3 : don't read the book which only the other read

441 61 2
                                    


Saturday, 16.06.11

Lisa

Taehyung benar. Terkadang pandangan orang lain belum tentu benar.

TV menyala di ruang tengah saat aku melintas dan tak menemukan siapa pun yang menontonnya. Aku berpikir, dan pada akhirnya aku teringat member lain memiliki jadawal masing-masing: Jennie eonni pemotretan; Jisoo eonni tengah melakukan rapat di gedung SBS➖dan aku yakin spekulasiku benar bahwa Jisoo eonni pasti akan menjadi MC di SBS Inkigayo➖yang didampingi manajer eonni; Chaeng sedang bertemu dengan kakaknya, Alice, yang baru saja tiba di Seoul.

  Tiba-tiba, otakku yang lamban baru menyerap peristiwa ganjil yang tengah berlangsung. TV tidak menyala sekitar beberapa menit lalu kala aku keluar kamar, melintasi ruang tengah, mengambil susu pisang di kulkas, dan kembali ke kamar seraya meminum susu tersebut, dan sekarang, ketika aku kembali keluar dari kamar dan berdiri seperti orang bodoh, terhanyut dengan pikiran yang melayang-layang, dan mendapati bulu kudukku berdiri tegak. Aku sadar. Siapa yang menyalakan TV?

  Dengan takut, kupalingkan pandanganku menyisir seluruh sudut ruangan. Lagi, setelah memberanikan diri, aku yang takut setengah mati ini mencoba memanggil satu-persatu member yang siapa tahu saja sudah datang saat aku berada di kamar dengan takut dan suara pelan. Kulangkahkan kakiku menuju kamarku yang sialnya cukup jauh dari ruang tengah perlahan-lahan dengan kepala yang sedikit menunduk. Hingga sampai di depan pintu kamarku, sepercik rasa ragu hinggap ketika ingatan menyeramkan menyerangku➖dimana seorang pria, yang wajahnya tak terlihat, memegangi kedua kakiku di balik selimut sambil berlutut di lantai di depan kakiku. Sungguh. Itu sangat mengganggu pikiranku selama beberapa hari setelahnya. Sampai-sampai Jisoo eonni harus rela berbagi kamar denganku➖dan dengan lapang dada aku harus membiarkan diriku tidur di samping puppy Jisoo eonni, Dalgom, yang tidur di tengah-tengah kami, dan di pagi buta aku harus terbangun akibat bau busuk yang datang dari tanganku sendiri.

  Tangan yang tadinya sudah memegang kenop ini langsung terlepas. Aku takut jika di dalam sana, yah, mungkin saja, ada seorang laki-laki yang menungguku dengan wajahnya yang hancur mengerikan. Ya ampun. Ini buruk sekali. Kakiku bergetar.

  Aku menggeleng. Menyemangati diri sendiri dengan tangan yang terkepal di depan pipi. Hwaiting!

  Kenop bergerak. Aku pun mendorong pintu dan memekik keras sampai terjerembab dengan kepala yang mendarat halus terlebih dahulu. Aku bersungut-sungut sambil memegangi kepalaku masih dalam di posisi yang sama➖terbaring kaku➖dan memelototi sosok yang berdiri dengan mulut menganga selebar, mungkin, 10-12,5 cm, sosok laki-laki yang menurutku wajahnya lebih hancur dari ekspektasiku.

  Si gila Taehyung tengah beraksi.

  Aku pun bertanya dengan kesal dalam suara melengking, "kenapa kau ada disini?" lalu kembali bersungut.

  Taehyung hanya berdiri disana dengan senyum kotaknya tanpa ada niat membantuku.

  "Aku menyelinap kesini saat kau berada di kamar. Jadi aku memasukan beberapa keripik ke dalam mulutku sambil menonton TV disana." Taehyung menunjuk ke ruang tengah seperti anak kecil yang polos.

  Aku hanya menghela napas. Tahu kalau Taehyung akan meng-hack password dorm-ku sehingga ia bisa menyelinap bebas kesini. Kemampuannya memang patut diacungi jempol. Tapi akan lebih baik jika ia tak menggunakannya untuk hal-hal yang kurang baik seperti ini yang cukup melanggar privasi.

  Aku mendesah, bangkit sambil memegangi kepalaku➖yang jika terjadi apa-apa seperti, ehm, gagar otak atau amnesia jangka lama, aku akan pergi menuntutnya, dan berderap terseok-seok tanpa memedulikan Taehyung ke ruang tengah.

Phase (단계) [Taehyung - Lisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang