Eunsoo memperhatikan penampilannya di cermin. Gadis itu memakai dress selutut dengan warna beige dan sepasang flat shoes yang berwarna senada. Dengan polesan make up tipis dan tatanan rambut simpel semakin membuatnya terlihat cantik. Ia lalu mengambil tas selempang miliknya dan segera pergi keluar kamar.
Di luar, dia bertemu dengan seorang pria muda yang terlihat rapi dengan kemeja putih yang terlihat pas di badannya.
"Ah, selamat pagi," sapa Eunsoo sembari sedikit membungkukkan tubuhnya. Pria itu tersenyum.
"Apa kau sudah merasa lebih baik?" tanyanya.
Eunsoo balas tersenyum. "Iya. Itu semua berkat kau. Terima kasih."
"Apa kau akan pergi ke suatu tempat?" Pria itu bertanya sembari memperhatikan penampilan Eunsoo.
"Ah, iya. Aku ingin pergi ke perpustakaan kota."
"Sungguh? Apa aku perlu menemanimu?"
"T-tidak perlu. Aku akan pergi sendiri. Hari ini kau pasti sibuk."
"Baiklah. Tapi biarkan aku mengantarmu ke sana."
Eunsoo menganggukkan kepal sebagai jawaban.
"Selamat pagi, Nona." Seorang wanita paruh baya menyapa begitu mereka keluar dari vila.
Eunsoo tersenyum. "Pagi, Bibi Han."
"Bagaimana tidur Anda tadi malam, Nona? Apakah Anda bermimpi indah?"
Eunsoo terdiam mendengar pertanyaan yanh dilontarkan Bibi Han. Gadis itu tampak bingung apa yang harus ia jawab. Sepertinya Bibi ini lupa.
"Bibi Han," tegur pelan pria yang berdiri di samping Eunsoo. Begitu pelan, namun terdengar tegas.
Menyadari kesalahannya, Bibi Han segera membungkuk meminta maaf kepada Eunsoo.
"M-maafkan saya, Nona. Saya tidak bermaksud seperti itu."
Eunsoo tersenyum. "Gwaenchannayo."
Bibi Han kembali menegakkan tubuhnya. Ia sedikit menatap Eunsoo dengan tatapan menyesal.
"Ah, apa Anda akan pergi ke luar?" tanyanya kemudian begitu melihat penampilan Eunsoo.
"Nde. Aku akan pergi ke perpustakaan kota. Akhir-akhir ini aku merasa sedikit bosan."
Bibi Han menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti. "Apa Tuan Kim juga akan pergi bersama Anda?"
Eunsoo sedikit melirik ke sebelahnya.
"Ah, tidak. Aku hanya akan pergi sendiri. Seokjin-ssi sedang sibuk.""Tapi Nona, biasanya Nona Oh selalu menemani Anda pergi."
"Pagi ini dia sedang ada janji dengan seseorang. Mungkin dia akan pergi menyusul Eunsoo setelah ia selesai," timpal pria yang bernama Seokjin itu.
Bibi Han mengangguk paham.
"Kalau begitu kami pamit dulu," ucap Eunsoo. Kemudian ia dan Seokjin berjalan menuju sebuah mobil yang terparkir di halaman vila.
"Mungkin hari ini aku bisa pergi sendiri tanpa Nona Oh. Dia pasti sibuk." Eunsoo berucap sembari memasang sabuk pengaman begitu ia duduk di sebelah Seokjin.
"Tidak, tidak. Itu masih terdengar kurang bagus. Kondisimu akhir-akhir ini semakin aneh dan aku khawatir sesuatu terjadi lagi," ucap Seokjin. Pria itu segera menjalankan mobilnya menuju ke perpustakaan kota.
Eunsoo menghela napasnya pelan. Kedua pipinya sedikit menggembung.
"Tapi aku sudah membaik. See?""Lalu apa yang tadi malam itu, Nona Nam?" Seokjin menatap Eunsoo selama beberapa saat sebelum kembali memfokuskan diri ke jalanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/121538103-288-k735041.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Catcher ✔
Fanfic"Aku tidak akan menghilang meskipun kau memasang ratusan ribu penangkap mimpi di kamarmu. Karena aku adalah bagian dari dirimu. Dan akan selalu ada. Bersamamu. Dimanapun kau berada." - Park Jimin-