Rizki berjalan di koridor dengan tangan kanan berada di saku, sedangkan tangan kirinya memegang novel Dear Nathan yang dia beli kemarin. Sama seperti cowok famous lainnya, ketika Rizki berjalan melintasi kelas per kelas, dia disambut dengan berbagai sahutan.
Padahal baru seminggu Rizki bersekolah, namun sudah banyak yang mengetahui dirinya.
"Rizki ganteng banget"
"Kaca matanya buat aku aja, jadi pajangan"
"Boleh gue karungin gak sih? Gue mau bawa pulang"
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
"Ar Rahman"
Rizki menanggapi mereka dengan senyuman manisnya.
Para siswi di sekitarnya menjerit histeris, lagi lagi mereka mendapatkan senyuman itu. Senyuman yang tidak ada tandingannya.
"Jadi pacar gue Ki!"
"Ampun! Senyumnya tolong dikondisikan"
"Lo udah foto dia belum? Njir, manis banget tadi senyumnya"
"Udahlah gile lu"
"Udah punya pacar belum ya?"
"Entah, tapi keknya banyak tuh yang deketin Rizki"
"Eh iya, kakak kelas juga ada kan yang deketin dia? Waktu MOS itu. Namanya siapa yaa? Aduh lupa gue"
"Faranisa, bukan?"
Namun pemandangan itu sangat dibenci cowok-cowok karena bagi mereka hal seperti ini sangat alay untuk ditonton.
"Halah sok kegantengan banget"
"Semua cewek aja diembat"
Rizki memejamkan matanya sebentar, menghela nafas untuk tidak mendengarkan umpatan yang didapat dari cowok-cowok yang dia lewati.
Bukan salahnya kan kalau cewek-cewek menyukainya? Bukankah itu normal?
Namun saat dia kembali melangkah, tiba-tiba dari arah kiri seorang cewek dengan tubuh mungilnya tak sengaja menabrak Rizki hingga terhuyung ke samping dan akhirnya jatuh.
Rizki dengan segera bangkit, merapikan pakaian, lalu kaca matanya. Saat Rizki menunduk, saat itu juga cewek yang menabraknya tadi segera berdiri
"Duh maaf, saya gak lihat tadi di koridor, mata saya oleng kak hehe"
"Saya masih kelas 10 juga", Rizki tersenyum, lalu bertanya, "gak ada yang luka, kan?"
Cewek itu sempat menganga, namun sedetik berikutnya dia menjawab, "Enggak"
"Bagus deh, kalau oleng lagi, ke UKS aja" saran Rizki dibalas dengan anggukan kecil. Dengan begitu Rizki melewatinya menuju kelas.
Cewek tadi menunduk merasa ada yang tertinggal, "Novel" gumamnya, dia memungutnya, lalu berjalan menghampiri Rizki.
"Um, Rizki" panggilnya tepat di balik punggung Rizki, saat Rizki berbalik, dia menyerahkan novel itu kemudian berbalik untuk berjalan ke kelasnya dengan langkah semangatnya.
Cewek-cewek yang menyaksikan kedua insan tadi hanya menggigit bibir dan mengumpat.
"Kenapa gue gak pingsan aja? Siapa tau ditolongi Rizki kan?"
"Bayangin digendong Rizki ke UKS"
Rizki masih menangkap ucapan-ucapan itu dan dia hanya menggelengkan kepala. Cukup sudah dengan khayalan itu.
"Menyebalkan"
***
Di dalam kelas yang bising karena tak ada guru yang masuk ke kelas, Rizki menyibukkan diri dengan membaca novel yang saat ini sedang populer. Di kelas ini, Rizki belum menemukan orang yang akrab dengannya. Hanya teman sebangkunya, itupun tidak seperti yang dia harapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIDE
Short StoryKisah cinta Rizki Syahputra, seorang cowok famous yang gampang meluluhkan hati cewek.Kebaikan dalam dirinya sering dimanfaatkan oleh banyak orang, tetapi setelah mengetahuinya, dia bersikap seolah-olah masih sama padahal dia bisa bermain seperti yan...