1 : Sour

1.3K 105 5
                                    


"Karena cinta, duri menjadi mawar. Karena cinta, cuka menjelma anggur segar."

Aku mendelikkan mata➖untuk kesekian kalinya➖dan menopang dagu. "Kau pasti belajar dari Seokjinie-hyung-mu itu."

Dia menjentikkan jarinya dan berkata, "tepat sekali." setelah menyesap jus melonnya dan kembali meraih tanganku➖yang hanya berfungsi sebagai media penyalur penghayatan yang ia gali sendiri agar terasa lebih nyata, seolah-olah ia berkata begitu pada pacarnya sendiri. Ia kembali berceloteh, memamerkan kata-kata mutiara atau puitis, atau bijaksana atau gombalan➖atau apa pun itu namanya, yang jelas aku tak peduli. Jadi aku hanya menghela napas, membiarkan tanganku digunakan olehnya, dan membiarkan diriku melayang-layang bersama pikiranku➖yang kebetulan malah terperosok jauh ke dalam kata-kata bocah tengil di hadapanku yang sama sekali tak penting.

Kami duduk berhadapan di sebuah cafee di daerah Songpa-gu, Seoul. Meluangkan sedikit waktu➖atau lebih tepatnya mencuri kesempatan dalam kelengahan staff, calon member, manager, dan CEO kami yang terlampau posesif➖di tengah-tengah padatnya jadwal trainee. Yah, aku, Lalisa Manoban, dan dia, Kim Taehyung, adalah seorang trainee : aku di YG Entertainment, sedangkan dia di Bighit.

"Lisa! Hey!"

  "Lisa! Hey!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Ketika kembali pada dunia nyata, setelah berangan-angan bahwa aku dan Taehyung akan segera debut dan memiliki sebuah kolaborasi ketika grup masing-masing tengah naik daun, aku mendapati panggilan Taehyung dengan suaranya yang dibuat melengking

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika kembali pada dunia nyata, setelah berangan-angan bahwa aku dan Taehyung akan segera debut dan memiliki sebuah kolaborasi ketika grup masing-masing tengah naik daun, aku mendapati panggilan Taehyung dengan suaranya yang dibuat melengking. Dan akhirnya aku bertanya padanya sekenanya.

"Dari tadi ponselmu berdering. Kau ini kenapa sih hari ini?" heran Taehyung. "Lagian kamu gak senang bertemu dengan oppa ini?" godanya. Dan karena dia melakukan aegyo pada pertanyaan tambahan atau boleh jadi pernyataan pede tingkat overdosisnya, aku menampar pipinya dengan maksud bercanda. Dia hanya mendesah, mengomel karena tamparanku seperti bukan sebuah candaan, dan karena aku terus-menerus menertawakan wajah kesalnya yang sangat alami itu, akhirnya tangannya terulur untuk mengangkat panggilan di ponselku.

"LISA, INI GAWAT." Taehyung memekik dengan mata melotot. Aku hanya mengenyit bingung sampai Taehyung melengkapi perkataannya, aku langsung merebut ponsel.

Kami sama-sama kaget, memukul meja, dan berdiri. "PAPA YG!"

Aku yakin setengah mati, ini pasti gara-gara Jisoo eonni keceplosan di depan Jennie eonni, dan mereka berdua berakhir di ruang kekuasaan CEO Yang atas deklamasi Jennie eonni. Lalu yah.. Kalian tahu sendiri apa yang terjadi selanjutnya.

Dasar Jisoo eonni dan Jennie eonni!

Aku mendesah. Merutuki kebodohan mereka.

Malam ini, aku akan kelaparan dan kedinginan.

Tapi, hey, kurasa aku harus mempersiapkan makan malam dengan membelinya sendiri, dan juga membeli perlengkapan tidur di online shop untuk seseorang yang akan menjalankan hukuman yaitu akan tidur semalaman di beranda apartment.

⏳⌛

Phase (단계) [Taehyung - Lisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang