkat sebelah tangannya dan menatap jam sport yang melilit di pergelangan tangannya.
"Tunggu sebentar lagih. Satu.. atau dua.. atau tiga.. atau empat.. atau.."
"Thankyou."
Ujar seseorang dari luar. Suaranya tak asing bagi Willy yang ia yakini adalah sosok wanita yang ia tunggu tunggu. Miley berjalan melewati ambang pintu dan menghampiri meja Willy. Willy pun segera bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri Miley.
"Helou."
"Hai!"
Sapa Willy yang lalu di jawab oleh Miley. Miley mengambil kursinya dan menghempaskan bokongnya di atasnya. Begitu pun dengan Willy. Tak lama dari itu,seorang pelayan datang menghampiri meja mereka dan meletakkan dua buku menu.
"Silahkan pesan. Untuk informasi baru,Tersedia menu baru dari Chef hari ini,apa mau coba? Gratis untuk pasangan. Memperingati hari Valentine nanti,Chef ingin mempromosikan menu ini selama dua hari tanpa di pungut biaya. Special untuk yang berpasangan saja."
Ujar pelayan itu seraya menyunggingkan senyumnya dan menatap Willy dan Miley secara bergantian. Sementara itu,Willy dan Miley menjadi merasa janggal,karna mereka sama sekali tidak ada hubungan apa apa selain rekan kerja. Di samping itu juga,Willy berharap kalimat Pasangan itu memang benar terjadi diantara mereka.
Miley menarik buku menunya dan membaca beberapa menu yang tersedia. Rasanya bukan menu yang cocok bagi perutnya walau pun gratis. Ini hari yang sangat borring baginya. Dimana seseorang membicarakan hal yang tidak di sukanya.
"Aku pesan sandwich saja,dann caffe cappuchino choco grill dan satu jelly mocca."
Ujar Miley seraya mengusap tengkuk lehernya. Pelayan pun segera mencatatnya.
"Pesanan untuk tuannya?"
Tanya pelayan yang membuat Willy terlihat kaget. Seolah baru saja tersadar dari lamunannya. Kemungkinan ada benarnya juga.
"Kopi."
"Benarkah hanya itu yang kau pesan?"
"Apa?"
Tanya Willy kembali ketika Miley bertanya padanya seraya menatap kedua manik matanya.
"Uhh aku tidak terlalu lapar."
"Apa? Untuk apa kita kemari?"
"Ehm,maksudku aku hanya ingin mengunyah dessert baru di restauran ini. Waiter,tolong catat. Dessert mocca special dengan ice cream vanila dan milkshake."
Ujar Willy kepada pelayan. Pelayan kembali mencatatnya.
"Oke,apa ada lagi yang ingin anda pesan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Killed Order
Romance"Jangan pernah berhenti mencintaiku." Ketika sebuah mimpi menjadi kenyataan, "Berjanjilah padaku kau akan selalu bersamaku!" Paul melilitkan kedua tangannya di sekitar pinggulku dan menempelkan ujung batang hidungnya di atas batang hidungku. "Aku be...