Chapter8

12 7 0
                                    

Tak terasa sudah hampir larut malam..

Aku memutuskan untuk ke kamar dan beranjak tidur agar besok tidak terlambat..

Clek..

Aku keluar dari ruang belajarku dan pergi menuju kamar tidur ku..

Clek..

Kubuka pintu kamar..

Aku berjalan menuju ranjang..
Sesampainya di tepi ranjang aku naik ke kasur dan menyelimuti tubuhku dengan selimut karena diluar sedang hujan deras jadi udaranya sangat dingin bahkan pendingin ruangan(AC)aku matikan.

Aku pun tertidur..

Mimpi..

Lagi lagi aku bermimpi di alam ilusi atau imajinasi..

Aku bermimpi bertemu dengan anak kecil berjubah hitam kalau tidak salah anak kecil itu bernama Tengker..

Kini aku sedang berada di depan bangunan tua mungkin sebuah toko,udaranya sangat dingin sekali bisa dibilang hampir 0° hampir beku,langit bewarna Hitam pekat dan aku masih menatap anak kecil itu dari kejauhan saat aku menatapnya mungkin anak itu merasakan keberadaanku ia melihat ke arah dimana aku sedang berdiri..

Aku sangat terkejut saat ia menengok ke arahku sebenarnya itu belum pasti apakah ia melihat ke arahku atau tidak yang pasti sekarang aku sedang bersembunyi di celah antar bangunan agar tidak ketahuan tapi itu sia sia saja.

Saat aku lengah menatap anak kecil itu aku dikejutkan dengan tepukan di pundakku..

Kau kah Neverland?"ucap seseorang yang menepuk pundakku

Aku mengenali suaranya tapi aku lupa suara siapa itu..

Seketika aku terkejut dan membalikkan badan ternyata anak kecil itu sudah ada di belakangku maksudku bertatap muka denganku dengan seulas senyum kecil yang begitu manis merekah di bibir mungilnya.

E.."ucapku gagap aku sangat terkejut bagaimana mungkin hanya beberapa detik aku lengah dia sudah ada disini di hadapanku...

Kau tak usah takut Evelyn aku baik kok,tenang saja kau tak perlu merasa ketakutan bukankah kita pernah bertemu, aku ini peri yang baik."ucapnya lembut sembari tersenyum

Ikut aku..disini berbahaya banyak mata-mata,"ucapnya sembari berjalan menyusuri celah antara bangunan satu dengan bangunan lainnya sembari menggandeng tanganku

Kau mau bawa aku kemana?"ucapku bingung

Shuiitt jangan berisik mata-mata banyak sekali disini."ucapnya sembari menutup mulutku

Oke."ucapku dengan bahasa isyarat

Ayo cepat."ucapnya sembari menarik tanganku

Aduh..jangan cepat cepat jalannya!"ucapku karena aku tersandung

Maaf tapi kita harus cepat kalau tidak,bisa-bisa ketahuan karena kau tidak berpakaian jubah hitam sepertiku."ucapnya menjelaskan

Tapi ini kan cuma mimpi."ucapku membela diriku sendiri

Bagimu ini mimpi karena kau tertidur tapi sebenarnya ini bukan mimpi ini kenyataan,kalau kau sampai terjebak karena ketahuan oleh mata-mata penyihir jahat maka kau tak akan pernah bisa kembali ke dunia mu kau akan terkurung di dalam pusaran mimpi selamanya."ucapnya menjelaskan membuatku ketakutan

Tenanglah,aku janji kau tak akan terluka atau terjebak di negeri ini anak Neverland asalkan kau patuh pada ucapanku,apakah kau mengerti?"lanjutnya sembari memegang pundakku

Memang dia terlihat kecil dan lebih muda dariku tapi dia sangatlah dewasa aku bisa melihat dari gaya bicara nya sangatlah bijaksana dan dewasa. 
Baiklah."ucapku pasrah tertunduk sedih tak kusangka butiran kristal memaksa keluar tanpa diminta,butiran kristal bening itu menetes keluar perlahan dari bola mataku ya kini aku menangis entah karena takut atau apa yang pasti kini aku menangis..

Evelyn,Alfred,Etat Et SorciereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang