Warning typo is everwhere
*******
"Jawab aku dulu."
--------
"Tidak, aku tidak merasakannya! Apa kau gila? Buat apa aku merasakannya untukmu!" Eunji berteriak sambil melepas paksa tangannya dari genggaman Chanyeol.
Chanyeol menghembuskan napasnya berat, memasang wajah penuh kecewa. "Benar juga, ya. Perempuan sepertinya mana bisa merasakan seperti yang kurasakan. Aku memang aneh."
'Nya'? Siapa maksudnya? Ini tidak asli, kan? Pikir Eunji dengan kedua alisnya yang bertaut, bingung.
"Tadi..barusan apa yang kau lakukan padaku?" Eunji bertanya.
"Barusan? Oh, aku meminta pendapatmu, bagaimana jika aku mengungkapkan kata-kataku nanti padanya seperti barusan. Apa akan baik-baik saja? Atau justru berlebihan? Jangan dipikirkan apa yang kukatakan. Bukan untukmu, tenang saja."
Eunji tertawa tidak percaya. Ia sudah hampir tersedak, jantungnya berdebar cepat, dan dia juga habis hilang pikiran. Ternyata semuanya hanya pura-pura. Betapa berengseknya lelaki jangkung di depannya itu.
"Apa kau gila? Aku tahu kau hanya berakting barusan. Tapi tidak denganku, yang mendadak bingung dengan dirimu." Eunji menggeram.
"Seandainya saja kau menerimanya. Aku bisa saja menciummu. Meski hanya berakting."
"Apa?"
"Kan kau menolakku yang kuanggap sebagai gadis yang kusuka sementara tadi. Jadinya mana mungkin aku menciummu."
"Mudah sekali kau mengatakannya, ya." Eunji tersenyum kecut pada Chanyeol yang tersenyum tanpa dosa dengan apa yang telah dilakukan. "Ya! Aku bukan mainanmu. Jika kau menciumku. Aku tidak akan melepaskanmu dari tanganku"
"Maksudmu seperti ini?" Chanyeol memegang tangan Eunji mendadak. Ia melotot kaget. Jantungnya kembali berdetak cepat.
Chanyeol tersenyum senang melihat wajah Eunji. "Seperti ini saja kau tidak bisa. Apalagi kau memelukku. Dasar bodoh.""Ya! Ku bunuh kau!" Eunji berteriak mencoba melepas tangannya yang terkunci lagi di genggamannya Chanyeol.
"Bunuhlah. Aku tidak melarangmu. Ayo, pukul aku, tendang aku, tampar aku. Aku nggak bercanda." Chanyeol berkata dengan nada serius.
Eunji mengerut bingung. Kenapa Chanyeol mengganggapnya dengan serius? Dia hanya mengatakan sesuatu yang biasa dikatakan remaja lain.
"Lihat. Kau saja tidak bisa membunuhku. Jangan gunakan kata-kata yang tidak layak dengan dirimu. Dirimu adalah kau sendiri. Aku bukan orang yang suka bercanda." Chanyeol tertawa. Eunji menggelengkan kepalanya.
"Ngaca juga. Siapa yang sudah menggunakan kata-kata untuk mempermainkan seseorang? Dasar tidak tahu diri. Aku juga bukan orang yang suka bercanda." Eunji tidak mau kalah debat dengan Chanyeol.
Chanyeol tersenyum. "Kita sama dong."
"Sama sekali nggak."
"Oh, benarkah? Apa bedanya?"
"Kau selalu percaya diri, aku tidak sepertimu." Eunji menjawab sinis.
"Dan aku pintar, kau bodoh." Chanyeol menambahi.
"Berhenti mengatakan aku bodoh. Kau tidak ada bedanya denganku."
"Berarti kita sama, kan?"
Eunji menyumpahi dirinya. Sekarang ia sendiri mengatakannya. Lihat Chanyeol! Ia tersenyum bahagia sekali.
"Aku ingin tahu berapa lama kau akan memegang tanganku?" Eunji bertanya dingin.
"Sampai kau melepasnya sendiri." Chanyeol menjawab santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Trip My First Love (ChanJi X BaekMi)
FanficSebuah perjalanan panjang di jeju, anak-anak muda ini tertinggal bus tour mereka, karena telat bangun pagi. Mereka terpaksa untuk pulang sendiri sebagai hukumannya. Namun mereka malah menikmatinya dengan senang hati. Dengan itu mereka dapat mengunju...