Chap 7

1.3K 185 10
                                    

Jangan lupa vote & commentnya ya chinggu...

Typo bertebaran seperti bunga sakura

.

.

.

Happy Reading....

.

.

.

Chanyeol Pov

Belum lama ini hubunganku dengan kyungsoo semakin dekat bahkan orang-orang berpikiran kami seperti sepasang kekasih seperti kemarin ketika kami menghabiskan waktu makan siang di sebuah kafe kami sempat ditawari paket pasangan kekasih. Ya itu berhasil membuat wajah kyungsoo memerah menahan malu, aku yang dengan sejuta ideku menerima paket itu ya lumayanlah harganya sedikit lebih miring hehehehe aksi menghemat (padahal ceye mah holkay).

31 Augustus 2017 adalah dimana hari perayaan ulang tahun perusahaan. Aku memutuskan untuk membawa kekasihku untuk mengakhiri perang dingin antar kami berdua. Mungkin dari luar orang lain akan melihat hubunganku baik-baik saja tapi pada kenyataannya tidak. Tentu saja aku ingin baikan kembali dengannya apalagi kalau mengingat betapa susahnya aku mendapakannya dulu.

Flashback on

"baek berhentilah menangisinya baek, aku tidak ingin kamu semakin terpuruk.."

"aku ... hiks ... aku tidak bisa chan, aku terlalu mencintainya bahkan sekarang pun setelah aku tau dia mengkhianti aku aku tetap mencintainya channie"

"baek kumohon berhentilah baek.... Tidak kah kamu melihat aku disini baek ?"

"maafkan aku chan tapi aku sangat merindukannya"

"aku akan membuatmu melupakannya baek" kupeluk erat tubuhnya sembari kutepuk pungguk menandakan semua akan baik-baik saja

Semenjak kejadian itu aku selalu berusaha ada buatnya, selalu membuatnya tertawa bahkan tak kubiarkan satu detik pun dia mengingat laki-laki brengsek itu. Malam itu ketika kami pulang makan malam aku mencoba memberanikan diri menyatakan perasaanku padanya, awalnya dia menolak karena dia takut akan menyakitiku tapi tidak lama sejak itu aku selalu meyakinkannya tentang perasaanku dan akhirnya dia menerimaku, ya sejak itu kami menjadi sepasang kekasih.

Flashback off

Berjalan ku memasuki salah satu ballroom dihotel kami dengan tangan baekhyun menggandeng lenganku, kulihat sejenak wanita yang ada disampingku sangat cantik bahkan sampai sekarang aku pun selalu berdecak mengagumi kecantikannya. kuedarkan pandanganku mencari sosok orang tua ku dan tentunya adik perempuanku, ku temukan objek yang aku cari-cari berada didekat podium, kupandang sejenak pemandangan itu dimana appa ku Park Kibum dengan setelan tuxedonya yang semakin membuatnya gagah, bahkan kegagahannya itu tidak kalah dariku yang anak jauh lebih muda darinya sampai-sampai aku bisa memanggilnya hyung tanpa ada yang curiga kami adalah bapak dan anak (itu sih jika dia tidak keberatan), setelah puas mengagumi sosok pria itu kuarahkan pandangan ke sosok wanita paruh bayah yang tidak kalah cantiknya dengan anak gadis yang ada disekitarnya, aku heran kenapa bisa kedua orang dewasa tersebut tetap awet muda bahkan setelah memiliki anak yang sudah dewasa. Kini mataku terpaku kesosok wanita mungil yang ada disamping appaku dengan balutan dress berwarna hitam diatas lutut sedikit memperlihatkan bentuk tubuh dan juga kulitnya yang putih seputih susu (yah kembali lagi lebaynya, ini ceye yang lebay atau authornya sih) dan bentuk badannya yang bisa dikatakan sedikit berisi tapi hanya bagian-bagian tertentu saja. Dapat kulihat senyumannya yang berbentuk hati senyuman yang bisa menggoyahkan imanku seketika.

[1] My Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang