5 ※ permainan!!

86 24 17
                                    

This chapter is dedicated to lalayanaa

_______________________________________

'Hidup itu simple, hanya saja bagaimana cara kamu menjalankan kehidupan itu. Mau dibawa rumit atau simple'

-Dr.Reza-

***

"....kamu kan hanya perlu mengucapkan kata 'terimakasih banyak'," ucap seorang pria yang kini sedang duduk di meja cafe yang berada di pojok ruangan sambil sesekali memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di luar cafe.

"Aku kan sudah berapa kali menyuruh mu memberikan langsung uang yang kata kamu untuk menggantikan uangnya itu dan mengatakan 'terimakasih banyak', " lanjutnya.

"Aku sudah beberapa kali mencoba, aku selalu gagal dan aku tidak yakin bisa melakukannya, tetapi... kenapa juga aku harus melakukannya?" kata seorang gadis yang bukan lain adalah Sera sambil memandang secangkir kopi di hadapannya dengan pandangan yang sulit di artikan.

Mendengar perkataan pria itu, Sera jadi ingat kejadian-kejadian beberapa hari yang lalu, dimana Sera yang selalu berusaha menemui Abi setelah itu membayar hutangnya yang berakhir Sera harus bersembunyi atau kabur, yang intinya Sera selalu gagal untuk bertemu Abi.

Bahkan kalau di hitung-hitung, Sera sudah melakukan hal tersebut kurang lebih enam kali termasuk yang waktu kejadian di Rooftop waktu itu, yang berakhir dengan Sera harus bersembunyi selama dua jam! Iya dua jam.

Kalau ditanya dari sekian banyak Sera mencoba, apakah Sera berhasil menemui Abi lalu mengucapkan 'terimakasih banyak' dan mengganti uang Abi? Jawabannya adalah salah! Karena bukannya berhasil, Sera malah kabur atau bersembunyi saat akan bertemu dengan Abi, yaaa walaupun niat Sera menemui Abi, tapi pada saat Sera melihat sosok Abi rasanya Sera gak sanggup dan yang berakhir Sera harus bersembunyi atau kabur.

"Jelas karena kamu berhutang padanya, iya kan? Saat kau berhutang kepada seseorang wajar untuk membayar utang tersebut kan? Kau tidak usah merasa takut, karena hal itu biasa di lakukan oleh banyak orang, bahkan hal tersebut bukan lah hal yang aneh....lagi pula kenapa kamu susah sekali untuk menemuinya lalu bilang 'terimakasih banyak'? setelah itu menggantikan uangnya.

Aku tau...aku tau mengenai kondisi mu yang jelas-jelas akan sangat susah untuk mengucapkannya atau bahkan untuk menemuinya saja kau pasti tidak akan pernah bisa. Tapiii ayolah! Kita sudah melakukan hal seperti ini hampir tiga tahun dan kau sama sekali belum ada kemajuan. Jadi, gunakan kesempatan ini untuk melihat seberapa kemajuan mu selama ini atau apakah ada perkembangan. Tapi...apa mungkin ada hal lain yang membuat mu sangat susah sekali untuk menemuinya?" Tanya pria itu lagi yang masih belum melepaskan pandangannya ke arah luar cafe.

Sedangkan Sera yang mendengarkan perkataan panjang lebar pria itu hanya bisa diam dan menghela nafas beberapa kali sambil memandang secangkir kopi yang sedari tadi belum di minumnya.

"Ck! Kau langsung irit bicara setiap kali aku mulai bertanya, benar-benar! Apa yang harus kulakukan padamu?" Pria itu menghela nafas lalu mengalihkan pandangannya ke arah depan.

"Bagaimanapun juga jelas kamu mengenggam solusi atas masalahmu sendiri, karena ketakutan mu itu sangat sulit untuk bertemu langsung padanya, ingat saja itu! hampiri dia dan katakan 'terimakasih banyak' lalu kau menggantikan uangnya. Aku yakin, jika kau berhasil menyelesaikan misi tersebut, tingkat kepercayaan dirimu untuk berinteraksi sosial akan meningkat!!" Katanya lagi yang penuh dengan keyakinan.

"Aku tidak yakin," kata Sera lagi yang membuat pria itu yang awalnya penuh keyakinan tiba-tiba menghela nafas lelah. Tapi sedetik kemudian pria itu kembali membawa semangat baru.

Ku Bukan BayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang