The First Meet

49 7 0
                                    

Seoul South Korea, Juli 03 2012

“Oh tidak, aku terlambat” Jin berlari ke sekolah barunya dengan panik karena sebentar lagi gerbang sekolah akan ditutup.

“Oyy, terlambat juga ?” tanya seorang laki-laki yang sedang makan lolipop.

Jin hanya menganggukan kepalanya.
Aneh pikir Jin, laki-laki disampingnya tentu telambat juga sama dengannya. Tapi dia bertingkah biasa saja.

Bahkan sekarang Jin sudah tidak berlari karena laki-laki yang menyapanya barusan juga hanya berjalan santai. Jin pun mengikutinya, setidaknya akan lebih baik bersama dengan orang itu ketimbang sendirian.

“Siapa namamu ?” tanya laki-laki yang memakan lolipop itu.

“Jin, Kim Seok Jin, kamu ?”

“Taehyung, Kim Taehyung” Jawabnya

“Aku pikir bukannya hanya kami yang terlambat” katanya lagi sambil menunjuk ke arah lima laki-laki yang berbaris dan didepannya ada tiga tiga laki-laki lainnya .

Tiga laki-laki yang berdiri paling depan adalah senior mereka angkatan pertama. Senior itu memnggil Jin dan Taehyung yang hanya berjalan padahal sudah terlambat.

“Oy, Jeon Jeongkook” panggil Tahyung pelan, Jeongkook yang dipanggil hanya diam, tidak peduli dengannya, Taehyung tidak suka diabaikan seperti itu, jadi dia menendang kaki Jeongkook dan dengan amat terpaksa dia menengok kearah Taehyung.

“Kamu terlambat juga ?” tanya Taehyung dengan wajah polosnya.

Bukannya menjawab Jeongkook malah memasang wajah kesal. Dia kesal sangat kesal dengan pertanyaan bodoh dari Kim Taehyung.

Terlambat ? apa dia tidak liat Jeongkook berdiri disampingnya dan dapat ceramah pagi gratis dari seniornya karena terlambat, kalau bukan terlambat apa lagi coba ?
Tadinya Jeongkook tidak ingin menjawab tapi laki-laki bodoh itu terus menendangnya. Akhirnya Jeongkook pun menjawab dengan suara keras sankin kesalnya.

Salah satu seniornya mendengar suara Jeongkook dan mengira dia sedang mengobrol dengan Taehyung.

“Anak-anak jaman sekarang ga ada takut takutnya” kata senior itu sinis didepan wajah Jeongkook.

“Maa –“

“Hoam.. sudah belum ceramahnya ? capek nih” pupus sudah harapan 7 laki-laki itu agar terbebas dari hukuman.

Jeongkook tadinya sudah mau minta maaf. Tetapi, ucapannya terpotong karena laki-laki putih pendek yang menguap dan malah berkata pedas seperti itu pada seniornya.

Bukan hanya berkata pedas, saat seniornya menghampirinya. Dia hanya melihat seniornya dengan tatapan sinis. Memang ga ada takut takutnya.

--------

“Karena kamu kita disini, Kim Taehyung Babo !” ucap laki-laki itu kesal

“Aku ? Ya! Jeon Jeong Kook kenapa jadi aku ? aku tidak melakukan apapun”

“Tidak ? Ya! Jika kamu tidak menanyakan pertanyaan bodoh itu kita ga akan disini sekarang ?” jawab Jongkook

“Bukan aku yang salah, yang salah dia” tunjuk Taehyung pada laki-laki yang sedang membersihkan wastafel.

“Min Yoon Gi jika kamu tadi tidak bicara seperti itu dan menatap senior dengan sinis kita tidak akan mendapat hukuman seperti ini” kata Taehyung, dia tidak terima disalahkan seperti itu.

“What the fuck are you talking about ?” kata Yoongi, ia menatap Taehyung dengan kesal, tidak terima disalahkan.

Taehyung takut melihatnya, dia terlihat seperti iblis, sangkin takutnya Taehyung sampai bersembunyi dibelakang tubuh kekar Jeongkook.

“Guys jangan berkelahi” laki-laki yang hanya melihat mereka berdua saling menyalahkan satu sama lain berusaha menenangkan.

“Dia benar, come on guys just cleaning. Kalau sudah bersih kalian boleh melanjutkan perkelahian kalian” ucap namja yang lain.

Jadi, mereka melanjutakan bersih bersih toiletnya. Membersihkan toilet adalah hukuman tujuh namja yang terlambat. Sebelumnya senior mereka sudah memutuskan untuk membei hukuman lari satu keliling lapangan, hanya satu memang karena ini hari pertama mereka masih di berikan toleransi.

Karena ulah Yoongi dan Taehyung lah hukuman mereka diganti menjadi membersihkan toilet. Memang bukan rejeki mereka untuk diringankan hukumannnya.

Saat mereka sedang membersihkan toilet Taehyung masih kesal, dia masih saja terus mendumal pelan tentang Yoongi. Baginya ini semua murni kesalahan Yoongi.

Disisi lain ada namja lainnya yang juga kesal dengan Yoongi dan sepakat dengan Taehyung bahwa ini adalah kesalahannya Yoongi.

Jadilah mereka berdua bekerja sama untuk menjahili Yoongi. Mereka ingin menyiram Yoongi yang kebetulan sedang membersihkan washtafel.

Sayangnya rencana mereka tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan.

“Ya ! Jung Hoseok Kim Taehyung ! Apa yang kalian lakukan ?!!”

“Ji..Ji...Jimin-ah, akuu—“ Hoseok ingin menjelaskan tapi karena Jimin sudah kesal dengan ulah Hoseok dan Taehyung yang menyiram Jimin jadilah Jimin menyiramnya balik.

Yoongi mendengar rencana mereka berdua untuk menyiramnya jadi saat mereka sudah hampir menyiram Yoongi. Dia sudah ambil ancang ancang duluan. Bukan Yoongi yang basah malah Jimin namja yang sedari tadi hanya fokus membersihkan bagian bawah washtafel tersebut

Hasil yang Taehyung dan Hoseok peroleh adalah senjata makan tuan. Mereka berdua basah dari ujung rambut sampai ujung kaki dan dijadikan bahan ketawaan satu namja yang sempat melerai perkalihan sebelumnya bersama Jin.

“Kim Namjoon, ingin mencoba ?”

“Shit” momen terburuk bagi Namjoon tidak tau apap tapi dia malh di kepung tiga namja dan Jeongkook lah yang siap menyiramnya. Hanya pasrah yang Namjoon miliki sekarang.

Akhirnya mereka malah saling menyiram satu sama lain, sampai mendapat hukuman baru karena bukannya membuat toilet bersih malah membuat toilet banjir.

Senior tidak mempan menghukum mereka, ketika senior datang ingin mengecek dan melihat hasil seni yang mereka lakukan di toilet membuat seniornya marah, bukannya minta maaf mereka malah menyiram seniornya balik.

Guru mereka sekarang yang turun tangan, mereka disuruh baris dilapangan sampai pulang, dari basah kuyup sampai akhirnya kering.

Begitulah cara ketujuh namja itu bertemu, melalui hukuman. Pertemuan yang buruk memang, tapi itu adalah kenangan terindah untuk mereka.

Mereka bertujuh menjadi satu geng dengan sebutan Bangtan, kemanapun dan dimanapun mereka selalu bersama, susah senang mereka bersama, sebesar apapun masalah yang mereka hadapi mereka selesaikan bersama.

Mereka adalah tujuh laki – laki muda yang mulai tumbuh dewasa. Mereka adalah tujuh pria yang tetap tertawa di balik semua masalah mereka. Mereka tujuh pria yang membuat hidup mereka menjadi lebih indah. Dan mereka tujuh  pria yang menghancurkan keindahan hidup yang mereka bangun bersama.

The best moment in lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang