Butterfly

59 6 0
                                    

     “Jin-ah bangung !” seru seorang pria sambil mengguncang tubuh pria yang dipanggil Jin. Pria tersebut terus mengguncang tubuh Jin dan meneriakinya agar ia bangun dari tidurnya.  “Kau tidak meninggal kan ?” Jin membuka matanya. Matanya terlihat merah dan ada lingkaran hitam, dia seperti habis menangis semalaman dan sulit untuk tidur. Dengan malas Jin pun bangun dari posisi tidurnya menjadi duduk.

     “Apa ?” Tanya Jin

     “Ayo keluar, kamu harus pergi keluar agar bisa kembali hidup dengan normal” ajak pria yang membangunkan Jin tadi.

     “Kau pikir aku gila ?”

     “Sedikit” cengir pria itu

     “Apa maksudmu Kim Kibum ???” Jin bertanya dengan sedikit menekankan kalimat tersebut pada Kibum pria yang membangunkannya tadi.

     “Bukankah hanya orang yang kurang normal yang terus menerus mencoba untuk bunuh diri hanya karena tidak bisa menerima sebuah kematian orang yang dikasihinya, dan orang kurang normal juga yang menyiakan otak pintarnya untuk berdiam diri dirumah tanpa melakukan apapun dan hanya menangis dan juga menyalahkan diri padahal bukan kesalahannya, ayolah Kim Seok Jin kau menyiksa dirimu sendiri.”

     Jin mendengarkan semua perkataan sepupunya itu dalam diam dan hanya menunduk tidak berani mengatakan apapun. Jika ia renungkan memang benar apa yang dikatakan sepupunya itu, Kim Seok Jin sudah mulai gila. Atau memang sudah gila ?

     “Jin-ah sampai kapan kau mau seperti ini ? Sudah 3 bulan Jin.”

     “Bisa kah kau keluar ?” pinta Jin , masih tetap menundukkan kepalanya.
Kibum sebenarnya tidak ingin pergi meninggalkannya sendiri karena dia datang untuk mengajaknya keluar., untuk menghirup udara segar diluar sana, untuk melihat betapa indahnya langit dimusim panas ini. Tetapi melihatnya sekarang, lagi dan lagi Kibum terpaksa meninggalkannya.

     Sebenarnya ini sudah kesekian kalinya Kibum mengajak Jin keluar. Dan sudah kesekian kalinya juga ia menolak. Sudah berkali kali juga Kibum menasihati sepupunya itu tetapi dia hanya mengabaikannya.

     Jin membaringkan tubuhya, menutup matanya, meratapi semua kejadian buruk yang menimpanya setengah tahun lalu. Kejadian yang membuatnya ingin menghentikan hidupnya yang sudah tidak berwarna, hidupnya yang sudah tidak bisa menjadi sebuah kupu-kupu. Sebuah serangga indah yang jika mereka berkumpul bersama akan terlihat dangat indah, tapi jika ada satu kupu-kupu saja akan terlihat biasa saja, orang-orang tidak akan memperhatikan kupu-kupu itu. Keindahannya akan lenyap tanpa teman temannya.

     Sama seperti hidup Jin sekarang, dia sendiri, hanya sedndirian, tanpa teman-temannya yang membuat hidupnya menjadi lebih indah. Tetapi kupu-kupu itu masih tetap berusaha, ia akan terbang dan mencari teman temannya yang lain, sedangkan Jin ? dia tidak tertarik mencari yang lain, dia hanya ingin bersama dengan teman – temannya yang jauh dari sini. Dari dunianya.

     Jin ingat semua momen indah bersama temannya. Mengingat tentang kejadian menyenangkan. Mengingat tentang candaan dan tawa nya bersama 6 orang temannya. Benar, 6 sahabatnya yang bertemu 4 tahun lalu.




Sekian, next ya Insha Allah Minggu depan.
Sebenernya saya bingung mau post atau engga karna yg liat lumayan sih untuk ff pertama saya tapi yg like hanya 2 komenpun cuma 1. Karna 1 org komen itu saya lanjutkan.
Saya mencoba yang terbaik untuk ff pertama saya jadi maaf jika ada salah penulisan atau tulisannya masih jelek :)

The best moment in lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang