Nanti, Dulu, dan Sekarang
Ketika aku mengingat masa depan, aku belum tahu apakah di sana ada dirimu atau tidak. Namun ketika aku melihat ke dalam peti masa laluku yang berserakan, namanya menguar melalui memori seharum dan setajam mawar. Lalu, aku mengingat hari-hari yang baru saja berlalu. Di setiap lembaran itu, ada namamu tertulis dalam kaligrafi yang indah.
Namamu, Sayang. Memang namamu lah yang tertulis di tiap-tiap lembaran itu.
Bukan, Begitu
Bukan aku menyukaimu
Bukan juga aku menyayangimu,
apalagi mencintaimu.
Bukan.
Bukan seperti itu.
Tapi....
Aku begitu menyukaimu.
Begitu pula menyayangimu,
dan begitulah aku mencintaimu.
Begitulah aku, dan kurasa kau tahu itu dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
03.03; Sulit Menghapus Bayangmu
Thơ caPuisi dan prosa, karya yang sederhana namun penuh makna. Karena berkat mereka aku berhasil menuangkan semua rasa serta asa yang tak mampu terucap lewat bibir. Sampai akhirnya aku berani berbagi kepada kalian mengenai pahit-manis-asam-asinnya kehidup...