'Aku hanya seorang bayangan yang hanya bisa menonton dan tentunya tidak ikut berperan. Walapun sebenarnya aku sangat ingin sekali terlibat dalam peran itu. Tapi...apakah aku bisa?'
-Sera-
***
Gadis dengan iris mata hitam berambut lurus itu berjalan memasuki gerbang sekolah dengan sedikit berlari karena kini jam sudah menunjukan pukul tujuh lebih yang berarti bel masuk sudah berbunyi beberapa menit lalu.
Karena Hari ini adalah hari pertama sekolah, dengan tergesa-gesa gadis itu mencari mading terdekat untuk melihat kelas mana yang akan dia huni sekarang.
Sesampainya di mading, mata gadis itu bergerak lincah untuk segera menemukan namanya. Dan entah mengapa hari ini gadis itu menyesali telah bersekolah di SMA ini. karena, kenapa banyak sekali kelas dan nama!
Sudah beberapa menit gadis itu mencari namanya tapi tak kunjung menemukannya, gadis itu mulai berpikiran yang aneh-aneh.
Apa gue di DO ya? Karena kenapa nama gue gak ada di daftar? Atau TU lupa nulis nama gue? Atau gue gak naik kelas? Jadi gue gak di tulis di daftar? Tapi kalau gue gak naik kelas, kenapa kemarin gue juara umum? Aduhhh nama gue ma.....
"Sera!" Teriak seorang gadis yang memiliki mata bulat berambut sebahu.
Gadis itu Sera, merasa namanya di panggil, Sera pun mencari sumber suara yang telah memanggil namanya.
"Lo kok masih di sini sih? Ayoo cepet ke kelas!" Ucap gadis berambut sebahu itu.
"Vina Gue belum nemu kelas gue dimana, dari tadi gue nyari daftar nama gue tapi belum ketemu," jawab Sera.
"Elah....lo itu ya! Lo sekelas sama gue, lagian....." Vina mengalihkan pandangan ke arah mading dan sedetik kemudian rasanya Vina ingin tertawa sekencang-kencang nya "Lo nyari daftar nama lo gak ada?" Sera menganggukan kepalanya kaku "Yaaa mau gak ada gimana? Lagian lo nyarinya di mading daftar nama buat kelas sebelas sih......hahaha Sera Sera...hahahah"
Mendengar perkataan sahabatnya itu, sedetik kemudian Sera membalikan bandannya lalu matanya membulat lebar. Benar yang di katakan Vina, kalau mading ini khusus untuk daftar nama kelas sebelas.
Karena malu, Sera berjalan meninggalkan Vina yang masih saja tertawa terbahak-bahak.
"Ser! Emangnya lo tau sekarang kita di kelas mana? Haha..." teriak Vina.
Sera yang sudah beberapa langkah meninggal kan Vina pun kembali berbalik dan berjalan kearah Vina lalu menarik Vina untuk berjalan terlebih dahulu untuk menunjukan kelasnya.
Sedangkan Vina masih terus menertawakan perilaku Sera.
"Ishh Vin! Lo bisa berhenti gak sih ketawanya? Atau kecilin dikit volume ketawanya! Malu tau, dari tadi di liatin!"
"Gak bisa Ser....aduh rasanya perut gue bakalan kram....haha..."
Dasar Vina! Tak tau apa? Sera itu malu banget! Malah di ketawain lagi!
***
"Ishhhhh gara-gara si Dino rese! Gue jadi ketua kelas!!" Seru Vina karena dirinya tak terima bahwa dirinya itu ditunjuk sebagai ketua kelas oleh salah satu teman kelasnya yang menurut Vina itu rese!!
"Yaudah kali," kata Sera yang entah sudah berapa kali mengatakannya karena sedari tadi Vina terus mengomel tidak jelas.
Mau Vina semarah atau terus-terus ngomel kayak gini juga kan gak akan ngerubah Vina tidak menjadi ketua kelas bukan? Itu yang dipirikan Sera dari tadi, jadi Sera hanya bisa menanggapai omelan Vina dengan malas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Bukan Bayangan
Teen FictionPelangi perlu air dan sinar matahari. Sunset perlu siang dan malam. Sunrise perlu malam dan siang. Perbedaan adalah rahmat. Kebersamaan adalah anugerah. Memahami bukan mehakimi. Mencintai bukan menyakiti. Semuanya memiliki pasangan maupun persamaan...